BCL Ungkap Beratnya Menyandang Status Janda
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bunga Citra Lestari menyatakan, tak mudah menyandang status janda setelah sang suami, Ashraf Sinclair , meninggal dunia pada 18 Februari 2020. Penyanyi yang akrab disapa BCL ini merasa sangat berat menyandang status tersebut.
Belakangan BCL mulai tampak bangkit kembali. Bintang film "Habibie & Ainun" ini bahkan sudah mau membahas hal sensitif mengenai statusnya sebagai janda. Dengan tersenyum kecil, BCL bercerita pada Daniel Mananta bahwa awalnya dia tidak pernah berpikir akan menjadi janda.
“Janda ya? Ternyata berat loh. Gue gak pernah mikirin ini sebelumnya. Gue juga gak pernah mikirin di hidup gue yang udah gue plan sesuai keinginan gue dan keinginan Ashraf, berubah aja gitu. Berubah dan tiba-tiba. Walaupun gue gak nyari orang yang jagain gue tapi gue menyadari gue sekarang gak ada yang jagain,” kata artis 37 tahun itu, yang dikutip dari kanal YouTube It’s Me BCL pada Senin (15/2).
BCL melanjutkan, hidupnya kini harus ekstra hati-hati karena tidak ada sosok pendamping sekaligus harus menjaga, mengasuh, dan merawat satu orang anak yakni Noah Sinclair.
“Jadi apa ya? Jadi harus ekstra hati-hati dengan segalanya. Gak tahu itu cuma perasaan gue. Apa karena apa yang biasa masuk ke kepala kita dengan sebutan itu tersendiri. Tapi, sepertinya segala tindakan jadi lebih mudah disalahartikan. Kayaknya. Karena gue gak punya orang yang ngebela gue,” kata BCL.
“Gue ngerasa kayak kejadian dalam hidup gue yang membuat gue ngerasa kok ada pandangan yang berbeda terhadap gue. Mungkin gue harus lebih begini harus gini, harus bisa menjaga diri iya. Tapi gimana jaga dirinya itu ya? Gue gak ngerti,” sambungnya.
Daniel serta BCL juga membahas ketika Ashraf berpulang dan ada orang yang dianggap tidak sensitif. Bahkan, saat BCL tengah berduka, beberapa orang bertanya padanya tentang penyebab kematian Ashraf.
“Karena buat gue why itu gak penting. Ketika kamu kehilangan seseorang seperti itu, kata kenapa itu gak penting. Karena walaupun kita tahu kenapa, apa sih yang bisa diubah? Apa yang bisa diubah dari keadaan itu? Makanya pada saat itu terjadi, yang gue pikirin cuma anak gue,” ujar BCL.
BCL melanjutkan, pada saat itu ia hanya ingin orang-orang ada di sampingnya. Namun, BCL berusaha memberikan penjelasan bahwa sebenarnya mereka tidak usah memintanya untuk kuat karena dalam keadaan ditinggal seseorang akan sulit untuk tegar. Dia merasa beruntung karena banyak orang yang membantunya kala itu.
“Mungkin orang kayak ngingetin ‘makan yuk’. Hal-hal kayak gitu tuh penting gitu. Gue amat sangat merasa beruntung banget banyak orang yang peduli ngirimin makanan karena udah gak ada di kepala gue. Kayak orang tahlilan, makanan dari mana ada aja yang bantu. Cuma jangan disuruh kuat, siapa sih yang bisa kuat pada saat seperti itu,” ungkapnya.
Belakangan BCL mulai tampak bangkit kembali. Bintang film "Habibie & Ainun" ini bahkan sudah mau membahas hal sensitif mengenai statusnya sebagai janda. Dengan tersenyum kecil, BCL bercerita pada Daniel Mananta bahwa awalnya dia tidak pernah berpikir akan menjadi janda.
“Janda ya? Ternyata berat loh. Gue gak pernah mikirin ini sebelumnya. Gue juga gak pernah mikirin di hidup gue yang udah gue plan sesuai keinginan gue dan keinginan Ashraf, berubah aja gitu. Berubah dan tiba-tiba. Walaupun gue gak nyari orang yang jagain gue tapi gue menyadari gue sekarang gak ada yang jagain,” kata artis 37 tahun itu, yang dikutip dari kanal YouTube It’s Me BCL pada Senin (15/2).
BCL melanjutkan, hidupnya kini harus ekstra hati-hati karena tidak ada sosok pendamping sekaligus harus menjaga, mengasuh, dan merawat satu orang anak yakni Noah Sinclair.
“Jadi apa ya? Jadi harus ekstra hati-hati dengan segalanya. Gak tahu itu cuma perasaan gue. Apa karena apa yang biasa masuk ke kepala kita dengan sebutan itu tersendiri. Tapi, sepertinya segala tindakan jadi lebih mudah disalahartikan. Kayaknya. Karena gue gak punya orang yang ngebela gue,” kata BCL.
“Gue ngerasa kayak kejadian dalam hidup gue yang membuat gue ngerasa kok ada pandangan yang berbeda terhadap gue. Mungkin gue harus lebih begini harus gini, harus bisa menjaga diri iya. Tapi gimana jaga dirinya itu ya? Gue gak ngerti,” sambungnya.
Daniel serta BCL juga membahas ketika Ashraf berpulang dan ada orang yang dianggap tidak sensitif. Bahkan, saat BCL tengah berduka, beberapa orang bertanya padanya tentang penyebab kematian Ashraf.
“Karena buat gue why itu gak penting. Ketika kamu kehilangan seseorang seperti itu, kata kenapa itu gak penting. Karena walaupun kita tahu kenapa, apa sih yang bisa diubah? Apa yang bisa diubah dari keadaan itu? Makanya pada saat itu terjadi, yang gue pikirin cuma anak gue,” ujar BCL.
BCL melanjutkan, pada saat itu ia hanya ingin orang-orang ada di sampingnya. Namun, BCL berusaha memberikan penjelasan bahwa sebenarnya mereka tidak usah memintanya untuk kuat karena dalam keadaan ditinggal seseorang akan sulit untuk tegar. Dia merasa beruntung karena banyak orang yang membantunya kala itu.
“Mungkin orang kayak ngingetin ‘makan yuk’. Hal-hal kayak gitu tuh penting gitu. Gue amat sangat merasa beruntung banget banyak orang yang peduli ngirimin makanan karena udah gak ada di kepala gue. Kayak orang tahlilan, makanan dari mana ada aja yang bantu. Cuma jangan disuruh kuat, siapa sih yang bisa kuat pada saat seperti itu,” ungkapnya.
(tsa)