5 Tanda Anak Anda Jadi Korban Bullying
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bullying mengacu pada perilaku agresif, disengaja, dan kejam. Bisa fisik, verbal, emosional, rasis atau bahkan seksual. Akhir-akhir ini, kasus bullying di dunia maya sedang meningkat.
Bullying bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak . Sistem senioritas yang sering diaplikasikan di sekolah bisa membuat anak-anak lebih rentan menjadi korban bullying baik oleh kakak kelas ataupun teman sekelasnya.
Karenanya, sebagai orangtua, Anda harus lebih waspada untuk mengetahui apakah anak Anda menjadi korban bullying di lingkungan teman-temannya atau tidak. Karena menjadi korban bullying dapat menimbulkan depresi yang akan terbawa hingga dewasa.
Melansir laman Times of India, berikut tanda-tanda yang bisa mengidentifikasi bahwa anak Anda menjadi korban bullying.
1. Sering Mimpi Buruk
Anak-anak yang diintimidasi dapat berubah menjadi kurang tidur dan sering mengalami mimpi buruk. Mereka mungkin juga kesulitan mengelola kebersihan pribadi. Jika anak Anda terlihat lelah dan tidak bisa tidur seperti biasanya, periksalah.
2. Pulang dengan Memar atau Bekas Luka
Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda tekanan fisik atau cedera, hal itu harus segera diperiksa. Luka, memar, atau pakaian robek adalah tanda-tanda khas dari penindasan. Penindasan, untuk anak-anak yang lebih besar, juga bisa berubah menjadi tindakan menyakiti diri sendiri dan pelecehan.
3. Perubahan Perilaku dan Kepribadian
Jika Anda mengamati perubahan perilaku anak yang tidak biasa, pertimbangkan untuk berbicara. Anak-anak yang diintimidasi mungkin sering menarik diri dari interaksi, waktu bermain, dan enggan berada di dekat teman. Mereka mungkin juga sering merasa sulit untuk berbicara dan diam.
4. Prestasi Menurun
Penindasan dapat mempersulit anak untuk berkonsentrasi secara akademis. Hilangnya minat tiba-tiba di sekolah, nilai yang buruk atau menurun bisa menjadi alasan untuk khawatir.
5. Mengeluh Sakit Kepala dan Sakit Perut
Jika seorang anak diganggu, dia secara alami berada di bawah banyak tekanan. Stres dan kecemasan dapat memengaruhi tubuh mereka dan termasuk rasa sakit. Biasanya, kecemasan yang berlarut-larut dapat menyebabkan sakit kepala serta perut.
Bullying bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak . Sistem senioritas yang sering diaplikasikan di sekolah bisa membuat anak-anak lebih rentan menjadi korban bullying baik oleh kakak kelas ataupun teman sekelasnya.
Karenanya, sebagai orangtua, Anda harus lebih waspada untuk mengetahui apakah anak Anda menjadi korban bullying di lingkungan teman-temannya atau tidak. Karena menjadi korban bullying dapat menimbulkan depresi yang akan terbawa hingga dewasa.
Melansir laman Times of India, berikut tanda-tanda yang bisa mengidentifikasi bahwa anak Anda menjadi korban bullying.
1. Sering Mimpi Buruk
Anak-anak yang diintimidasi dapat berubah menjadi kurang tidur dan sering mengalami mimpi buruk. Mereka mungkin juga kesulitan mengelola kebersihan pribadi. Jika anak Anda terlihat lelah dan tidak bisa tidur seperti biasanya, periksalah.
2. Pulang dengan Memar atau Bekas Luka
Jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda tekanan fisik atau cedera, hal itu harus segera diperiksa. Luka, memar, atau pakaian robek adalah tanda-tanda khas dari penindasan. Penindasan, untuk anak-anak yang lebih besar, juga bisa berubah menjadi tindakan menyakiti diri sendiri dan pelecehan.
3. Perubahan Perilaku dan Kepribadian
Jika Anda mengamati perubahan perilaku anak yang tidak biasa, pertimbangkan untuk berbicara. Anak-anak yang diintimidasi mungkin sering menarik diri dari interaksi, waktu bermain, dan enggan berada di dekat teman. Mereka mungkin juga sering merasa sulit untuk berbicara dan diam.
4. Prestasi Menurun
Penindasan dapat mempersulit anak untuk berkonsentrasi secara akademis. Hilangnya minat tiba-tiba di sekolah, nilai yang buruk atau menurun bisa menjadi alasan untuk khawatir.
5. Mengeluh Sakit Kepala dan Sakit Perut
Jika seorang anak diganggu, dia secara alami berada di bawah banyak tekanan. Stres dan kecemasan dapat memengaruhi tubuh mereka dan termasuk rasa sakit. Biasanya, kecemasan yang berlarut-larut dapat menyebabkan sakit kepala serta perut.
(tsa)