Good Doctor Hadirkan Aplikasi untuk Permudah Akses Layanan Kesehatan di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil survei layanan telemedis oleh Nielsen pada September 2020 menyebutkan bahwa dari total populasi pengguna internet di Indonesia, diestimasikan hanya 47% pengguna yang menggunakan aplikasi telemedis. Sementara ada 53% lain yang belum menggunakan aplikasi telemedis.
Untuk turut ambil bagian dalam upaya peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, Good Doctor menghadirkan aplikasi sekaligus menggandeng Raisa dan Hamish Daud untuk mengajak masyarakat menggunakan layanan aplikasi kesehatan. Dalam aplikasi ini, layanan yang tersedia mulai tanya jawab kesehatan secara daring (online) kapanpun dalam 24 jam, 7 hari bersama dokter-dokter dari 26 spesialisasi; e-commerce (perdagangan elektronik) untuk berbagai produk kesehatan dan kebugaran; janji medis di lebih dari seribu rumah sakit; laboratorium; serta berbagai konten mengenai kesehatan dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter.
“Peluncuran aplikasi ini menjadi bukti nyata komitmen untuk membantu penggunaan teknologi di bidang kesehatan yang dapat dimanfaatkan masyarakat di tengah tantangan pandemi sehingga dapat membantu pemerintah mengatasi COVID-19,” kata Managing Director Good Doctor Technology Indonesia Danu Wicaksana dalam Konferensi Pers Virtual, belum lama ini.
Selain itu, menurutnya, aplikasi ini hadir untuk memberikan semangat kepada tenaga medis yang selalu tanggap menjadi garda depan dan juga untuk menyampaikan apresiasi terhadap tenaga medis yang telah berjuang. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita pun kembali diingatkan untuk tetap bisa melihat hal-hal penting di sekitar kita seperti keluarga maupun para pejuang di garda depan,” ungkap Danu.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D. menyampaikan, adanya pandemi membuat penurunan angka kunjungan ke rumah sakit karena masyarakat takut berobat ke rumah sakit dan ke Puskesmas.
Pada 2020, kunjungan masyarakat ke Puskesmas mengalami penurunan sebesar 83,6%. Sekitar 43% Puskesmas tidak menyelenggarakan posyandu, cakupan imunisasi oleh Puskesmas mencapai sekitar 56,9%.
“Kehadiran aplikasi Good Doctor selama masa pandemi ini merupakan salah satu hal yang positif dan akan direspon oleh masyarakat. Model-model telemedis seperti ini akan terus berkembang, dan membuat pengobatan menjadi lebih praktis, modern, dan terdigitalisasi secara mudah. Sehingga akses masyarakat ke dokter juga akan lebih baik,” pungkas dr. Dante.
Untuk turut ambil bagian dalam upaya peningkatan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan, Good Doctor menghadirkan aplikasi sekaligus menggandeng Raisa dan Hamish Daud untuk mengajak masyarakat menggunakan layanan aplikasi kesehatan. Dalam aplikasi ini, layanan yang tersedia mulai tanya jawab kesehatan secara daring (online) kapanpun dalam 24 jam, 7 hari bersama dokter-dokter dari 26 spesialisasi; e-commerce (perdagangan elektronik) untuk berbagai produk kesehatan dan kebugaran; janji medis di lebih dari seribu rumah sakit; laboratorium; serta berbagai konten mengenai kesehatan dan gaya hidup yang dikurasi oleh tim dokter.
“Peluncuran aplikasi ini menjadi bukti nyata komitmen untuk membantu penggunaan teknologi di bidang kesehatan yang dapat dimanfaatkan masyarakat di tengah tantangan pandemi sehingga dapat membantu pemerintah mengatasi COVID-19,” kata Managing Director Good Doctor Technology Indonesia Danu Wicaksana dalam Konferensi Pers Virtual, belum lama ini.
Selain itu, menurutnya, aplikasi ini hadir untuk memberikan semangat kepada tenaga medis yang selalu tanggap menjadi garda depan dan juga untuk menyampaikan apresiasi terhadap tenaga medis yang telah berjuang. “Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita pun kembali diingatkan untuk tetap bisa melihat hal-hal penting di sekitar kita seperti keluarga maupun para pejuang di garda depan,” ungkap Danu.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D. menyampaikan, adanya pandemi membuat penurunan angka kunjungan ke rumah sakit karena masyarakat takut berobat ke rumah sakit dan ke Puskesmas.
Pada 2020, kunjungan masyarakat ke Puskesmas mengalami penurunan sebesar 83,6%. Sekitar 43% Puskesmas tidak menyelenggarakan posyandu, cakupan imunisasi oleh Puskesmas mencapai sekitar 56,9%.
“Kehadiran aplikasi Good Doctor selama masa pandemi ini merupakan salah satu hal yang positif dan akan direspon oleh masyarakat. Model-model telemedis seperti ini akan terus berkembang, dan membuat pengobatan menjadi lebih praktis, modern, dan terdigitalisasi secara mudah. Sehingga akses masyarakat ke dokter juga akan lebih baik,” pungkas dr. Dante.
(tsa)