Cegah Virus, Indeks Risiko Virus Pantau Kualitas Udara di Ruangan

Jum'at, 28 Mei 2021 - 18:11 WIB
loading...
Cegah Virus, Indeks Risiko Virus Pantau Kualitas Udara di Ruangan
Indeks Risiko Virus menjadi inovasi baru di mana alat pantau ini bisa mendeteksi kualitas udara dalam ruangan. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Co-Founder dan CEO Aria, Nathan Roestandy mengingatkan bahwa kualitas udara memiliki pengaruh terhadap penyebaran virus. Hal ini menyusul pernyataan resmiOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona penyebab Covid-19 mampu menyebar melalui udara.

Baca juga: Ini Usia Tepat Anak Berhenti Menggunakan Botol Dot

Virus ini sendiri merupakan varian yang lebih menular dan sangat berbahaya. Pasalnya virus ini bisa menyebar sebagai aerosol, dan di dalam ruangan ada beberapa faktor yang bisa berdampak kepada risikonya yaitu suhu udara, kelembapan dan PM2.5 (Particulate Matter 2.5).

"Beberapa minggu lalu, WHO secara resmi mengumumkan bahwa Covid-19 adalah virus yang menyebar lewat udara. Sekarang dengan varian yang lebih menular, kewaspadaan kami untuk keluarga kami jauh lebih tinggi," ujar Nathan dalam keterangan resminya, Jumat (28/5).

Melihat pesatnya mutasi dari virus Covid-19, perusahaan startup teknologi yang berfokus terhadap kualitas udara Aria memperkenalkan Indeks Risiko Virus yang menjadi inovasi baru di mana AirTest, alat pemantau kualitas udara dalam ruangan, bisa mengidentifikasi apakah kondisi dalam ruangan kita meningkatkan kelangsungan hidup dan penyebaran virus.

"Keadaan kualitas udara dalam ruangan berpengaruh kepada risiko penularan virus," lanjutnya.

Nathan mengungkapkan bahwa suhu udara yang dingin juga mampu memperpanjang kelangsungan hidup virus dan kelembapan yang terlalu kering bisa membuat droplet menjadi lebih ringan dan mengapung di udara lebih lama. Menurutnya, dengan menggunakan Airtest maka udara akan mampu dinetralisir di kondisi yang baik untuk tubuh manusia.

Lebih jauh, Nathan melihat dengan adanya inovasi ini maka semua orang bisa dengan mudah memantau kondisi udara yang dihirupnya setiap hari dan mampu mendeteksi jika terjadi penurunan kualitas udara.

"Dengan inovasi Aria AirTest ini, masyarakat yang memiliki perangkat bisa secara real-time memantau kondisi suhu udara, kelembapan dan PM2.5 mereka. Device ini terintegrasi dengan aplikasi Nafas, di mana semua data langsung kelihatan dan dapat rekomendasi untuk memperbaiki kondisi udara sewaktu tidak optimal," paparnya.

Dia menjelaskan bahwa device Aria semua terhubung dengan aplikasi Nafas dan membuat ekosistem pertama di Indonesia di mana data kualitas udara outdoor (luar ruangan) dan data kualitas udara indoor (dalam ruangan) terdapat di satu tempat untuk bisa lebih efektif menjaga kesehatan pribadi.

Guna memaksimalkan hasil dari aplikasi ini, tim dari Aria mereferensikan penelitian dari ahli kualitas udara dan epidemiologi dunia dalam pembuatan Indeks Resiko Virus.

Baca juga: Tak Hanya Selamatkan Ribuan Pekerja, Sandiaga Uno Sebut Penyaluran Dana Hibah Pariwisata ke Taman Rekreasi untuk Selamatkan Satwa

"Aria AirTest sendiri adalah alat pemantau udara dalam ruangan yang tersedia berbagai marketplace, seperti Tokopedia melalui Official Store Aria," tutup Nathan.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1118 seconds (0.1#10.140)