Ini yang Sebaiknya Masyarakat Lakukan Ketika Mudik Kembali Dilarang
loading...
A
A
A
"Sering kali kita melihat begitu banyak kebijakan yang tentu nggak akan menyenangkan semua pihak, itu akan terjadi di mana-mana," ucap Mei pada MNC Portal Indonesia melalui pesan singkat, Selasa (6/4).
Meimenerangkan, bukan hanya pada lingkup negara, tapi dalam keluarga kebijakan yang direspon tak baik pun bisa terjadi. Ya, sering kali ayah sebagai kepala rumah tangga mengeluarkan kebijakan untuk keluarganya dan dirasa keputusan yang dibuat tidak adil buat semua, anak-anak atau bahkan istrinya sekali pun.
Tapi apa yang bisa dilakukan istri dan anak-anaknya? "Rasa kecewa dan sedih itu pasti, namun bisakah istri dan anak-anaknya marah? Nggak terima lalu maki-maki menentang kebijakan ayahnya? Tentu nggak mungkin," jelas Mei.
Lalu bagaimana meyakinkan ayah dan membuat ayah tahu bahwa kebijakannya tidak adil atau tidak dapat diterima oleh istri dan anak-anaknya?
Menurut Mei, tentu dibutuhkan kebijaksanaan sang ayah untuk menerima masukan atau keluhan istri dan anak-anaknya. "Yang harus dipahami istri dan anaknya adalah mungkin ayah sudah memiliki pertimbangan lain atau ada hal yang istri dan anaknya nggak tahu sehingga kebijakan itu tetap dikeluarkan,"papar Mei.
Nah, jika ditarik ke lingkup negara, sebagai masyarakat ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan, tentu menginginkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menjadi pertanyaan sekarang, bisakah itu terjadi? "Rasanya nggak mungkin bisa adil untuk seluruh rakyat, tapi setidaknya minimal buat sebagian rakyat, ya," jawab Mei.
Lalu apa yg bisa dilakukan rakyat selain menerima kebijakan tersebut? Mei mengatakan, sebagai masyarakat bisa memberikan masukan, menyampaikan hal tersebut dengan cara yang baik dan tetap memiliki harapan bahwa pemerintah dihuni orang-orang yang masih mau mendengar dan memikirkan keluhan rakyatnya.
"Selalu ada cara tapi tetap menyampaikannya dengan teknik yang baik, ya," sambungnya.
Meimenerangkan, bukan hanya pada lingkup negara, tapi dalam keluarga kebijakan yang direspon tak baik pun bisa terjadi. Ya, sering kali ayah sebagai kepala rumah tangga mengeluarkan kebijakan untuk keluarganya dan dirasa keputusan yang dibuat tidak adil buat semua, anak-anak atau bahkan istrinya sekali pun.
Tapi apa yang bisa dilakukan istri dan anak-anaknya? "Rasa kecewa dan sedih itu pasti, namun bisakah istri dan anak-anaknya marah? Nggak terima lalu maki-maki menentang kebijakan ayahnya? Tentu nggak mungkin," jelas Mei.
Lalu bagaimana meyakinkan ayah dan membuat ayah tahu bahwa kebijakannya tidak adil atau tidak dapat diterima oleh istri dan anak-anaknya?
Menurut Mei, tentu dibutuhkan kebijaksanaan sang ayah untuk menerima masukan atau keluhan istri dan anak-anaknya. "Yang harus dipahami istri dan anaknya adalah mungkin ayah sudah memiliki pertimbangan lain atau ada hal yang istri dan anaknya nggak tahu sehingga kebijakan itu tetap dikeluarkan,"papar Mei.
Nah, jika ditarik ke lingkup negara, sebagai masyarakat ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan, tentu menginginkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menjadi pertanyaan sekarang, bisakah itu terjadi? "Rasanya nggak mungkin bisa adil untuk seluruh rakyat, tapi setidaknya minimal buat sebagian rakyat, ya," jawab Mei.
Lalu apa yg bisa dilakukan rakyat selain menerima kebijakan tersebut? Mei mengatakan, sebagai masyarakat bisa memberikan masukan, menyampaikan hal tersebut dengan cara yang baik dan tetap memiliki harapan bahwa pemerintah dihuni orang-orang yang masih mau mendengar dan memikirkan keluhan rakyatnya.
"Selalu ada cara tapi tetap menyampaikannya dengan teknik yang baik, ya," sambungnya.