Djarum Foundation Donasikan 125 Alat Terapi Oksigen ke RS Rujukan COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bakti Sosial Djarum Foundation mendonasikan 125 alat High Flow Nasal Cannula (HFNC) ke sejumlah rumah sakit guna membantu pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan. Alat terapi oksigen beraliran tinggi ini adalah temuan anak bangsa yang berkiprah di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Alat tersebut berfungsi membantu pasien COVID-19 yang mengalami masalah pernapasan tingkat menengah dengan cara mengalirkan oksigen beraliran tinggi ke dalam paru-paru.
Donasi alat kesehatan HFNC oleh Djarum Foundation ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap I dan II telah terdistribusikan sebanyak 40 unit HFNC ke sejumlah rumah sakit yang ada di wilayah Jawa Tengah. Untuk tahap III, Bakti Sosial Djarum Foundation bakal menyalurkan 85 unit HFNC yang direncanakan disebar ke berbagai rumah sakit rujukan COVID-19. Diproyeksikan, total 125 unit HFNC sudah rampung terdistribusikan pada akhir 2020.
( )
Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation Purwono Nugroho menuturkan, donasi alat kesehatan sebanyak 125 unit HFNC ini adalah kelanjutan bantuan dari Bakti Sosial Djarum Foundation dalam rangka menanggulangi COVID-19. Diharapkan alat ini semakin meningkatkan kesembuhan pasien.
“Bantuan alat kesehatan HFNC dari Djarum Foundation merupakan bentuk dukungan bagi para pasien COVID-19 yang sedang dirawat sekaligus apresiasi bagi para tenaga medis yang senantiasa menjadi garda terdepan dalam menangani wabah ini. Semoga bantuan ini dapat membantu kesembuhan pasien,” ungkap Purwono melalui siaran resminya, Senin (28/12).
Purwono menjelaskan, sejak awal pandemi pada Maret lalu, Djarum Foundation melalui program penanganan COVID-19 sudah menyalurkan berbagai donasi mulai dari alat pelindung diri (APD), hazmat, sepatu boot, sarung tangan, masker, hingga suplemen bagi para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 serta alat kesehatan lain untuk pihak rumah sakit. Pemilihan bantuan alat kesehatan HFNC karena pasien yang dirawat membutuhkan alat bantu pernapasan.
“Di saat jumlah pasien COVID-19 semakin meningkat, kami mendapat informasi dari praktisi kesehatan bahwa ada alat bernama HFNC yang dikembangkan oleh LIPI dan diproduksi oleh perusahaan dalam negeri. Setelah kami mencari informasi mengenai keandalan alat ini, ternyata HFNC berfungsi baik dengan tingkat kesuksesan yang tinggi dalam membantu pasien yang mengalami masalah pernapasan. Inilah yang membuat kami yakin untuk memesan dan mendistribusikannya ke berbagai rumah sakit dengan harapan dapat membantu kesembuhan para pasien,” papar Purwono.
HFNC diproduksi oleh PT Gerlink Utama Mandiri yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, setelah prototype alat ini dibuat oleh LIPI dan lolos uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Direktur PT Gerlink Ghozalfan F Bazarah menuturkan, HFNC memiliki cara kerja yang lebih sederhana dibandingkan ventilator pernapasan pada umumnya.
“Bila dibandingkan dengan ventilator yang begitu kompleks dengan berbagai macam mode, HFNC jauh lebih sederhana. Tenaga medis hanya perlu mengatur aliran udara (oksigen) dan suhu. Dengan begitu alat ini sangat user friendly dan dapat digunakan oleh semua lini tenaga kesehatan baik relawan, perawat, dan tentunya dokter,” ungkap Ghozalfan.
Di samping itu, harga HFNC juga lebih terjangkau di mana setiap unit berkisar sekitar Rp60 juta.
( )
Dr. Achmad Syaifudin yang saat ini bertugas menangani pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus menyampaikan apresiasi terhadap Bakti Sosial Djarum Foundation. Setelah mengaplikasikan HFNC kepada para pesien, dr. Achmad mengakui bahwa alat ini sangat efektif membantu pasien COVID-19 sehingga mencegah penderita masuk ke tahap yang lebih berat.
Dia juga mengatakan, penggunaan HFNC sudah lulus tes uji setelah success rate atau tolok ukur kesuksesan alat terapi oksigen menunjukkan HFNC lebih efektif daripada ventilator bagi pasien yang baru memasuki tahap awal terinfeksi COVID-19.
“Success rate terlihat ketika kondisi pasien berangsur membaik dan tidak sampai jatuh ke tahap berat atau sampai harus dipasang ventilator. Success rate juga didukung dari proses terapi yang tepat pada awal kasus. Peran HFNC ini adalah membuat kondisi awal yang langsung terdeteksi dan mencegah pasien memasuki fase berat atau sangat berat. Dengan demikian alat yang didonasikan Djarum Foundation ini sangat membantu dalam penanganan pasien COVID-19,” tutupnya.
Lihat Juga: Gandeng Gugah Nurani Indonesia, Tous les Jours Bagikan Ribuan Buku untuk Tingkatkan Literasi Anak
Alat tersebut berfungsi membantu pasien COVID-19 yang mengalami masalah pernapasan tingkat menengah dengan cara mengalirkan oksigen beraliran tinggi ke dalam paru-paru.
Donasi alat kesehatan HFNC oleh Djarum Foundation ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap I dan II telah terdistribusikan sebanyak 40 unit HFNC ke sejumlah rumah sakit yang ada di wilayah Jawa Tengah. Untuk tahap III, Bakti Sosial Djarum Foundation bakal menyalurkan 85 unit HFNC yang direncanakan disebar ke berbagai rumah sakit rujukan COVID-19. Diproyeksikan, total 125 unit HFNC sudah rampung terdistribusikan pada akhir 2020.
( )
Program Manager Bakti Sosial Djarum Foundation Purwono Nugroho menuturkan, donasi alat kesehatan sebanyak 125 unit HFNC ini adalah kelanjutan bantuan dari Bakti Sosial Djarum Foundation dalam rangka menanggulangi COVID-19. Diharapkan alat ini semakin meningkatkan kesembuhan pasien.
“Bantuan alat kesehatan HFNC dari Djarum Foundation merupakan bentuk dukungan bagi para pasien COVID-19 yang sedang dirawat sekaligus apresiasi bagi para tenaga medis yang senantiasa menjadi garda terdepan dalam menangani wabah ini. Semoga bantuan ini dapat membantu kesembuhan pasien,” ungkap Purwono melalui siaran resminya, Senin (28/12).
Purwono menjelaskan, sejak awal pandemi pada Maret lalu, Djarum Foundation melalui program penanganan COVID-19 sudah menyalurkan berbagai donasi mulai dari alat pelindung diri (APD), hazmat, sepatu boot, sarung tangan, masker, hingga suplemen bagi para tenaga medis yang menangani pasien COVID-19 serta alat kesehatan lain untuk pihak rumah sakit. Pemilihan bantuan alat kesehatan HFNC karena pasien yang dirawat membutuhkan alat bantu pernapasan.
“Di saat jumlah pasien COVID-19 semakin meningkat, kami mendapat informasi dari praktisi kesehatan bahwa ada alat bernama HFNC yang dikembangkan oleh LIPI dan diproduksi oleh perusahaan dalam negeri. Setelah kami mencari informasi mengenai keandalan alat ini, ternyata HFNC berfungsi baik dengan tingkat kesuksesan yang tinggi dalam membantu pasien yang mengalami masalah pernapasan. Inilah yang membuat kami yakin untuk memesan dan mendistribusikannya ke berbagai rumah sakit dengan harapan dapat membantu kesembuhan para pasien,” papar Purwono.
HFNC diproduksi oleh PT Gerlink Utama Mandiri yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, setelah prototype alat ini dibuat oleh LIPI dan lolos uji dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Direktur PT Gerlink Ghozalfan F Bazarah menuturkan, HFNC memiliki cara kerja yang lebih sederhana dibandingkan ventilator pernapasan pada umumnya.
“Bila dibandingkan dengan ventilator yang begitu kompleks dengan berbagai macam mode, HFNC jauh lebih sederhana. Tenaga medis hanya perlu mengatur aliran udara (oksigen) dan suhu. Dengan begitu alat ini sangat user friendly dan dapat digunakan oleh semua lini tenaga kesehatan baik relawan, perawat, dan tentunya dokter,” ungkap Ghozalfan.
Di samping itu, harga HFNC juga lebih terjangkau di mana setiap unit berkisar sekitar Rp60 juta.
( )
Dr. Achmad Syaifudin yang saat ini bertugas menangani pasien COVID-19 di Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus menyampaikan apresiasi terhadap Bakti Sosial Djarum Foundation. Setelah mengaplikasikan HFNC kepada para pesien, dr. Achmad mengakui bahwa alat ini sangat efektif membantu pasien COVID-19 sehingga mencegah penderita masuk ke tahap yang lebih berat.
Dia juga mengatakan, penggunaan HFNC sudah lulus tes uji setelah success rate atau tolok ukur kesuksesan alat terapi oksigen menunjukkan HFNC lebih efektif daripada ventilator bagi pasien yang baru memasuki tahap awal terinfeksi COVID-19.
“Success rate terlihat ketika kondisi pasien berangsur membaik dan tidak sampai jatuh ke tahap berat atau sampai harus dipasang ventilator. Success rate juga didukung dari proses terapi yang tepat pada awal kasus. Peran HFNC ini adalah membuat kondisi awal yang langsung terdeteksi dan mencegah pasien memasuki fase berat atau sangat berat. Dengan demikian alat yang didonasikan Djarum Foundation ini sangat membantu dalam penanganan pasien COVID-19,” tutupnya.
Lihat Juga: Gandeng Gugah Nurani Indonesia, Tous les Jours Bagikan Ribuan Buku untuk Tingkatkan Literasi Anak
(tsa)