Desain Ulang Tas Baguette, Fendi Gandeng 20 Seniman Italia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Label fashion Fendi berkolaborasi dengan 20 seniman lokal asal Italia untuk mendesain ulang tas tangan Baguette. Tas ikonik ini termasuk dalam proyek Hand in Hand.
Sang Direktur Kreatif Silvia Venturini Fendi menerangkan, proyek Hand in Hand ini bertujuan untuk menghormati keragaman dan kualitas unik dari keahlian Italia.
“Saya telah mengembangkan proyek khusus dengan pengrajin Italia, masing-masing dipilih dari wilayah Italia yang berbeda,” ujar perempuan yang akrab disapa Venturini itu melalui rilisnya, Rabu (14/4).
Contoh pertama adalah tas kulit Baguette yang dihadirkan pada catwalk Fall/Winter 2020 hingga 2021. Tas tersebut dibuat di Tuscany oleh seorang laki-laki yang biasanya membuat barang-barang kulit kecil, semuanya dengan tangan dalam jumlah kecil.
“Dia membuat semuanya sendiri. Itu terbuat dari kulit nabati, sangat alami, dan tidak ada jahitan, hanya terikat,” ujar Venturini.
Tujuan Venturini sekarang adalah menjelajahi setiap wilayah Italia dan memilih pengrajin terbaik yang masih bekerja hingga saat ini. Kemudian dia pun ingin mengembangkan proyek tersebut ke seluruh dunia.
Siluet Valle D’aosta sangat menonjol, yang ditenun dengan tangan dari tekstil alami lokal serta disulam dengan motif merah khusus. Bersamaan dengan ini, Liguria hadir dalam desain putih feminin yang dipengaruhi oleh karya perak tradisi abad pertengahan Campo Ligure dan Emilia Romagna, hadir dengan pola langit berbintang seperti mosaik yang dibuat dari ubin mikro yang dipotong dengan tangan.
Ada pula tas yang memiliki desain Campania, dibuat dengan menggunakan teknik yang disebut 'tarsia sorrentina'. Kerajinan halus ini dikerjakan pengrajin dengan memotong dan memasang potongan-potongan kayu kontras yang bagus di benda berharga.
“Bekerja sama dengan Stinga Tarsia, Fendi Baguette yang terstruktur ada dalam panel veneer dari kayu briar burl yang bertatahkan pola logo FF mewah di maple pucat dan dengan finishing glossy,” ujar Venturini.
Lihat Juga: Inggris, Italia, dan Jepang Bersatu Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6 untuk Saingi F-35 AS
Sang Direktur Kreatif Silvia Venturini Fendi menerangkan, proyek Hand in Hand ini bertujuan untuk menghormati keragaman dan kualitas unik dari keahlian Italia.
“Saya telah mengembangkan proyek khusus dengan pengrajin Italia, masing-masing dipilih dari wilayah Italia yang berbeda,” ujar perempuan yang akrab disapa Venturini itu melalui rilisnya, Rabu (14/4).
Contoh pertama adalah tas kulit Baguette yang dihadirkan pada catwalk Fall/Winter 2020 hingga 2021. Tas tersebut dibuat di Tuscany oleh seorang laki-laki yang biasanya membuat barang-barang kulit kecil, semuanya dengan tangan dalam jumlah kecil.
“Dia membuat semuanya sendiri. Itu terbuat dari kulit nabati, sangat alami, dan tidak ada jahitan, hanya terikat,” ujar Venturini.
Tujuan Venturini sekarang adalah menjelajahi setiap wilayah Italia dan memilih pengrajin terbaik yang masih bekerja hingga saat ini. Kemudian dia pun ingin mengembangkan proyek tersebut ke seluruh dunia.
Siluet Valle D’aosta sangat menonjol, yang ditenun dengan tangan dari tekstil alami lokal serta disulam dengan motif merah khusus. Bersamaan dengan ini, Liguria hadir dalam desain putih feminin yang dipengaruhi oleh karya perak tradisi abad pertengahan Campo Ligure dan Emilia Romagna, hadir dengan pola langit berbintang seperti mosaik yang dibuat dari ubin mikro yang dipotong dengan tangan.
Ada pula tas yang memiliki desain Campania, dibuat dengan menggunakan teknik yang disebut 'tarsia sorrentina'. Kerajinan halus ini dikerjakan pengrajin dengan memotong dan memasang potongan-potongan kayu kontras yang bagus di benda berharga.
“Bekerja sama dengan Stinga Tarsia, Fendi Baguette yang terstruktur ada dalam panel veneer dari kayu briar burl yang bertatahkan pola logo FF mewah di maple pucat dan dengan finishing glossy,” ujar Venturini.
Lihat Juga: Inggris, Italia, dan Jepang Bersatu Kembangkan Jet Tempur Generasi Ke-6 untuk Saingi F-35 AS
(tsa)