Review Film Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba the Movie: Mugen Train

Kamis, 07 Januari 2021 - 00:20 WIB
loading...
Review Film Demon Slayer:...
Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba the Movie: Mugen Train memberikan suguhan yang cukup seru dengan memadukan pertarungan hidup dan mati dengan drama menyentuh. (Anime Trending)
A A A
Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba the Movie: Mugen Train sudah lama dinantikan para penggemar manga buatan Koyoharu Gotoge ini. Sejak dirilis di Jepang pada Oktober 2020, penggemarnya di seluruh dunia dengan antusias menantikan film ini tayang di negara masing-masing. Di Jepang, film ini pun mendapatkan sambutan luas. Bahkan, film produksi Ufotable itu telah sah menjadi film terlaris di Jepang sepanjang masa. Film ini berhasil mendepak Spirited Away yang telah menduduki posisi itu sejak 2001.

Film Demon Slayer dinantikan para penggemarnya tidak hanya karena mereka ingin melihat aksi Tanjiro dkk di layar lebar. Namun, mereka juga penasaran dengan ceritanya. Film yang disutradarai Haruko Sotozaki ini merupakan lanjutan cerita dari akhir serial anime season pertama Demon Slayer. Serial anime itu berakhir dengan clilffhanger yang membuat para penggemarnya pun penasaran dengan kelanjutannya. (Baca Juga: Demon Slayer Jungkalkan Rekor Spirited Away di Box Office Jepang )

Di film Demon Slayer, Tanjiro bersama Zenitsu, Inosuke dan Nezuko meneruskan misi mereka memburu iblis yang telah membunuh 40 pemburu iblis. Mereka mengikuti iblis itu yang ternyata naik kereta api. Tanjiro dan kawan-kawannya pun turut naik kereta itu. Di situ, mereka bertemu Kyojuro Rengoku, seorang Flame Hashira. Bersama Rengoku, Tanjiro, Zenitsu dan Inosuke bersama-sama melawan para iblis yang berada di kereta tersebut.

Setelah tiket mereka diperiksa, keempat orang itu kemudian tertidur. Ternyata, tiket itu telah diberi mantra oleh Enmu, si iblis yang mereka buru. Ketika mereka tertidur, empat anak yang telah terpengaruh mantranya dipaksa mengikat diri masing-masing ke salah satu demon slayer dengan tali ajaib. Tugas keempat anak itu adalah memasuki alam mimpi para pemburu iblis itu dan menghancurkan inti roh mereka sehingga mereka tidak lagi bisa bangun dari tidur mereka.

Misi yang sepertinya mudah ini ternyata terbukti sulit bagi keempat anak tersebut. Dua di antaranya harus susah payah karena dikejar orang yang harusnya mereka hancurkan. Satu lagi nyaris tewas sedangkan satu lagi justru tidak sanggup melakukan misi tersebut.

Di saat mereka tidur nyenyak dan bermimpi, Nezuko keluar dari petinya. Dia berusaha membangunkan kakaknya, Tanjiro, tapi sia-sia. Nezuko tahu ada yang tidak beres. Sementara, di alam mimpinya, Tanjiro juga merasakan sesuatu yang tidak beres di alam nyata. Namun, dia sulit bangun dari tidurnya. Di sisi lain, dia sangat menyukai mimpinya. Di mimpi itu, dia berkumpul lagi bersama ibu dan lima adiknya yang semuanya masih hidup.

Tanjiro kemudian bisa terbangun dari tidurnya. Dia kemudian memburu Enmu sementara Nezuko berusaha membangunkan tiga orang lainnya. Tanjiro berhasil menebas leher Enmu, tapi itu tidak membunuhnya. Enmu justru terus melakukan serangan dan mencoba melahap setiap jiwa yang ada di kereta itu. Rengoku kemudian menyuruh Tanjiro dan Inosuke untuk melawan Enmu, sedangkan dia akan melindungi 5 gerbong kereta tersebut dengan Zenitsu dan Nezuko melindungi sisanya.

Berdua, Tanjiro dan Inosuke berusaha melumpuhkan Enmu. Ketika mereka berhasil, tiba-tiba, salah satu iblis peringkat atas, Akaza, muncul. Dia kemudian menantang Renkogu. Pertarungan sengit yang mempertaruhkan nyawa pun berlangsung.

Berdurasi 117 menit, Demon Slayer Kimetsu No Yaiba the Movie: Mugen Train tidak hanya menunjukkan pertarungan seru antara manusia melawan iblis, tapi juga banyak drama menyentuh di dalamnya. Di film ini, Tanjiro jatuh ke dalam lubang emosinya. Terutama, setelah dia berkumpul kembali bersama ibu dan adik-adiknya. Perjalanan emosional ini mempengaruhi pikirannya. Dia tidak ingin meninggalkan kehidupannya bersama keluarganya, tapi di sisi lain, dia sadar kalau itu hanya mimpi. Tanjiro pun berusaha keras melawan emosi di hatinya. Dia tahu kalau berat baginya meninggalkan mimpi itu, tapi dia harus melakukannya demi kebaikan.

Perjalanan emosional juga turut dirasakan Renkogu. Meski tidak sedalam seperti yang dialami Tanjiro, tapi Renkogu juga kembali mengenang masa lalunya. Dia mengenang kembali hidupnya bersama ayah, adik dan ibunya. Namun, keteguhan hati Renkogu membuatnya kuat dan mampu untuk melawan emosi di dalam hatinya. Dia pun mampu mengatasi rasa itu. Meskipun, dia sulit dibangunkan dari tidurnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1726 seconds (0.1#10.140)