Review Film Cruella: Sebuah Cerita Kelam dari Disney
loading...
A
A
A
Penampilan Emma Stone sebagai Estella/Cruella patut diacungi jempol. Dia mampu menciptakan tokoh sejahat Cruella dengan caranya sendiri. Dia menciptakan Cruella sebagai wanita cerdas, tangguh, mandiri, meski rapuh karena dendam di dalam hatinya. Sebagai Estella, Emma juga bisa membuat tokoh ini, meskipun tak sejahat Cruella, lebih menyenangkan dan tahu apa yang dia inginkan.
Sementara, Emma Thompson sebagai Baroness pun tak kalah apik penampilannya. Baroness benar-benar tampil sebagai wanita dari kelas atas dengan penampilannya yang selalu modis. Namun, dia juga benar-benar dingin, kejam, bermulut tajam dan narsistik. Emma mampu menciptakan tokoh toxic ini dengan baik lewat caranya berjalan, menatap orang dan berbicara. Dari awal ketika dia muncul, orang sudah bisa menebak, seperti apa dia nanti.
Selain dua aktris top ini, penampilan Tipper Seifert-Cleveland sebagai Estella yang berusia 12 tahun juga baik. Meskipun masih muda, dia bisa menggambarkan Estella yang keras dan ekstrem dengan baik. Penampilan John McCrea sebagai Artie, seorang pemilik toko pakaian bekas yang berpenampilan nyentrik, juga menjadi catatan tersendiri. Kehadirannya membuat Cruella jadi lebih berwarna.
Film Cruella juga kian menarik dengan hadirnya sederet busana-busana ala 70an yang ditampilkan di sini. Dari desain yang sederhana hingga aneh ada di sini. Desain baju juga bakal menjadi poin penting dalam film ini. Baroness adalah desainer busana kenamaan yang memakai desain para pegawainya untuk dijadikan desain atas namanya. Sementara, Cruella membuat desain bajunya dan dibuatnya dengan bantuan Artie. Keduanya pun memiliki perbedaan. Baroness selalu mencari desain-desain elegan, sedangkan Cruella tampil dengan desain busana yang selalu mencuri perhatian. Di sini, Estella dan Cruella mampu membedakan desain baju mereka.
Cruella bukanlah film tentang mengapa Cruella membenci anjing Dalmation. Memang, anjing jenis ini ada di film ini. Bibit kebencian itu sudah ada di diri Estella/Cruella, tapi tidak dengan cara Cruella de Vil di 101 Dalmations. Film ini adalah asal usul terciptanya tokoh Cruella. Kebencian Cruella terhadap anjing jenis itu bukanlah fokus di film ini.
Cruella adalah film Disney yang kelam, dengan humor gelap dan tema yang agak nyeleneh dari film tradisional House of Mouse, yaitu balas dendam. Penampilan aktor dan aktrisnya membuat film ini cukup menghibur. Selain itu, musik-musik rock ala 70an, dari Rolling Stones (Sympathy for the Devil), Blondie (One Way or Another), Nina Simone (Feeling Good) dan lain-lain, membuat film ini sedikit memiliki nuansa ceria, dalam rasa yang berbeda.
Cruella sudah bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda dan Disney+ Premium. Film ini diberi rating 17+ atau Dewasa oleh Lembaga Sensor Film (LSF) karena tema yang diangkat film ini sama sekali tidak cocok untuk ditonton anak-anak. Bijaklah dalam memilih tontonan untuk keluarga Anda! Selalu patuhi protokol kesehatan selama menonton film ini di bioskop! Selalu kenakan masker di dalam studio selama film diputar! Selamat menonton!
Lihat Juga: Gandeng Talenta Muda, Disney Luncurkan Kampanye Create 100 untuk Rayakan Perjalanan 1 Abad Kreativitas
Sementara, Emma Thompson sebagai Baroness pun tak kalah apik penampilannya. Baroness benar-benar tampil sebagai wanita dari kelas atas dengan penampilannya yang selalu modis. Namun, dia juga benar-benar dingin, kejam, bermulut tajam dan narsistik. Emma mampu menciptakan tokoh toxic ini dengan baik lewat caranya berjalan, menatap orang dan berbicara. Dari awal ketika dia muncul, orang sudah bisa menebak, seperti apa dia nanti.
Selain dua aktris top ini, penampilan Tipper Seifert-Cleveland sebagai Estella yang berusia 12 tahun juga baik. Meskipun masih muda, dia bisa menggambarkan Estella yang keras dan ekstrem dengan baik. Penampilan John McCrea sebagai Artie, seorang pemilik toko pakaian bekas yang berpenampilan nyentrik, juga menjadi catatan tersendiri. Kehadirannya membuat Cruella jadi lebih berwarna.
Film Cruella juga kian menarik dengan hadirnya sederet busana-busana ala 70an yang ditampilkan di sini. Dari desain yang sederhana hingga aneh ada di sini. Desain baju juga bakal menjadi poin penting dalam film ini. Baroness adalah desainer busana kenamaan yang memakai desain para pegawainya untuk dijadikan desain atas namanya. Sementara, Cruella membuat desain bajunya dan dibuatnya dengan bantuan Artie. Keduanya pun memiliki perbedaan. Baroness selalu mencari desain-desain elegan, sedangkan Cruella tampil dengan desain busana yang selalu mencuri perhatian. Di sini, Estella dan Cruella mampu membedakan desain baju mereka.
Cruella bukanlah film tentang mengapa Cruella membenci anjing Dalmation. Memang, anjing jenis ini ada di film ini. Bibit kebencian itu sudah ada di diri Estella/Cruella, tapi tidak dengan cara Cruella de Vil di 101 Dalmations. Film ini adalah asal usul terciptanya tokoh Cruella. Kebencian Cruella terhadap anjing jenis itu bukanlah fokus di film ini.
Cruella adalah film Disney yang kelam, dengan humor gelap dan tema yang agak nyeleneh dari film tradisional House of Mouse, yaitu balas dendam. Penampilan aktor dan aktrisnya membuat film ini cukup menghibur. Selain itu, musik-musik rock ala 70an, dari Rolling Stones (Sympathy for the Devil), Blondie (One Way or Another), Nina Simone (Feeling Good) dan lain-lain, membuat film ini sedikit memiliki nuansa ceria, dalam rasa yang berbeda.
Cruella sudah bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda dan Disney+ Premium. Film ini diberi rating 17+ atau Dewasa oleh Lembaga Sensor Film (LSF) karena tema yang diangkat film ini sama sekali tidak cocok untuk ditonton anak-anak. Bijaklah dalam memilih tontonan untuk keluarga Anda! Selalu patuhi protokol kesehatan selama menonton film ini di bioskop! Selalu kenakan masker di dalam studio selama film diputar! Selamat menonton!
Lihat Juga: Gandeng Talenta Muda, Disney Luncurkan Kampanye Create 100 untuk Rayakan Perjalanan 1 Abad Kreativitas
(alv)