10 Kebiasaan yang Bisa Sabotase Kesehatan Anda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Semua orang pasti tahu kalau merokok berbahaya , sama halnya dengan menyantap terlalu banyak makanan hasil prosesan.
Tapi ada loh beberapa kebiasaan harian yang tanpa kita sadari dapat menurunkan kesehatan , baik fisik maupun mental. Apa saja? Simak ulasan berikut, seperti dikutip dari Verywell Health.
1. Mengingat Kembali Momen Stres
Mengulang ingatan kembali tentang momen stres di masa lalu, entah itu lima menit atau bahkan lima tahun lalu, tidak baik dampaknya untuk kesehatan psikologis Anda. Berdasarkan penelitian, dapat meningkatkan gejala depresif. Semakin sering memikirkan kejadian yang membuat stres, semakin mungkin mereka menderita depresi. Baiknya lupakan hal tidak menyenangkan di masa lampau, dan fokus akan masa depan!
2. Curhat ke Teman
Mungkin Anda berpikir curhat ke teman dapat membantu melepas emosi negatif. Tapi bukan melepas perasaan negatif, studi menunjukkan hal itu malah menguatkan emosi negatif. Studi tahun 2011 yang dipublikasikan di Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology menunjukkan kalau anak yang sering curhat masalahnya kepada teman lebih mungkin terdiagnosa depresi. Curhat juga tidak baik untuk wanita. Studi yang dipublikasikan di Hormones and Behavior menemukan, membicarakan masalah kepada teman meningkatkan kadar hormon stres wanita.
3. Mengkritik Diri
Sering menyebut diri bodoh setiap kali melakukan kesalahan? Ini buruk bagi kesehatan mental. Studi tahun 2014 yang dipublikaskikan di Personality and Individual Differences menemukan, kritik terhadap diri sendiri dapat meningkatkan gejala depresif. Sebaliknya, kasih sayang terhadap diri sendiri dihubungkan dengan kesehatan psikologis yang lebih tinggi dan kemampuan beradaptasi dalam situasi sulit.
4. Banyak Habiskan Waktu Browsing Media Sosial
Entah browsing Facebook, Pinterest, atau media sosial lain, yang jelas kebiasaan ini merugikan kesehatan mental. Ironisnya, studi menemukan bahwa media sosial, platform yang sengaja dibuat untuk menghubungkan orang, justru membuat penggunanya merasa terisolasi. Semakin banyak waktu dihabiskan untuk mengunjungi situs media sosial, semakin merasa penggunanya terisolasi.
Isolasi sosial ini berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik. Melihat foto liburan teman atau mobil barunya lewat media sosial, bisa membuat perasaan iri. Penelitian membuktikan rasa iri meningkatkan risiko depresi. Studi juga menunjukkan, waktu yang dihabiskan pada media sosial menurunkan mood seseorang. Alihkan energi Anda dengan berinteraksi langsung dengan orang lain.
5. Begadang
Penelitian menunjukkan, waktu tidur sangatlah berharga. Begadang dan menunda waktu tidur hingga pagi hari, meningkatkan risiko kesehatan. Memang tampaknya bagi sebagian orang tidur dan bangun di waktu yang terjadwal agak sulit. Tapi seiring waktu hal ini menjadi terbiasa.
6. Menghabiskan Uang
Sekilas, belanja impulsif membuat Anda merasa lebih baik untuk sementara waktu. Padahal kenyatannya, pengeluaran berlebihan daripada pendapatan dapat membuat efek jangka panjang. Studi yang dipublikasikan di Clinical Psychology Review menemukan korelasi antara kesehatan mental dengan masalah keuangan. Peneliti menyimpulkan masalah mental lebih tinggi tiga kali dialami oleh mereka yang terjebak utang. Bahkan risiko tinggi bunuh diri juga mengintai. Orang yang bunuh diri, delapan kali lebih mungkin terjerat utang.
7. Menonton TV
Menonton TV terlalu lama berbahaya bagi otak. Penelitian tahun 2016 yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry menemukan, paparan TV yang tinggi dengan rendahnya aktivitas di masa dewasa muda, dihubungkan dengan kehidupan paruh baya yang buruk. Orang yang menonton TV lebih dari tiga jam per hari selama 25 tahun, memiliki tes kognitif yang buruk dibandingkan dengan orang yang kurang menonton TV. Alihkan kebiasaan ini dengan aktivitas fisik yang lebih bermakna.
Tapi ada loh beberapa kebiasaan harian yang tanpa kita sadari dapat menurunkan kesehatan , baik fisik maupun mental. Apa saja? Simak ulasan berikut, seperti dikutip dari Verywell Health.
1. Mengingat Kembali Momen Stres
Mengulang ingatan kembali tentang momen stres di masa lalu, entah itu lima menit atau bahkan lima tahun lalu, tidak baik dampaknya untuk kesehatan psikologis Anda. Berdasarkan penelitian, dapat meningkatkan gejala depresif. Semakin sering memikirkan kejadian yang membuat stres, semakin mungkin mereka menderita depresi. Baiknya lupakan hal tidak menyenangkan di masa lampau, dan fokus akan masa depan!
2. Curhat ke Teman
Mungkin Anda berpikir curhat ke teman dapat membantu melepas emosi negatif. Tapi bukan melepas perasaan negatif, studi menunjukkan hal itu malah menguatkan emosi negatif. Studi tahun 2011 yang dipublikasikan di Journal of Clinical Child and Adolescent Psychology menunjukkan kalau anak yang sering curhat masalahnya kepada teman lebih mungkin terdiagnosa depresi. Curhat juga tidak baik untuk wanita. Studi yang dipublikasikan di Hormones and Behavior menemukan, membicarakan masalah kepada teman meningkatkan kadar hormon stres wanita.
3. Mengkritik Diri
Sering menyebut diri bodoh setiap kali melakukan kesalahan? Ini buruk bagi kesehatan mental. Studi tahun 2014 yang dipublikaskikan di Personality and Individual Differences menemukan, kritik terhadap diri sendiri dapat meningkatkan gejala depresif. Sebaliknya, kasih sayang terhadap diri sendiri dihubungkan dengan kesehatan psikologis yang lebih tinggi dan kemampuan beradaptasi dalam situasi sulit.
4. Banyak Habiskan Waktu Browsing Media Sosial
Entah browsing Facebook, Pinterest, atau media sosial lain, yang jelas kebiasaan ini merugikan kesehatan mental. Ironisnya, studi menemukan bahwa media sosial, platform yang sengaja dibuat untuk menghubungkan orang, justru membuat penggunanya merasa terisolasi. Semakin banyak waktu dihabiskan untuk mengunjungi situs media sosial, semakin merasa penggunanya terisolasi.
Isolasi sosial ini berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik. Melihat foto liburan teman atau mobil barunya lewat media sosial, bisa membuat perasaan iri. Penelitian membuktikan rasa iri meningkatkan risiko depresi. Studi juga menunjukkan, waktu yang dihabiskan pada media sosial menurunkan mood seseorang. Alihkan energi Anda dengan berinteraksi langsung dengan orang lain.
5. Begadang
Penelitian menunjukkan, waktu tidur sangatlah berharga. Begadang dan menunda waktu tidur hingga pagi hari, meningkatkan risiko kesehatan. Memang tampaknya bagi sebagian orang tidur dan bangun di waktu yang terjadwal agak sulit. Tapi seiring waktu hal ini menjadi terbiasa.
6. Menghabiskan Uang
Sekilas, belanja impulsif membuat Anda merasa lebih baik untuk sementara waktu. Padahal kenyatannya, pengeluaran berlebihan daripada pendapatan dapat membuat efek jangka panjang. Studi yang dipublikasikan di Clinical Psychology Review menemukan korelasi antara kesehatan mental dengan masalah keuangan. Peneliti menyimpulkan masalah mental lebih tinggi tiga kali dialami oleh mereka yang terjebak utang. Bahkan risiko tinggi bunuh diri juga mengintai. Orang yang bunuh diri, delapan kali lebih mungkin terjerat utang.
7. Menonton TV
Menonton TV terlalu lama berbahaya bagi otak. Penelitian tahun 2016 yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry menemukan, paparan TV yang tinggi dengan rendahnya aktivitas di masa dewasa muda, dihubungkan dengan kehidupan paruh baya yang buruk. Orang yang menonton TV lebih dari tiga jam per hari selama 25 tahun, memiliki tes kognitif yang buruk dibandingkan dengan orang yang kurang menonton TV. Alihkan kebiasaan ini dengan aktivitas fisik yang lebih bermakna.