Waspada, Natal Bisa Menyebabkan Stres. Ini Cara Mencegahnya !
loading...
A
A
A
2. Kelola uang dengan realita
Setiap orang memiliki gagasan di kepala mereka tentang Natal yang sempurna, tetapi ketika kenyataan tidak mencapai visi, stres dapat terjadi. Cobalah untuk mengatur ekspektasi dengan tip sederhana seperti jadilah realistik, bantu anak-anak bersikap realistis dan luangkan waktu sejenak.
3. Hindari makan berlebihan
Natal kerap dimanfaatkan untuk memanjakan diri, dan apakah itu pesta Natal yang meriah atau makan malam keluarga, setiap orang dikelilingi oleh makanan mewah dan minuman beralkohol. Meskipun banyak orang menaikkan berat badan satu pon ekstra selama Natal, berat ekstra dapat menumpuk di tahun-tahun mendatang dan berkontribusi pada obesitas di kemudian hari, menurut National Institutes of Health (NIH).
Baca juga : Jurnalis Turki Divonis 27 Tahun Penjara dalam Kasus Spionase
Stres yang berlebihan meningkatkan nafsu makan dan mengidam makanan manis dan berlemak, minum minuman beralkohol secara kronis dapat memperburuk stres dengan meningkatkan kadar hormon stres kortisol. Ahli diet dari University of Missouri di Columbia merekomendasikan bahwa keluarga harus menjaga kebiasaan makan yang sehat selama Natal untuk menghindari penambahan berat badan dan stres.
4. Jalan-jalan santai
Penangkal stres Natal bisa saja sesederhana yakni berjalan-jalan di sekitar blok. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik mengatur ulang otak sedemikian rupa sehingga mengurangi responsnya terhadap stres. Olahraga teratur dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan serta menstabilkan suasana hati. Selain itu, berolahraga menghasilkan endorfin atau bahan kimia pereda nyeri alami yang dilepaskan di otak yang meningkatkan kemampuan untuk tidur dan mengurangi stres.
Baca juga : Jangan Lupa! PNS Kembali Masuk Kerja Tanggal 28 Desember
Penelitian juga menunjukkan bahwa jika Anda meyakinkan anggota keluarga lainnya untuk meninggalkan sofa dan ikut berjalan-jalan bersama, tingkat stres akan semakin berkurang. Para peneliti menemukan bahwa berolahraga dalam kelompok mengurangi tingkat stres sebesar 26% dan meningkatkan kualitas hidup fisik, mental, dan emosional.
Setiap orang memiliki gagasan di kepala mereka tentang Natal yang sempurna, tetapi ketika kenyataan tidak mencapai visi, stres dapat terjadi. Cobalah untuk mengatur ekspektasi dengan tip sederhana seperti jadilah realistik, bantu anak-anak bersikap realistis dan luangkan waktu sejenak.
3. Hindari makan berlebihan
Natal kerap dimanfaatkan untuk memanjakan diri, dan apakah itu pesta Natal yang meriah atau makan malam keluarga, setiap orang dikelilingi oleh makanan mewah dan minuman beralkohol. Meskipun banyak orang menaikkan berat badan satu pon ekstra selama Natal, berat ekstra dapat menumpuk di tahun-tahun mendatang dan berkontribusi pada obesitas di kemudian hari, menurut National Institutes of Health (NIH).
Baca juga : Jurnalis Turki Divonis 27 Tahun Penjara dalam Kasus Spionase
Stres yang berlebihan meningkatkan nafsu makan dan mengidam makanan manis dan berlemak, minum minuman beralkohol secara kronis dapat memperburuk stres dengan meningkatkan kadar hormon stres kortisol. Ahli diet dari University of Missouri di Columbia merekomendasikan bahwa keluarga harus menjaga kebiasaan makan yang sehat selama Natal untuk menghindari penambahan berat badan dan stres.
4. Jalan-jalan santai
Penangkal stres Natal bisa saja sesederhana yakni berjalan-jalan di sekitar blok. Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik mengatur ulang otak sedemikian rupa sehingga mengurangi responsnya terhadap stres. Olahraga teratur dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan serta menstabilkan suasana hati. Selain itu, berolahraga menghasilkan endorfin atau bahan kimia pereda nyeri alami yang dilepaskan di otak yang meningkatkan kemampuan untuk tidur dan mengurangi stres.
Baca juga : Jangan Lupa! PNS Kembali Masuk Kerja Tanggal 28 Desember
Penelitian juga menunjukkan bahwa jika Anda meyakinkan anggota keluarga lainnya untuk meninggalkan sofa dan ikut berjalan-jalan bersama, tingkat stres akan semakin berkurang. Para peneliti menemukan bahwa berolahraga dalam kelompok mengurangi tingkat stres sebesar 26% dan meningkatkan kualitas hidup fisik, mental, dan emosional.