Ini Lima Kesalahpahaman Seputar Keguguran yang Kerap Dipercaya Orang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keguguran saat mengandung memiliki beberapa faktor, sehingga kandungan tidak bertahan dan si jabang bayi harus diangkat.
Baca juga: Agar Terhindar dari Keguguran, Coba Ikuti 5 Tips Berikut Ini
Dilansir dari laman Health Line, baiknya mengetahui faktor risiko, tanda, dan penyebab dapat membantu Anda untuk lebih memahami mengapa terjadi keguguran. Sehingga nantinya dapat membantu masalah tersebut.
Akan tetapi beberapa orang juga berpendapat bahwa keguguran akan membuat mereka sulit hamil lagi. Benarkah demikian? Menukil berbagai sumber, berikut ini beberapa kesalahpahaman seputar keguguran yang sering kali dipercaya orang.
1. Berkali-kali keguguran dapat mengurangi kesempatan untuk hamil kembali
Faktanya, seiring dengan jumlah keguguran yang dialami, risiko keguguran berulang pun semakin meningkat. Jika Anda memiliki riwayat keguguran lebih dari dua kali, maka kemungkinan untuk mengalami keguguran adalah 20 persen.
Sementara apabila lebih dari tiga kali, kemungkinan mengalami keguguran kembali meningkat menjadi 30%. Jika keguguran terjadi empat kali, kemungkinan mengalami keguguran lagi menjadi sebanyak 40 persen.
2. Olahraga dapat menyebabkan keguguran
Faktanya, beberapa jenis olahraga aman untuk ibu hamil. Namun, Anda disarankan untuk menghindari olahraga yang berisiko untuk jatuh, seperti berkuda, bermain sepak bola dan bola basket.
Menurut penelitian di Columbia University Mailman School of Public Health, rutin berolahraga dapat menurunkan risiko keguguran sebanyak 40%. Tapi dengan catatan Anda memilih jenis olahraga yang tepat.
3. Berhubungan seksual dapat meningkatkan risiko keguguran
Pada masa ini tidak ada larangan untuk berhubungan seks saat hamil, apalagi jika kondisi kehamilan termasuk sehat. Lagi pula, janin di dalam rahim tidak akan terpengaruh karena dilindungi oleh plasenta, dan kontraksi rahim yang timbul saat orgasme tidak cukup kuat untuk mencetuskan persalinan. Tapi ingat, posisinya harus aman dan nyaman bagi Anda berdua.
4. Keguguran terjadi akibat ibu yang stres
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol sebagai pertahanan. Nah, peningkatan hormon ini dapat berpengaruh kepada perkembangan janin, bahkan bisa memicu kelahiran prematur.
5. Ibu yang pernah menjalani aborsi akan mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya
Tindakan aborsi yang pernah dilakukan tidak memengaruhi kehamilan selanjutnya. Jika kehamilan selanjutnya memang diinginkan, lakukanlah pemeriksaan menyeluruh kepada dokter kebidanan dan kandungan saat masa persiapan kehamilan.
Baca juga: Kembali Gairahkan Musik Dangdut, Menparekraf Sandi Gandeng Pelaku Ekraf
Untuk menjaga kehamilan tetap sehat, jangan lupa memperhatikan asupan makanan. Lakukan juga konsultasi secara rutin kepada dokter kandungan Anda.
Lihat Juga: Mitos atau Fakta, Olahraga Lari Bisa Picu Serangan Jantung bagi Orang dengan Riwayat Penyakit Kardiovaskular
Baca juga: Agar Terhindar dari Keguguran, Coba Ikuti 5 Tips Berikut Ini
Dilansir dari laman Health Line, baiknya mengetahui faktor risiko, tanda, dan penyebab dapat membantu Anda untuk lebih memahami mengapa terjadi keguguran. Sehingga nantinya dapat membantu masalah tersebut.
Akan tetapi beberapa orang juga berpendapat bahwa keguguran akan membuat mereka sulit hamil lagi. Benarkah demikian? Menukil berbagai sumber, berikut ini beberapa kesalahpahaman seputar keguguran yang sering kali dipercaya orang.
1. Berkali-kali keguguran dapat mengurangi kesempatan untuk hamil kembali
Faktanya, seiring dengan jumlah keguguran yang dialami, risiko keguguran berulang pun semakin meningkat. Jika Anda memiliki riwayat keguguran lebih dari dua kali, maka kemungkinan untuk mengalami keguguran adalah 20 persen.
Sementara apabila lebih dari tiga kali, kemungkinan mengalami keguguran kembali meningkat menjadi 30%. Jika keguguran terjadi empat kali, kemungkinan mengalami keguguran lagi menjadi sebanyak 40 persen.
2. Olahraga dapat menyebabkan keguguran
Faktanya, beberapa jenis olahraga aman untuk ibu hamil. Namun, Anda disarankan untuk menghindari olahraga yang berisiko untuk jatuh, seperti berkuda, bermain sepak bola dan bola basket.
Menurut penelitian di Columbia University Mailman School of Public Health, rutin berolahraga dapat menurunkan risiko keguguran sebanyak 40%. Tapi dengan catatan Anda memilih jenis olahraga yang tepat.
3. Berhubungan seksual dapat meningkatkan risiko keguguran
Pada masa ini tidak ada larangan untuk berhubungan seks saat hamil, apalagi jika kondisi kehamilan termasuk sehat. Lagi pula, janin di dalam rahim tidak akan terpengaruh karena dilindungi oleh plasenta, dan kontraksi rahim yang timbul saat orgasme tidak cukup kuat untuk mencetuskan persalinan. Tapi ingat, posisinya harus aman dan nyaman bagi Anda berdua.
4. Keguguran terjadi akibat ibu yang stres
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol sebagai pertahanan. Nah, peningkatan hormon ini dapat berpengaruh kepada perkembangan janin, bahkan bisa memicu kelahiran prematur.
5. Ibu yang pernah menjalani aborsi akan mengalami keguguran pada kehamilan berikutnya
Tindakan aborsi yang pernah dilakukan tidak memengaruhi kehamilan selanjutnya. Jika kehamilan selanjutnya memang diinginkan, lakukanlah pemeriksaan menyeluruh kepada dokter kebidanan dan kandungan saat masa persiapan kehamilan.
Baca juga: Kembali Gairahkan Musik Dangdut, Menparekraf Sandi Gandeng Pelaku Ekraf
Untuk menjaga kehamilan tetap sehat, jangan lupa memperhatikan asupan makanan. Lakukan juga konsultasi secara rutin kepada dokter kandungan Anda.
Lihat Juga: Mitos atau Fakta, Olahraga Lari Bisa Picu Serangan Jantung bagi Orang dengan Riwayat Penyakit Kardiovaskular
(nug)