Lebih Sering Terjadi pada Pria, Yuk Cegah Penyakit Kardiovaskular dengan Cara Ini
loading...
A
A
A
3. Olahraga teratur
Lakukan olahraga secara teratur. Disarankan dalam seminggu berolahraga selama 150 menit dengan melakukan olahraga kardio intensitas ringan-sedang. Atau dekitar lima kali seminggu, dimana setiap latihan durasinya 30 menit. Atau tiga kali seminggu setiap latihan satu jam durasinya. Tanpa melakukan olahraga secara rutin, maka lebih tinggi risiko terserang penyakit kardiovaskuler terutama penyakit jantung dan stroke yang risikonya bisa meningkat hingga 51%.
4. Hindari merokok
Bukan hanya merokok saja yang harus dihindari. Berada dekat perokok pun juga harus dihindari. Sebab walaupun tidak merokok yang disebut sebagai perokok pasif, juga memiliki risiko sebesar 30% persen untuk terkena penyakit kardiovaskuler. Dari laman resmi Kemenkes, disebutkan bahwa rokok menjadi salah satu penyebab kardiovaskular terbanyak. 63% Kardiovaskular disebabkan karena merokok. Sekitar 62% masyarakat Indonesia adalah merokok, baik orang lanjut usia, dewasa, maupun remaja.
Baca juga: Sering Cuci Tangan dan Pakai Hand Sanitzer Bikin Kulit Kering, Bagaimana Mengatasinya?
5. Lakukan pemeriksaan berkala
Faktor genetika tentunya sangat berpengaruh besar terhadap risiko terkena penyakit. Terlebih seiring pertambahan usia, yang membuat berpotensi terkena penyakit. Maka out lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Prosedur ini akan membantu mendeteksi adanya potensi penyakit tertentu, termasuk jantung, yang mungkin diidap. Dengan demikian jika terdeteksi, berbagai tindakan pun dapat dilakukan lebih awal.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
Lakukan olahraga secara teratur. Disarankan dalam seminggu berolahraga selama 150 menit dengan melakukan olahraga kardio intensitas ringan-sedang. Atau dekitar lima kali seminggu, dimana setiap latihan durasinya 30 menit. Atau tiga kali seminggu setiap latihan satu jam durasinya. Tanpa melakukan olahraga secara rutin, maka lebih tinggi risiko terserang penyakit kardiovaskuler terutama penyakit jantung dan stroke yang risikonya bisa meningkat hingga 51%.
4. Hindari merokok
Bukan hanya merokok saja yang harus dihindari. Berada dekat perokok pun juga harus dihindari. Sebab walaupun tidak merokok yang disebut sebagai perokok pasif, juga memiliki risiko sebesar 30% persen untuk terkena penyakit kardiovaskuler. Dari laman resmi Kemenkes, disebutkan bahwa rokok menjadi salah satu penyebab kardiovaskular terbanyak. 63% Kardiovaskular disebabkan karena merokok. Sekitar 62% masyarakat Indonesia adalah merokok, baik orang lanjut usia, dewasa, maupun remaja.
Baca juga: Sering Cuci Tangan dan Pakai Hand Sanitzer Bikin Kulit Kering, Bagaimana Mengatasinya?
5. Lakukan pemeriksaan berkala
Faktor genetika tentunya sangat berpengaruh besar terhadap risiko terkena penyakit. Terlebih seiring pertambahan usia, yang membuat berpotensi terkena penyakit. Maka out lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala. Prosedur ini akan membantu mendeteksi adanya potensi penyakit tertentu, termasuk jantung, yang mungkin diidap. Dengan demikian jika terdeteksi, berbagai tindakan pun dapat dilakukan lebih awal.
Lihat Juga: Pemeriksaan Laboratorium Diagnostik Molekuler Bantu Bumil Skrining Kelainan Kromosom pada Janin
(nug)