Ada Olahraga yang Dapat Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Olahraga teratur dianjurkan untuk meningkatkan kesehatan jantung dan pengurangan risiko serangan jantung. Namun, ada jenis olahraga yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung .
Dilansir dari Express, Rabu (16/6) ada bukti yang berkembang bahwa volume ekstrim dan intensitas aktivitas jangka panjang dapat meningkatkan risiko kejadian jantung akut.
Studi telah menemukan faktor risiko potensial untuk kejadian kardiovaskular di masa depan, mengingat hubungan yang diketahui antara aktivitas yang berlebihan dan peningkatan risiko kardiovaskular.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di US National Library of Medicine National Institutes of Health, olahraga ekstrem pada implikasi kesehatan kardiovaskular dianalisis lebih lanjut.
"Olahraga intensitas tinggi dapat secara akut, meskipun sementara, meningkatkan risiko serangan jantung mendadak (SCA) atau kematian jantung mendadak (SCD) pada individu dengan penyakit jantung yang mendasarinya," kata studi tersebut.
Sebuah penelitian di Kanada terhadap peserta atletik berusia 12 hingga 45 tahun menemukan 74 kasus dengan SCA selama pengamatan 18,5 juta orang per tahun, menghasilkan insiden 0,76 kasus per 100 ribu atlet per tahun.
“Total 16 kasus SCA terjadi pada olahraga kompetitif yang 44% selamat, sedangkan 58 kasus terjadi pada olahraga nonkompetitif yang 44% juga selamat," ungkap studi itu.
Selain itu, penelitian menemukan bukti bahwa olahraga intensitas tinggi juga dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung, terutama bagi minoritas yang memiliki kardiomiopati hipertrofik atau penyakit jantung koroner.
Adapun olahraga sedang termasuk aktivitas seperti berjalan, jogging atau berenang. Sementara itu, aktivitas moderat ditandai dengan Anda bebas untuk melakukan percakapan saat aktif.
Namun, jika Anda memiliki gejala, riwayat kondisi jantung atau faktor risiko penyakit jantung, tanyakan kepada dokter sebelum memulai atau mengubah rejimen olahraga.
Lihat Juga: Pramono Anung Bakal Dukung Penuh Kegiatan Olahraga Lari di Jakarta hingga Kota Penyangga
Dilansir dari Express, Rabu (16/6) ada bukti yang berkembang bahwa volume ekstrim dan intensitas aktivitas jangka panjang dapat meningkatkan risiko kejadian jantung akut.
Studi telah menemukan faktor risiko potensial untuk kejadian kardiovaskular di masa depan, mengingat hubungan yang diketahui antara aktivitas yang berlebihan dan peningkatan risiko kardiovaskular.
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di US National Library of Medicine National Institutes of Health, olahraga ekstrem pada implikasi kesehatan kardiovaskular dianalisis lebih lanjut.
"Olahraga intensitas tinggi dapat secara akut, meskipun sementara, meningkatkan risiko serangan jantung mendadak (SCA) atau kematian jantung mendadak (SCD) pada individu dengan penyakit jantung yang mendasarinya," kata studi tersebut.
Sebuah penelitian di Kanada terhadap peserta atletik berusia 12 hingga 45 tahun menemukan 74 kasus dengan SCA selama pengamatan 18,5 juta orang per tahun, menghasilkan insiden 0,76 kasus per 100 ribu atlet per tahun.
“Total 16 kasus SCA terjadi pada olahraga kompetitif yang 44% selamat, sedangkan 58 kasus terjadi pada olahraga nonkompetitif yang 44% juga selamat," ungkap studi itu.
Selain itu, penelitian menemukan bukti bahwa olahraga intensitas tinggi juga dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung, terutama bagi minoritas yang memiliki kardiomiopati hipertrofik atau penyakit jantung koroner.
Adapun olahraga sedang termasuk aktivitas seperti berjalan, jogging atau berenang. Sementara itu, aktivitas moderat ditandai dengan Anda bebas untuk melakukan percakapan saat aktif.
Namun, jika Anda memiliki gejala, riwayat kondisi jantung atau faktor risiko penyakit jantung, tanyakan kepada dokter sebelum memulai atau mengubah rejimen olahraga.
Lihat Juga: Pramono Anung Bakal Dukung Penuh Kegiatan Olahraga Lari di Jakarta hingga Kota Penyangga
(dra)