Waspada! Minuman Bersoda Dapat Turunkan Imunitas Tubuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Minuman bersod a terbukti dapat menurunkan imunitas tubuh seseorang. Padahal, kekuatan imunitas di masa pandemi seperti saat ini sangat diperlukan agar tidak mudah terserang penyakit.
Menurut laporan Times of India, minuman bersoda sangat berisiko turunkan imunitas tubuh karena mengandung gula dan itu sama saja seperti 'memberi makan' bakteri jahat. Dijelaskan di sana, hanya mengonsumsi 350 ml minuman bersoda, itu setara dengan mendapatkan 39 gram gula yang merupakan penyebab banyak masalah kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
"Gula berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya bakteri dan virus serta membantu mereka menyebar dengan mudah ke seluruh tubuh. Gula juga menekan sistem kekebalan tubuh," ungkap laporan tersebut, seperti disadur pada Senin (14/6).
Minuman bersoda juga diketahui dapat meningkatkan risiko infeksi. Bahkan ini berlaku bagi siapa saja dengan kondisi kesehatan apa pun, khususnya penderita diabetes tipe 2.
Gula dalam soda memengaruhi sel darah putih sistem kekebalan Anda yang penting untuk melawan infeksi. Dengan begitu, semakin banyak mengonsumsi minuman bersoda, maka akan melemahkan sel darah putih yang punya fungsi perlindungan pada tubuh tersebut. Jadi, sebaiknya penderita diabetes tipe 2 tidak mengonsumsi soda.
"Minuman bersoda bukan hanya memperburuk kondisi pasien diabetes tipe 2, tetapi meningkatkan risiko penyakit tersebut pada orang sehat," terang laporan itu.
Ya, rutin mengonsumsi minuman bersoda dapat menurunkan sensitivitas insulin seseorang yang merupakan risiko utama untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
"Selain mengurangi minuman bersoda, untuk mencegah diabetes tipe 2 juga Anda disarankan mengurangi konsumsi lemak jenuh," tambah laporan tersebut.
Tak berhenti di situ, minuman bersoda meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh. Artinya, minuman itu tak hanya menghambat sistem kekebalan tetapi juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis di kemudian hari.
Penelitian bahkan menemukan bahwa orang yang minum soda secara teratur dibandingkan dengan mereka yang minum soda diet, susu, atau hanya air putih, memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi, yang berkolerasi dengan peningkatan risiko peradangan bahkan resistensi insulin.
Kemudian, minuman bersoda juga dipercaya meningkatkan risiko obesitas. Kelebihan berat badan ini bisa berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh dan minum soda secara teratur dapat menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu.
"Soda menawarkan kalori kosong yang berarti mereka tidak memiliki nilai gizi. Artinya, kalori dalam soda sama sekali tidak mengandung kebaikan untuk tubuh, malah bisa merusak tubuh. Masalah yang kerap timbul adalah penurunan produksi sitokin hingga perubahan fungsi limfosit," terang laporan tersebut.
Menurut laporan Times of India, minuman bersoda sangat berisiko turunkan imunitas tubuh karena mengandung gula dan itu sama saja seperti 'memberi makan' bakteri jahat. Dijelaskan di sana, hanya mengonsumsi 350 ml minuman bersoda, itu setara dengan mendapatkan 39 gram gula yang merupakan penyebab banyak masalah kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
"Gula berfungsi sebagai tempat berkembang biaknya bakteri dan virus serta membantu mereka menyebar dengan mudah ke seluruh tubuh. Gula juga menekan sistem kekebalan tubuh," ungkap laporan tersebut, seperti disadur pada Senin (14/6).
Minuman bersoda juga diketahui dapat meningkatkan risiko infeksi. Bahkan ini berlaku bagi siapa saja dengan kondisi kesehatan apa pun, khususnya penderita diabetes tipe 2.
Gula dalam soda memengaruhi sel darah putih sistem kekebalan Anda yang penting untuk melawan infeksi. Dengan begitu, semakin banyak mengonsumsi minuman bersoda, maka akan melemahkan sel darah putih yang punya fungsi perlindungan pada tubuh tersebut. Jadi, sebaiknya penderita diabetes tipe 2 tidak mengonsumsi soda.
"Minuman bersoda bukan hanya memperburuk kondisi pasien diabetes tipe 2, tetapi meningkatkan risiko penyakit tersebut pada orang sehat," terang laporan itu.
Ya, rutin mengonsumsi minuman bersoda dapat menurunkan sensitivitas insulin seseorang yang merupakan risiko utama untuk mengembangkan diabetes tipe 2.
"Selain mengurangi minuman bersoda, untuk mencegah diabetes tipe 2 juga Anda disarankan mengurangi konsumsi lemak jenuh," tambah laporan tersebut.
Tak berhenti di situ, minuman bersoda meningkatkan risiko peradangan dalam tubuh. Artinya, minuman itu tak hanya menghambat sistem kekebalan tetapi juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kronis di kemudian hari.
Penelitian bahkan menemukan bahwa orang yang minum soda secara teratur dibandingkan dengan mereka yang minum soda diet, susu, atau hanya air putih, memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi, yang berkolerasi dengan peningkatan risiko peradangan bahkan resistensi insulin.
Kemudian, minuman bersoda juga dipercaya meningkatkan risiko obesitas. Kelebihan berat badan ini bisa berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh dan minum soda secara teratur dapat menyebabkan penambahan berat badan dari waktu ke waktu.
"Soda menawarkan kalori kosong yang berarti mereka tidak memiliki nilai gizi. Artinya, kalori dalam soda sama sekali tidak mengandung kebaikan untuk tubuh, malah bisa merusak tubuh. Masalah yang kerap timbul adalah penurunan produksi sitokin hingga perubahan fungsi limfosit," terang laporan tersebut.
(tsa)