Mengenal Obat Oseltamivir, Ini Manfaat dan Efek Sampingnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Oseltamivir merupakan obat antivral yang digunakan untuk pengobatan dan pencegahan influenza atau flu tipe A dan B. Untuk kasus Covid-19 , obat ini tidak disarankan dokter dikonsumsi pasien gejala ringan atau mereka yang menjalani isolasi mandiri .
"Oseltamivir dan Azitromisin tidak lagi diberikan pada pasien Covid-19. Kecuali berdasarkan indikasi tertentu berdasarkan penilaian dokter. Selain itu pemberian obat antibiotik juga harus dengan resep dokter," terang dr. Fajri dalam unggahan Instagram pribadinya dikutip Jumat (16/7).
Dalam panduan tersebut tertulis bahwa potensi penggunaan antibiotik yang berlebih pada era pandemi Covid-19, menjadi ancaman global terhadap meningkatnya kejadian bakteri multiresisten.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan pemberian antibiotik pada kasus Covid-19 berat dan tidak dianjurkan pemberian antibiotik rutin pada kasus Covid-19 ringan.
Selain itu dijelaskan pula bahwa Oseltamivir bekerja dengan menghambat neuraminidase yang dibutuhkan oleh virus influenza untuk merilis virus-virus baru di akhir proses replikasi.
Dilansir dari Web MD, Oseltamivir digunakan untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh virus flu (influenza). Obat ini dipercaya dapat membantu mengurangi gejala seperti hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, demam atau menggigil, pegal-pegal, dan kelelahan.
Dikatakan juga di sana bahwa penggunaan Oseltamivir dapat mempersingkat waktu pemulihan 1 hingga 2 hari. Obat ini dapat juga dipakai sebagai pencegahan jika terjadi wabah.
Oseltamivir diketahui dapat menyebabkan efek seperti mual dan muntah. Jika salah satu atau kedua efek ini bertahan, maka sangat disarankan bagi Anda segera hubungi dokter.
"Ingat, obat ini hanya diberikan dengan resep dokter dan pemberiannya dinilai dapat memberi manfaat yang jauh lebih besar daripada efek sampingnya," ungkap laporan itu.
"Banyak juga orang yang menggunakan obat ini tidak mengalami efek samping yang serius atau bermakna," tambahnya.
Efek samping tak biasa yang bisa timbul dari penggunaan Oseltamivir antara lain kebingungan, agitasi, melukai diri sendiri, reaksi alergi meski jarang sekali terjadi. Reaksi alergi ini seperti ruam, gatal atau bengkak terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan, pusing parah, dan kesulitan bernapas.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
"Oseltamivir dan Azitromisin tidak lagi diberikan pada pasien Covid-19. Kecuali berdasarkan indikasi tertentu berdasarkan penilaian dokter. Selain itu pemberian obat antibiotik juga harus dengan resep dokter," terang dr. Fajri dalam unggahan Instagram pribadinya dikutip Jumat (16/7).
Dalam panduan tersebut tertulis bahwa potensi penggunaan antibiotik yang berlebih pada era pandemi Covid-19, menjadi ancaman global terhadap meningkatnya kejadian bakteri multiresisten.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan pemberian antibiotik pada kasus Covid-19 berat dan tidak dianjurkan pemberian antibiotik rutin pada kasus Covid-19 ringan.
Selain itu dijelaskan pula bahwa Oseltamivir bekerja dengan menghambat neuraminidase yang dibutuhkan oleh virus influenza untuk merilis virus-virus baru di akhir proses replikasi.
Dilansir dari Web MD, Oseltamivir digunakan untuk mengobati gejala yang disebabkan oleh virus flu (influenza). Obat ini dipercaya dapat membantu mengurangi gejala seperti hidung tersumbat, batuk, sakit tenggorokan, demam atau menggigil, pegal-pegal, dan kelelahan.
Dikatakan juga di sana bahwa penggunaan Oseltamivir dapat mempersingkat waktu pemulihan 1 hingga 2 hari. Obat ini dapat juga dipakai sebagai pencegahan jika terjadi wabah.
Oseltamivir diketahui dapat menyebabkan efek seperti mual dan muntah. Jika salah satu atau kedua efek ini bertahan, maka sangat disarankan bagi Anda segera hubungi dokter.
"Ingat, obat ini hanya diberikan dengan resep dokter dan pemberiannya dinilai dapat memberi manfaat yang jauh lebih besar daripada efek sampingnya," ungkap laporan itu.
"Banyak juga orang yang menggunakan obat ini tidak mengalami efek samping yang serius atau bermakna," tambahnya.
Efek samping tak biasa yang bisa timbul dari penggunaan Oseltamivir antara lain kebingungan, agitasi, melukai diri sendiri, reaksi alergi meski jarang sekali terjadi. Reaksi alergi ini seperti ruam, gatal atau bengkak terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokan, pusing parah, dan kesulitan bernapas.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
(dra)