Tokoh Budaya Sandec Sahetapy Luncurkan Majalah Hiburan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama masa pandemi banyak bisnis yang bertumbangan, tak terkecuali dunia media media massa cetak. Tidak sedikit yang berupaya bertahan dengan bertransformasi menjadi media massa digital.
Baca juga: Gak Mau Ketinggalan Berita Sepakbola? Baca Beritanya di News RCTI+
Namun, hal sebaliknya justru dilakukan Sandec Media Group. Grup usaha besutan tokoh kebudayaan Sandec Sahetapy itu meluncurkan majalah Newsbeat, yang mengupas tentang dunia musik, film, budaya dan juga gaya hidup.
"Banyak kalangan yang menganggap media printing khususnya majalah seperti ini eksklusif. Ada dokumen pemberitaan tentang narasumber yang bisa langsung dilihat dan dibaca tanpa harus membuka aplikasi di handphone atau membuka laptop, jadi ada kebanggaan tersendiri untuk narasumber yang dimuat di situ," ungkap Sandec Sahetapy saat ditemui di tengah peluncuran Newsbeat di Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Di samping itu, kata Sandec, majalah juga bisa dijadikan koleksi dan pajangan di ruangan kantor atau ruang tamu rumah. "Jika ada tamu atau kerabat yang berkunjung bisa membuka-buka sebuah majalah," tukas Pemimpin Umum Newsbeat sekaligus owner Sandec Media Group itu.
Senada dengan Sandec, Pemimpin Redaksi Newsbeat, Irish Riswoyo mengaku bahwa media cetak masih perlu karena peminatnya masih ada, baik pembaca atau perusahaan yang ingin beriklan. "Majalah itu seperti halnya CD, kaset atau piringan hitam dalam musik, selain kolektibel juga bisa dijadikan bukti otentik maupun historis bahwa si narasumber pernah dimuat di sebuah majalah. Ada juga rasa kebanggaan juga buat mereka jika dimuat di majalah," papar Irish.
Lebih lanjut, Irish mengatakan jika majalah Newsbeat akan terbit full colour 2-3 bulan sekali. "Dan itu pun kami belum terpikir apakah nanti dijual. Karena saat ini masih free," sambungnya.
Baca juga: Kemenparekraf Dapat Hibah Alat Skrining GeNose C19 dari Menristek
Sementara itu, selain meluncurkan majalah Newsbeat, Sandec Media Group juga merilis portal newsbeat.id, News Beat TV dan Sandec FM Radio, yang semua kontennya mengulas atau membahas tentang musik, film, lifestyle, pariwisata dan budaya.
Baca juga: Gak Mau Ketinggalan Berita Sepakbola? Baca Beritanya di News RCTI+
Namun, hal sebaliknya justru dilakukan Sandec Media Group. Grup usaha besutan tokoh kebudayaan Sandec Sahetapy itu meluncurkan majalah Newsbeat, yang mengupas tentang dunia musik, film, budaya dan juga gaya hidup.
"Banyak kalangan yang menganggap media printing khususnya majalah seperti ini eksklusif. Ada dokumen pemberitaan tentang narasumber yang bisa langsung dilihat dan dibaca tanpa harus membuka aplikasi di handphone atau membuka laptop, jadi ada kebanggaan tersendiri untuk narasumber yang dimuat di situ," ungkap Sandec Sahetapy saat ditemui di tengah peluncuran Newsbeat di Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Di samping itu, kata Sandec, majalah juga bisa dijadikan koleksi dan pajangan di ruangan kantor atau ruang tamu rumah. "Jika ada tamu atau kerabat yang berkunjung bisa membuka-buka sebuah majalah," tukas Pemimpin Umum Newsbeat sekaligus owner Sandec Media Group itu.
Senada dengan Sandec, Pemimpin Redaksi Newsbeat, Irish Riswoyo mengaku bahwa media cetak masih perlu karena peminatnya masih ada, baik pembaca atau perusahaan yang ingin beriklan. "Majalah itu seperti halnya CD, kaset atau piringan hitam dalam musik, selain kolektibel juga bisa dijadikan bukti otentik maupun historis bahwa si narasumber pernah dimuat di sebuah majalah. Ada juga rasa kebanggaan juga buat mereka jika dimuat di majalah," papar Irish.
Lebih lanjut, Irish mengatakan jika majalah Newsbeat akan terbit full colour 2-3 bulan sekali. "Dan itu pun kami belum terpikir apakah nanti dijual. Karena saat ini masih free," sambungnya.
Baca juga: Kemenparekraf Dapat Hibah Alat Skrining GeNose C19 dari Menristek
Sementara itu, selain meluncurkan majalah Newsbeat, Sandec Media Group juga merilis portal newsbeat.id, News Beat TV dan Sandec FM Radio, yang semua kontennya mengulas atau membahas tentang musik, film, lifestyle, pariwisata dan budaya.
(nug)