Saking Cinta Ashraf, BCL Sempat Rela Diduakan asal Almarhum Suami Bahagia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bunga Citra Lestari atau BCL merasakan kehilangan yang amat mendalam saat kepergian Ashraf Sinclair . BCL mengaku, takut akan kematian dan kehilangan seseorang yang sangat dicintai, sampai-sampai ia pernah mengungkapkan keinginan untuk meninggal lebih dulu ataupun diduakan asal sang suami bahagia.
Melalui akun YouTube pribadinya, IT'S ME BCL, BCL mengungkapkan kepada Daniel Mananta bahwa ia lebih memilih diselingkuhi Ashraf daripada ditinggal selamanya oleh suami yang begitu dicintainya. Sebab menurut dia, seseorang dengan cinta yang besar akan ikut merasakan hal yang sama ketika melihat pasangannya berbahagia dan masih ada di dunia.
"Ketika aku bilang, aku takut banget sama kematian, dan ini terjadi. Bukan hanya kematian, kehilangan orang yang kalau misalnya orang tanya kasarnya nih 'mendingan suami lo selingkuh apa suami lo meninggal'. Ya mendingan suami gue selingkuh, mendingan suami gue diambil orang lain kalo gue," kata BCL, yang dikutip kemarin.
"Karena dia masih ada. Karena ketika kamu menikah dengan seseorang yang kamu sangat cintai, kalau dia bahagia sama orang lain, ya biarkan dia bahagia sama orang lain. Kalau gue, sakit iya. Cuma ketika dia mendapatkan kebahagiaan, kita juga akan dapat sedikit kebahagiaan dari itu. Tapi, ketika dia sudah nggak ada lagi, sudah nggak ada lagi ini orangnya. Kalau gue nih, mungkin orang punya pendapat beda-beda," tambahnya.
BCL mengaku, sejak awal telah menerima kepergian Ashraf meski di sisi lain pelantun "Sunny" ini juga begitu syok dan terpukul. Namun, yang membuatnya sangat bersedih adalah saat membayangkan sang putra, Noah, yang tak lagi memiliki sosok ayah di sampingnya.
"Sedih, sakit, segala macem iya. Cuma penerimaan itu sudah ada di depan. Tapi sebagai ibu, untuk mikirin hidup anaknya, itu yang susah. Itu susah banget gue terima. Sampai detik ini kalau ngeliat Noah masih kayak, gue aja masih punya bapak gue. Ashraf aja masih punya bapaknya. Anak gue nggak punya," katanya.
BCL sempat membuat para sahabatnya khawatir dengan kondisi dia ketika Ashraf meninggal dunia pada 18 Februari tahun lalu. Pasalnya, artis 37 tahun ini tampak begitu tenang dan tak menangisi kepergian Ashraf. "Benar-benar gue tenang banget sampai orang-orang takut. Saking lihat gue tenang, orang-orang takut," ungkap penyanyi berdarah Minangkabau ini.
Keluarga dan sahabat sempat khawatir kalau-kalau BCL mengalami gangguan jiwa. "Orang mikirnya ini gila (gangguan jiwa) apa gimana ya," lanjutnya.
Namun, BCL membeberkan alasannya bisa bersikap begitu tenang ketika sang suami meninggal dunia. "Tapi, karena gue merasa, ya gue istrinya, gue tahu dia sudah nggak ada apa masih ada," katanya.
Menurut BCL, seberapa besar tangisannya pun saat itu tak akan bisa mengembalikan nyawa sang suami. "Kalau sudah nggak ada, mau gue histeris kayak orang gila juga nggak akan balikin Ashraf," terangnya.
Dibanding menangisi kepergian Ashraf, BCL lebih memilih untuk memikirkan buah hatinya, Noah Sinclair. "Kalau gue histeris anak gue gimana? Apa yang akan dia lihat? Gue nggak terima, anak gue juga nggak akan terima. Jadi gue harus terima supaya anak gue bisa terima," katanya.
Melalui akun YouTube pribadinya, IT'S ME BCL, BCL mengungkapkan kepada Daniel Mananta bahwa ia lebih memilih diselingkuhi Ashraf daripada ditinggal selamanya oleh suami yang begitu dicintainya. Sebab menurut dia, seseorang dengan cinta yang besar akan ikut merasakan hal yang sama ketika melihat pasangannya berbahagia dan masih ada di dunia.
"Ketika aku bilang, aku takut banget sama kematian, dan ini terjadi. Bukan hanya kematian, kehilangan orang yang kalau misalnya orang tanya kasarnya nih 'mendingan suami lo selingkuh apa suami lo meninggal'. Ya mendingan suami gue selingkuh, mendingan suami gue diambil orang lain kalo gue," kata BCL, yang dikutip kemarin.
"Karena dia masih ada. Karena ketika kamu menikah dengan seseorang yang kamu sangat cintai, kalau dia bahagia sama orang lain, ya biarkan dia bahagia sama orang lain. Kalau gue, sakit iya. Cuma ketika dia mendapatkan kebahagiaan, kita juga akan dapat sedikit kebahagiaan dari itu. Tapi, ketika dia sudah nggak ada lagi, sudah nggak ada lagi ini orangnya. Kalau gue nih, mungkin orang punya pendapat beda-beda," tambahnya.
BCL mengaku, sejak awal telah menerima kepergian Ashraf meski di sisi lain pelantun "Sunny" ini juga begitu syok dan terpukul. Namun, yang membuatnya sangat bersedih adalah saat membayangkan sang putra, Noah, yang tak lagi memiliki sosok ayah di sampingnya.
"Sedih, sakit, segala macem iya. Cuma penerimaan itu sudah ada di depan. Tapi sebagai ibu, untuk mikirin hidup anaknya, itu yang susah. Itu susah banget gue terima. Sampai detik ini kalau ngeliat Noah masih kayak, gue aja masih punya bapak gue. Ashraf aja masih punya bapaknya. Anak gue nggak punya," katanya.
BCL sempat membuat para sahabatnya khawatir dengan kondisi dia ketika Ashraf meninggal dunia pada 18 Februari tahun lalu. Pasalnya, artis 37 tahun ini tampak begitu tenang dan tak menangisi kepergian Ashraf. "Benar-benar gue tenang banget sampai orang-orang takut. Saking lihat gue tenang, orang-orang takut," ungkap penyanyi berdarah Minangkabau ini.
Keluarga dan sahabat sempat khawatir kalau-kalau BCL mengalami gangguan jiwa. "Orang mikirnya ini gila (gangguan jiwa) apa gimana ya," lanjutnya.
Namun, BCL membeberkan alasannya bisa bersikap begitu tenang ketika sang suami meninggal dunia. "Tapi, karena gue merasa, ya gue istrinya, gue tahu dia sudah nggak ada apa masih ada," katanya.
Menurut BCL, seberapa besar tangisannya pun saat itu tak akan bisa mengembalikan nyawa sang suami. "Kalau sudah nggak ada, mau gue histeris kayak orang gila juga nggak akan balikin Ashraf," terangnya.
Dibanding menangisi kepergian Ashraf, BCL lebih memilih untuk memikirkan buah hatinya, Noah Sinclair. "Kalau gue histeris anak gue gimana? Apa yang akan dia lihat? Gue nggak terima, anak gue juga nggak akan terima. Jadi gue harus terima supaya anak gue bisa terima," katanya.
(tsa)