50 Perempuan Indonesia Meninggal Setiap Hari Akibat Kanker Serviks

Senin, 01 Februari 2021 - 12:09 WIB
loading...
A A A
RS Kanker Dharmais sendiri menawarkan tes HPV DNA. Tes ini dilakukan dengan mengumpulkan sel dari leher rahim untuk diuji dan mencari keberadaan dari Human Papilloma Virus (HPV). Dalam proses pemeriksaan, para perempuan juga dapat menjalani pemeriksaan menyeluruh dengan menggunakan alat pembesar khusus, yaitu kolposkopi, untuk memeriksa sel-sel abnormal. Saat menggunakan kolposkopi, dokter akan mengambil sel-sel untuk diuji di laboratorium.



Anjuran deteksi dini dan vaksinasi HPV juga sejalan dengan WHO yang baru-baru ini mengumumkan strategi global untuk mempercepat penghentian kanker serviks. Strategi tersebut mengikuti seruan untuk bertindak pada tahun 2018 untuk mengakhiri kanker yang dapat dicegah. Pada tahun 2030, strategi tersebut bertujuan untuk menjangkau 90 persen cakupan vaksinasi HPV, cakupan skrining 70 persen dan akses ke perawatan terkait 90 persen di semua negara.

Kanker serviks paling banyak diderita oleh orang yang berada di usia produktif, yakni 35-55 tahun. “Padahal, kita tahu bahwa perjuangan melawan kanker bukanlah hal yang mudah. Apalagi, 80% pasien kanker serviks mayoritas terdiagnosis saat sudah stadium lanjut,” beber Aryanthi Baramuli Putri, Ketua Umum dan Pendiri CISC.

Untuk itu, dibutuhkan edukasi yang berkelanjutan terhadap masyarakat luas bahwa deteksi dini kanker serviks, dan vaksin HPV merupakan investasi kesehatan sebagai langkah perlindungan utama dari berbagai macam penyakit di masa depan yang diakibatkan virus HPV.
(tdy)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1947 seconds (0.1#10.140)