Studi: Berenang Dapat Bantu Cegah Penyakit Kardiovaskular
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berenang, aqua-aerobik, dan olahraga berbasis air lainnya populer bagi orang berusia 55 tahun ke atas agar tetap bugar tanpa membebani sendi. Studi menunjukkan bahwa olahraga berbasis air memiliki banyak manfaat, termasuk meningkatkan gaya berjalan, keseimbangan, dan mobilitas. Ini juga dianggap menawarkan manfaat sebagai bagian dari program rehabilitasi untuk penyakit arteri perifer, di mana arteri di kaki, perut, lengan dan kepala menyempit.
(Baca juga: Jangan Kebablasan Saat Rayakan Natal, Tetap Jaga Kesehatan dengan Tips Berikut Ini! )
Tetapi meskipun olahraga berbasis air terbukti memiliki manfaat untuk aspek kesehatan lainnya, hingga saat ini hanya ada bukti terbatas tentang apakah itu bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan meningkatkan kesehatan jantung mereka.
Studi terbaru ini mengeksplorasi efek jangka panjang dari latihan aerobik berbasis air yang teratur terhadap kesehatan jantung. Peneliti membuktikan untuk kali pertama bahwa olahraga ini sama efektifnya dengan jenis olahraga aerobik lainnya untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular bagi orang tua.
Studi ini melibatkan 80 orang yang berusia di atas 55 tahun dengan tekanan darah normal dan tanpa kondisi klinis yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes. Peneliti menghindari perekrutan orang yang secara teratur melakukan olahraga intensitas tinggi, seperti crossfit. Ini untuk memastikan bahwa semua pola olahraga yang bandingkan semirip mungkin, dan karena latihan intensitas tinggi bisa sulit dilakukan di dalam air.
Peserta berolahraga rata-rata empat kali seminggu, setidaknya selama enam bulan. Peneliti membandingkan orang-orang yang olahraga di dalam air dengan mereka yang olahraga di gym atau mengikuti kelas olahraga, dan mereka yang melakukan campuran dari kedua jenis olahraga tersebut. Peneliti juga membandingkan data ini dengan kelompok referensi yang tidak berolahraga sama sekali.
Seperti dilansir The Independent, Rabu (23/12), untuk melihat efek olahraga terhadap kesehatan jantung, peneliti mengukur seberapa efisien lapisan vena dalam (endotel) dari vena kecil dan arteri besar mereka. Endotelium sangat penting untuk meminimalkan risiko penyakit kardiovaskular pada usia berapa pun.
Peneliti menemukan bahwa ketiga mode olahraga menawarkan manfaat serupa untuk arteri dan vena kecil. Mekanisme di balik temuan ini tidak terlalu jelas. Namun, kemungkinan ini karena olahraga dapat meningkatkan produksi oksida nitrat dalam tubuh. Ini adalah komponen kunci untuk menjaga fungsi endotel di vena kecil dan arteri. Jadi, semakin besar produksi oksida nitrat, semakin baik arteri dan vena kecil dapat bekerja.
Fungsi endotel untuk kelompok olahraga juga secara signifikan lebih baik daripada fungsi pada kelompok tidak aktif. Ini menunjukkan bahwa untuk lansia, semua olahraga memainkan peran penting dalam melindungi dari penyakit kardiovaskular, baik dilakukan di dalam atau di luar air.
Penyakit kardiovaskular tetap menjadi penyebab utama kematian bagi orang tua. Meskipun olahraga baik sendiri atau bersama dengan diet sehat dapat melindungi dari penyakit kardiovaskular, orang lanjut usia sering kali tidak berolahraga sebanyak yang seharusnya. Misalnya, statistik menunjukkan bahwa hanya 13% wanita di atas 75 tahun yang memenuhi rekomendasi aktivitas fisik harian untuk kelompok usia mereka.
Ada banyak alasan mengapa lansia mungkin tidak berolahraga, termasuk takut cedera dan kurang percaya diri dalam menggunakan alat olahraga. Tapi ini bisa berarti bahwa mereka kehilangan manfaat jantung penting yang dapat melindungi dari penyakit kardiovaskular.
(Baca juga: Virus Corona Bermutasi Lebih Lambat Dibanding Influenza, WHO Sebut Tak Pengaruhi Efektivitas Vaksin )
Inilah sebabnya mengapa temuan ini sangat penting, karena ini adalah penemuan pertama yang secara langsung menunjukkan bahwa olahraga berbasis air sama baiknya untuk kesehatan kardiovaskular seperti berolahraga di gym, untuk lansia. Artinya, orang dapat memilih jenis olahraga yang mengurangi rasa sakit, stres, atau ketegangan pada persendian, tetapi tetap bermanfaat bagi kesehatan jantung mereka. Ini kabar baik terutama bagi orang-orang yang lebih lemah, atau bagi mereka yang takut menggunakan peralatan gym.
(Baca juga: Jangan Kebablasan Saat Rayakan Natal, Tetap Jaga Kesehatan dengan Tips Berikut Ini! )
Tetapi meskipun olahraga berbasis air terbukti memiliki manfaat untuk aspek kesehatan lainnya, hingga saat ini hanya ada bukti terbatas tentang apakah itu bermanfaat dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular untuk kelompok lanjut usia (lansia) dan meningkatkan kesehatan jantung mereka.
Studi terbaru ini mengeksplorasi efek jangka panjang dari latihan aerobik berbasis air yang teratur terhadap kesehatan jantung. Peneliti membuktikan untuk kali pertama bahwa olahraga ini sama efektifnya dengan jenis olahraga aerobik lainnya untuk menurunkan risiko penyakit kardiovaskular bagi orang tua.
Studi ini melibatkan 80 orang yang berusia di atas 55 tahun dengan tekanan darah normal dan tanpa kondisi klinis yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes. Peneliti menghindari perekrutan orang yang secara teratur melakukan olahraga intensitas tinggi, seperti crossfit. Ini untuk memastikan bahwa semua pola olahraga yang bandingkan semirip mungkin, dan karena latihan intensitas tinggi bisa sulit dilakukan di dalam air.
Peserta berolahraga rata-rata empat kali seminggu, setidaknya selama enam bulan. Peneliti membandingkan orang-orang yang olahraga di dalam air dengan mereka yang olahraga di gym atau mengikuti kelas olahraga, dan mereka yang melakukan campuran dari kedua jenis olahraga tersebut. Peneliti juga membandingkan data ini dengan kelompok referensi yang tidak berolahraga sama sekali.
Seperti dilansir The Independent, Rabu (23/12), untuk melihat efek olahraga terhadap kesehatan jantung, peneliti mengukur seberapa efisien lapisan vena dalam (endotel) dari vena kecil dan arteri besar mereka. Endotelium sangat penting untuk meminimalkan risiko penyakit kardiovaskular pada usia berapa pun.
Peneliti menemukan bahwa ketiga mode olahraga menawarkan manfaat serupa untuk arteri dan vena kecil. Mekanisme di balik temuan ini tidak terlalu jelas. Namun, kemungkinan ini karena olahraga dapat meningkatkan produksi oksida nitrat dalam tubuh. Ini adalah komponen kunci untuk menjaga fungsi endotel di vena kecil dan arteri. Jadi, semakin besar produksi oksida nitrat, semakin baik arteri dan vena kecil dapat bekerja.
Fungsi endotel untuk kelompok olahraga juga secara signifikan lebih baik daripada fungsi pada kelompok tidak aktif. Ini menunjukkan bahwa untuk lansia, semua olahraga memainkan peran penting dalam melindungi dari penyakit kardiovaskular, baik dilakukan di dalam atau di luar air.
Penyakit kardiovaskular tetap menjadi penyebab utama kematian bagi orang tua. Meskipun olahraga baik sendiri atau bersama dengan diet sehat dapat melindungi dari penyakit kardiovaskular, orang lanjut usia sering kali tidak berolahraga sebanyak yang seharusnya. Misalnya, statistik menunjukkan bahwa hanya 13% wanita di atas 75 tahun yang memenuhi rekomendasi aktivitas fisik harian untuk kelompok usia mereka.
Ada banyak alasan mengapa lansia mungkin tidak berolahraga, termasuk takut cedera dan kurang percaya diri dalam menggunakan alat olahraga. Tapi ini bisa berarti bahwa mereka kehilangan manfaat jantung penting yang dapat melindungi dari penyakit kardiovaskular.
(Baca juga: Virus Corona Bermutasi Lebih Lambat Dibanding Influenza, WHO Sebut Tak Pengaruhi Efektivitas Vaksin )
Inilah sebabnya mengapa temuan ini sangat penting, karena ini adalah penemuan pertama yang secara langsung menunjukkan bahwa olahraga berbasis air sama baiknya untuk kesehatan kardiovaskular seperti berolahraga di gym, untuk lansia. Artinya, orang dapat memilih jenis olahraga yang mengurangi rasa sakit, stres, atau ketegangan pada persendian, tetapi tetap bermanfaat bagi kesehatan jantung mereka. Ini kabar baik terutama bagi orang-orang yang lebih lemah, atau bagi mereka yang takut menggunakan peralatan gym.
(nug)