Asupan Baik yang Bantu Jaga Kualitas Tidur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ramadhan tahun ini bisa dibilang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kita tidak bisa berbuka bersama teman-teman, berburu takjil di sore hari maupun aktivitas lain yang biasa kita lakukan di luar rumah selama puasa.
Kerja dari rumah juga sebenarnya menyita lebih banyak waktu, sehingga hal ini berdampak pada waktu tidur kita. Padahal, selama bulan suci jam istirahat agak "terganggu" dengan waktu sahur yang harus dilakukan sebelum subuh. Lantas, apakah kurangnya tidur bisa mengakibatkan daya tahan tubuh menurun?
Dijawab Puteri Aisyaffa, Nutrition Expert YOUVIT Gummy Multivitamin, kurang tidur memang bisa memengaruhi daya tahan tubuh. Idealnya kita harus tidur minimal tujuh jam per hari. Jika tidak, hal ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat (SSP) yang berperan penting untuk mengatur respons imun tubuh. ( )
“Bukan hanya respons imun yang akan terganggu, kualitas serta durasi tidur yang buruk juga bisa meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, dan kardiovaskular (jantung),” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOmedia.
Wanita yang kerap disapa Aisya ini juga memaparkan, makanan yang dikonsumsi setiap hari (terutama saat sahur dan berbuka) bisa menjadi faktor apakah seseorang akan mengalami kesulitan tidur atau tidak.
“Dari hasil studi, kalau kita makan makanan yang kandungan lemak dan energinya cukup tinggi, bukan hanya akan berdampak pada risiko kolesterol, tetapi juga kesusahan untuk tidur dengan cepat,” tambahnya.
Untuk mengatasi kondisi ini, Aisya menyarankan untuk cermat dalam memilih asupan selama Ramadhan. Beberapa rekomendasi yang disarankan adalah memperbanyak porsi sayuran hijau. Kenapa? Karena kandung vitamin, mineral, dan seratnya (seperti tryptophan, zat besi, magnesium, vitamin C, zeaxanthin) terbukti dapat memaksimalkan tidur yang dalam dan restoratif.
Konsumsi kacang kedelai seperti tempe dan susu kedelai juga baik. Sumber makanan ini mengandung isoflavone yang membantu kualitas tidur seseorang. Adapun dairy product contohnya susu sapi, mengandung kalsium yang dapat memproduksi melatonin atau yang lebih dikenal dengan hormon tidur.
Aisya juga menyarankan konsumsi pepaya. Buah ini merupakan salah satu buah sederhana yang memiliki kandungan vitamin dan mineral tinggi (seperti vitamin A, C, asam folat, tembaga, magnesium) dan bagus untuk mendukung kualitas tidur. Bisa juga meminum teh herbal. Kandungan pada teh sudah lama terbukti mampu menenangkan saraf dan mengurangi kecemasan. Yang pasti imbangi pula dengan kesadaran pengaturan jam tidur yang ideal. (Baca Juga: Pentingnya Istirahat Cukup Selama Pandemi Virus Corona )
Selain itu, selama puasa sebaiknya konsumsi multivitamin dan omega tambahan, karena tubuh dipaksa untuk tidak mendapatkan nutrisi dalam jangka waktu yang lama.
"Bisa coba YOUVIT multivitamin dan omega. Kandungannya seimbang, rasanya kenyal enak dan pasti membantu menjaga daya tahan serta kesehatan jantung kita,” pungkas Aisya.
Lihat Juga: Mengenal Child Grooming dari Latifah X, Mama Muda yang Punya 7 Anak dengan Suami Berjarak 21 Tahun
Kerja dari rumah juga sebenarnya menyita lebih banyak waktu, sehingga hal ini berdampak pada waktu tidur kita. Padahal, selama bulan suci jam istirahat agak "terganggu" dengan waktu sahur yang harus dilakukan sebelum subuh. Lantas, apakah kurangnya tidur bisa mengakibatkan daya tahan tubuh menurun?
Dijawab Puteri Aisyaffa, Nutrition Expert YOUVIT Gummy Multivitamin, kurang tidur memang bisa memengaruhi daya tahan tubuh. Idealnya kita harus tidur minimal tujuh jam per hari. Jika tidak, hal ini dapat memengaruhi sistem saraf pusat (SSP) yang berperan penting untuk mengatur respons imun tubuh. ( )
“Bukan hanya respons imun yang akan terganggu, kualitas serta durasi tidur yang buruk juga bisa meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, dan kardiovaskular (jantung),” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOmedia.
Wanita yang kerap disapa Aisya ini juga memaparkan, makanan yang dikonsumsi setiap hari (terutama saat sahur dan berbuka) bisa menjadi faktor apakah seseorang akan mengalami kesulitan tidur atau tidak.
“Dari hasil studi, kalau kita makan makanan yang kandungan lemak dan energinya cukup tinggi, bukan hanya akan berdampak pada risiko kolesterol, tetapi juga kesusahan untuk tidur dengan cepat,” tambahnya.
Untuk mengatasi kondisi ini, Aisya menyarankan untuk cermat dalam memilih asupan selama Ramadhan. Beberapa rekomendasi yang disarankan adalah memperbanyak porsi sayuran hijau. Kenapa? Karena kandung vitamin, mineral, dan seratnya (seperti tryptophan, zat besi, magnesium, vitamin C, zeaxanthin) terbukti dapat memaksimalkan tidur yang dalam dan restoratif.
Konsumsi kacang kedelai seperti tempe dan susu kedelai juga baik. Sumber makanan ini mengandung isoflavone yang membantu kualitas tidur seseorang. Adapun dairy product contohnya susu sapi, mengandung kalsium yang dapat memproduksi melatonin atau yang lebih dikenal dengan hormon tidur.
Aisya juga menyarankan konsumsi pepaya. Buah ini merupakan salah satu buah sederhana yang memiliki kandungan vitamin dan mineral tinggi (seperti vitamin A, C, asam folat, tembaga, magnesium) dan bagus untuk mendukung kualitas tidur. Bisa juga meminum teh herbal. Kandungan pada teh sudah lama terbukti mampu menenangkan saraf dan mengurangi kecemasan. Yang pasti imbangi pula dengan kesadaran pengaturan jam tidur yang ideal. (Baca Juga: Pentingnya Istirahat Cukup Selama Pandemi Virus Corona )
Selain itu, selama puasa sebaiknya konsumsi multivitamin dan omega tambahan, karena tubuh dipaksa untuk tidak mendapatkan nutrisi dalam jangka waktu yang lama.
"Bisa coba YOUVIT multivitamin dan omega. Kandungannya seimbang, rasanya kenyal enak dan pasti membantu menjaga daya tahan serta kesehatan jantung kita,” pungkas Aisya.
Lihat Juga: Mengenal Child Grooming dari Latifah X, Mama Muda yang Punya 7 Anak dengan Suami Berjarak 21 Tahun
(tsa)