Hati-Hati! Pelaku Filler Wajah Akan Alami Bengkak Usai Disuntik Vaksin COVID-19 Moderna
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebuah laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat ( FDA ) menyebut, vaksin COVID-19 Moderna bisa menyebabkan efek samping pada orang yang menggunakan filler wajah. Efek samping yang muncul yaitu pembengkakan.
Seperti dilansir dari laman New York Post belum lama ini, seorang dokter kulit bernama Dr. Shirley Chi mengungkapkan bahwa pembengkakan di wajah akibat suntikan vaksin Moderna dialami oleh beberapa relawan uji coba vaksin tersebut.
( )
"Saat tubuh menerima vaksin, sistem kekebalan Anda yang menyebabkan peradangan itu meningkat. Begitulah cara kerjanya. Jadi masuk akal jika Anda akan melihat respons kekebalan di area tertentu, di mana mereka melihat beberapa zat yang bukan termasuk zat alami di tubuh Anda,” ungkap Dr. Chi.
Pada 17 Desember lalu, tepatnya dalam pertemuan panel penasihat yang disebut Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait (VRBPAC), petugas medis FDA Rachel Zhang melaporkan bahwa dua orang mengalami pembengkakan wajah setelah vaksinasi selama uji coba fase 3 Moderna. Keduanya memiliki persamaan pada riwayat pernah menjalani prosedur filler wajah.
Salah satunya seorang wanita berusia 46 tahun, memiliki riwayat telah disuntik dermal filler sekitar enam bulan sebelum mendapat vaksin. Sementara satu lagi seorang wanita 51 tahun telah menjalani prosedur yang sama dua minggu sebelum vaksinasi.
Menurut STAT yang menyiarkan live pertemuan tersebut, orang ketiga yang ikut serta dalam uji coba Moderna mengalami angioedema bibir (bengkak) sekitar dua hari setelah vaksinasi. Zhang mengatakan, orang-orang itu telah menerima suntikan filler di bibir, dan melaporkan reaksi serupa setelah vaksin influenza beberapa waktu sebelumnya.
Berdasarkan temuan tersebut, FDA memasukkan gejala pembengkakan wajah dalam kategori "Related Serious Adverse Event" (Kejadian Merugikan yang Serius).
Pakar alergi dan immunologi di NYU Langone Health Purvi Parikh, MD, mengaku belum tahu pasti mekanisme yang menyebabkan respons demikian, namun para dokter yakin ini adalah reaksi inflamasi.
( )
"Filler adalah benda asing dan ketika sistem kekebalan Anda diaktifkan karena vaksin, masuk akal bahwa area yang memiliki benda asing yang tidak biasanya ada di tubuh juga akan mengalami peradangan. Ini karena sistem kekebalan dirancang untuk melawan zat asing," kata Dr. Parikh.
Beberapa waktu lalu, FDA telah memberikan persetujuan untuk penggunaan vaksin Moderna. Berdasarkan sejumlah data, vaksin Moderna lebih mudah dalam proses penyimpannya karena tidak perlu disimpan pada suhu yang sangat beku.
Lihat Juga: Deddy Corbuzier Akui Pernah Filler Hidung dan Operasi Kelopak Mata, Ivan Gunawan: Lo Sekarang Cakep
Seperti dilansir dari laman New York Post belum lama ini, seorang dokter kulit bernama Dr. Shirley Chi mengungkapkan bahwa pembengkakan di wajah akibat suntikan vaksin Moderna dialami oleh beberapa relawan uji coba vaksin tersebut.
( )
"Saat tubuh menerima vaksin, sistem kekebalan Anda yang menyebabkan peradangan itu meningkat. Begitulah cara kerjanya. Jadi masuk akal jika Anda akan melihat respons kekebalan di area tertentu, di mana mereka melihat beberapa zat yang bukan termasuk zat alami di tubuh Anda,” ungkap Dr. Chi.
Pada 17 Desember lalu, tepatnya dalam pertemuan panel penasihat yang disebut Komite Penasihat Vaksin dan Produk Biologi Terkait (VRBPAC), petugas medis FDA Rachel Zhang melaporkan bahwa dua orang mengalami pembengkakan wajah setelah vaksinasi selama uji coba fase 3 Moderna. Keduanya memiliki persamaan pada riwayat pernah menjalani prosedur filler wajah.
Salah satunya seorang wanita berusia 46 tahun, memiliki riwayat telah disuntik dermal filler sekitar enam bulan sebelum mendapat vaksin. Sementara satu lagi seorang wanita 51 tahun telah menjalani prosedur yang sama dua minggu sebelum vaksinasi.
Menurut STAT yang menyiarkan live pertemuan tersebut, orang ketiga yang ikut serta dalam uji coba Moderna mengalami angioedema bibir (bengkak) sekitar dua hari setelah vaksinasi. Zhang mengatakan, orang-orang itu telah menerima suntikan filler di bibir, dan melaporkan reaksi serupa setelah vaksin influenza beberapa waktu sebelumnya.
Berdasarkan temuan tersebut, FDA memasukkan gejala pembengkakan wajah dalam kategori "Related Serious Adverse Event" (Kejadian Merugikan yang Serius).
Pakar alergi dan immunologi di NYU Langone Health Purvi Parikh, MD, mengaku belum tahu pasti mekanisme yang menyebabkan respons demikian, namun para dokter yakin ini adalah reaksi inflamasi.
( )
"Filler adalah benda asing dan ketika sistem kekebalan Anda diaktifkan karena vaksin, masuk akal bahwa area yang memiliki benda asing yang tidak biasanya ada di tubuh juga akan mengalami peradangan. Ini karena sistem kekebalan dirancang untuk melawan zat asing," kata Dr. Parikh.
Beberapa waktu lalu, FDA telah memberikan persetujuan untuk penggunaan vaksin Moderna. Berdasarkan sejumlah data, vaksin Moderna lebih mudah dalam proses penyimpannya karena tidak perlu disimpan pada suhu yang sangat beku.
Lihat Juga: Deddy Corbuzier Akui Pernah Filler Hidung dan Operasi Kelopak Mata, Ivan Gunawan: Lo Sekarang Cakep
(tsa)