Vaksin Booster Covid-19 Tak Harus Sama dengan yang Primer, Begini Aturan Kombinasinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia belakangan kembali meningkat. Meski telah menetapkan Covid-19 dengan status endemi, namun pemerintah tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster.
Vaksin booster dinilai dapat meningkatkan atau mengembalikan efektivitas vaksin Covid-19 sebelumnya yang melemah seiring berjalannya waktu. Dengan mendapatkan vaksin booster, antibodi tubuh bisa terbentuk kembali sehingga tetap kuat melawan virus corona.
Lantas, apakah jenis vaksin booster Covid-19 harus sama dengan jenis vaksin sebelumnya?
Adapun jenis booster vaksin yang bisa Anda dapatkan tergantung pada jenis vaksin primer. Berikut kombinasi vaksin yang bisa Anda dapatkan, dilansir dari laman Kemenkes RI, Kamis (14/12/2023).
Pfizer: Separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
Moderna: Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
Sinopharm: Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
Sinovac: Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
Zifivax: Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
Vaksin booster dinilai dapat meningkatkan atau mengembalikan efektivitas vaksin Covid-19 sebelumnya yang melemah seiring berjalannya waktu. Dengan mendapatkan vaksin booster, antibodi tubuh bisa terbentuk kembali sehingga tetap kuat melawan virus corona.
Lantas, apakah jenis vaksin booster Covid-19 harus sama dengan jenis vaksin sebelumnya?
Adapun jenis booster vaksin yang bisa Anda dapatkan tergantung pada jenis vaksin primer. Berikut kombinasi vaksin yang bisa Anda dapatkan, dilansir dari laman Kemenkes RI, Kamis (14/12/2023).
1. Vaksin primer: Sinovac
Astra Zeneca: Separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.Pfizer: Separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
Moderna: Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
Sinopharm: Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
Sinovac: Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
Zifivax: Dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.