SKAMRT Temukan 7 dari 10 Rumah Tangga Konsumsi Air Minum Terkontaminasi

Kamis, 01 April 2021 - 22:02 WIB
loading...
A A A
Vensya menambahkan, SKAMRT tahun 2020 merupakan kegiatan prioritas nasional sinergi antara Direktorat Kesling dan Badan Litbangkes serta Biro Pusat Statistik yang telah dilaksanakan di 34 provinsi dan 493 kabupaten/kota.

"Kami Ditjen Kesmas berkontribusi dalam persiapan yang sudah kita mulai dari 2019, dari peralatan uji sanitarian kit yang terkalibrasi, penetapan parameter uji, dan pada 2020 dukungan utama atas ketersediaan reagensia serta kesiapan tim daerah, provinsi dan kabupaten/kota serta sanitarian dalam pengawalan pelaksanaan sesuai standar mulai 30 November hingga akhir Desember 2020," jelasnya.

Menurutnya, hasil SKAMRT ini dapat digunakan sebagai baseline data kualitas air minum di rumah tangga Indonesia, untuk mendukung tugas semua institusi/pihak yang terlibat dalam melakukan program Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM). Sebagai tindak lanjutnya akan dilaksanakan Surveilans Kualitas Air Minum rumah tangga yang akan dilaksanakan setiap tahunnya sebagai baseline data kualitas air minum di kabupaten/kota.

"Diseminasi hasil ini akan diserahkan ke Bappenas untuk dapat ditindaklanjtui dalam kebijakan dan percepatan capaian tujuan Program Air Minum baik pusat daerah dan seluruh pelaku pelaksana penyelenggara air minum, mitra dan masyarakat sehingga mendapatkan hasil yang membawa manfaat bagi kesehatan masyarakat Indonesia," tambah Vensya.

Technical Officer, Joint Monitoring Programme (JMP) – WHO, Rick Johnston memuji SKAMRT 2020 yang dilakukan Kementerian Indonesia. Menurut dia, studi yang dilakukan oleh Kemenkes ini merupakan yang terbesar di dunia.

Johnston mengaku terkesan dengan komitmen yang telah ditunjukkan oleh Pemerintah Indonesia, untuk menanggapi secara serius tantangan pemantauan air, sanitasi dan kebersihan dalam konteks SDGs untuk mengidentifikasi dan mengisi kesenjangan data dan menerapkan langkah-langkah untuk meningkatkan layanan air dan sanitasi jika diperlukan.

Johnston juga memuji Pemerintah Indonesia yang memiliki keberanian dan integritas untuk meluncurkan laporan ini, meskipun beberapa temuan bukanlah kabar baik.

Baca juga: Raffi Ahmad Pilih Burung Phoenix Jadi Lambang Rans Cilegon FC, Ini Alasannya!

"Kami mengetahui bahwa puluhan juta orang di Indonesia mengakses air minum yang tidak aman untuk diminum. Di beberapa negara, setelah survei seperti ini selesai, butuh waktu bertahun-tahun agar hasilnya dipublikasikan. Dan dalam beberapa kasus, hasilnya tidak pernah dibagikan sama sekali," ujarnya.
(nug)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1002 seconds (0.1#10.140)