Menjelajahi Kecantikan Desa Adat Terindah Di Indonesia

Kamis, 21 Mei 2020 - 07:13 WIB
loading...
A A A
Menjelajahi Kecantikan Desa Adat Terindah Di Indonesia


Desa ini merupakan desa adat di Bangli, Bali. Pemukiman tradisional yang letaknya tak jauh dari Kintamani ini tak hanya dikenal karena keindahannya. Penglipuran juga disebut-sebut sebagai salah satu desa paling bersih di dunia.

Penglipuran merupakan kawasan wisata yang sangat populer. Tetapi desa ini tetap bisa mempertahankan sisi tradisional dan kelestarian lingkungannya. Penataan desa dan bangunan tradisionalnya masih terjaga utuh. Begitu juga dengan 75 hektar hutan bambu dan 10 hektar vegetasi yang masih terawat. Bahkan inilah yang menjadi ciri khas Penglipuran di mata dunia.

Nama Penglipuran sendiri berasal dari akronim kata pengeling dan pura yang berarti mengingat tempat suci (para leluhur). Awalnya, masyarakat desa ini berasal dari Desa Bayung Gede, Kintamani, yang bermigrasi permanen karena suatu hal ke desa Kubu Bayung, yang kini menjadi desa Penglipuran.(Baca juga : Lima Destinasi Domestik Yang Ingin Segera Dikunjungi Setelah Pandemi Berlalu )

Ada beberapa taman yang turut mempercantik desa ini. Untuk tata ruang desa, setiap rumah memiliki sebuah pintu gerbang yang disebut Angkul-angkul. Semua rumah di Desa Panglipuran seragam namun tidak sama persis. Indah banget sih desa yang satu ini.

3. Desa Adat Ratenggaro

Menjelajahi Kecantikan Desa Adat Terindah Di Indonesia


Desa adat Ratenggaro berada Sumba Barat Daya, tepatnya di Desa Ratenggaro, Desa Umbu Ngedo, Kecamatan Kodi Bangedo Kabupaten Sumba Barat Daya, Pulau Sumba. Lokasinya berada di tepi pantai yang indah. Atap-atap rumah adat di sini sangat tinggi, bahkan bisa dibilang yang tertinggi di Sumba.

Ratenggaro sendiri memiliki arti 'Rate' berarti kuburan, sedangkan 'Garo' berarti orang Garo. Zaman dulu, terjadi perang antar suku, di mana suku yang sekarang berhasil penghuni desa ini setelah berhasil merebutnya dari orang Garo asli. Suku yang kalah dibunuh dan dikubur di tempat itu juga.

Ada 304 buah batu kubur leluhur Ratenggaro yang sudah berusia ratusan, bahkan ada yang menyebut ribuan tahun. Bentuknya unik dan berada di pinggiran laut. Ukuran dan pahatan pada tiap kubur batu semakin menambah kesan magis dan mendalam. Bentuknya menyerupai meja datar dan berukuran besar, sehingga terlihat sangat kokoh meskipun setiap harinya terkena hantaman angin kencang dari arah laut belakang kampung. Di sana ada batu kubur leluhur atau raja, juga ada batu kubur untuk warga yang ukurannya lebih kecil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1724 seconds (0.1#10.140)