Menapaktilasi Perjalanan Pesinden Legendaris Mimi Marni

Minggu, 10 Januari 2021 - 03:31 WIB
loading...
A A A
Perjalanan Mimi dari satu panggung ke panggung lainnya, berlangsung hingga sekitar 1998. Selain faktor usia, adanya regenerasi dari anak didiknya, membuat Mimi mulai kembali ke rumah. Tahun 2000-an, Mimi mulai fokus dengan kegiatan keagamaan. Mengikuti pengajian rutin, membaca buku-buku tema agama adalah kegiatan Mimi di masa senjanya.

"Bisa dikatakan puncak kejayaan Mimi itu dari 1983 sampai 1988. Mimi tutup usia pada 2012 lantaran sakit, meninggalkan seorang putri dan dua orang cucu," kata Wina.

"Sekarang bisa dikatakan tidak ada lagi regenerasi. Karena anak didik Mimi pun sekarang sudah sepuh, dan tidak ada penerusnya. Adapun dari keturunannya, tidak ada yang mengikuti jejak Mimi. Saya sendiri lebih ke seni rupa," ungkap Wina.

Berharap perjalanan Mimi Marni dan semangatnya bisa dijadikan pelajaran untuk generasi muda, Wina berinisiatif untuk menggelar pameran sebuah arsip di rumah peninggalan almarhumah, Gang Bisma Blok Kliwon, Desa Beber, Kecamatan Ligung. Pameran ini berlangsung dari 7-22 Januari 2021, dengan menampilkan dokumen-dokumen sang legenda.

Kasi Kesenian dan Kebudayaan Disparbud Majelengka, Didin Aminudin menilai Pameran Menapak Jejak Pesinden Keliningan Marni sebagai apresiasi besar bagi perjalanan di dunia seni yang telah dilakoni Mimi. "Dia layak disebut maestro kliningan. Penghargaan besar bagi perjalanannya membesarkan daerah kelahirannya dengan bidang seni tradisi kliningan dari mulai gadis sampai akhir hayatnya," ujarnya.

"Desa Beber jadi banyak dikenal orang baik wilayah tatar Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah. Ini prestasi luar biasa yang perlu diambil spirit perjuangan dan pengkaryaannya di bidang seni tradisi kliningan. Terbukti dengan 27 hasil recording album berupa kaset, walaupun tercecer dan masih proses pengumpulan untuk dikoleksi kembali," lanjut dia.

Ketua harian Komite Ekraf Majalengka, Ginggi Syar Hasyim menilai, pengetahuan terhadap seniman-seniman terdahulu dan karya-karyanya memiliki arti sangat penting. "Sehingga bisa menjadi akar kreasi untuk berinovasi dan bisa menjadi inspirasi bagi karya-karya para seniman muda saat ini," ucapnya.

(Baca juga: Ini Rencana Karen Rantung Setelah Tereliminasi dari Indonesian Idol )

"Kaitannya dengan ekonomi kreatif karena (ekonomi kreatif) merupakan kreasi dan inovasi dari akar-akar budaya, ditambah selera dan pengetahuan serta teknologi kekinian," lanjut Ginggi.
(nug)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2300 seconds (0.1#10.140)