Cara Gampang Jaga Imunitas Anak, Salah Satunya dengan Cukup Tidur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kecukupan tidur pada anak adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan dan imunitas anak . Selain akan mendorong perkembangan emosi dan kognitif anak, tidur yang cukup akan meningkatkan imunitas, yang dibutuhkan anak saat beraktivitas di masa pandemi seperti yang sedang terjadi di Indonesia.
"Tidur malam harus cukup. Begitu juga dengan istirahat siang. Meskipun demikian, istirahat siang anak dapat juga disesuaikan dengan kegiatan anak," kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta, Prof. DR. Dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) dalam Webinar Gelato Talks Hari Anak Nasional 2021.
Rini juga mengatakan, proses tidur juga menjadi sesuatu yang bisa dipelajari dan dilatih kepada anak. Sebagai contoh, katanya, proses menyapih tidur adalah salah satu contoh latihan agar anak dapat terbiasa disiplin dengan waktu tidurnya.
"Dengan membiasakan tidur terpisah dengan orang tua, anak dilatih untuk tidak menunggu dan bergantung pada kesibukan orang tuanya," katanya.
Baca Juga : Gandeng Tokoh Masyarakat, Sandiaga Uno Genjot Vaksinasi Covid-19 untuk Pelaku Parekraf dan Masyarakat
Selain tidur yang cukup, beberapa upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak diantaranya, tetap mengupayakan anak agar tetap riang gembira. Kedua, menjaga asupan makanan yang bergizi cukup, menjaga kebersihan anak, dan terakhir memastikan agar anak tetap aktif dan berolah raga.
Pada kesempatan yang sama, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi menggarisbawahi sejumlah persoalan yang dihadapi anak pada masa pertumbuhan. Salah satunya adalah aktivitas yang cukup bagi anak yang dapat dimulai sejak usia dini, terutama di tengah kecanggihan teknologi yang selama ini sudah begitu dekat dengan anak.
"Stimulasi dini itu penting. Otak bayi yang sangat plastis, termasuk bayi yang dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit), perlu dibekali stimulasi yang dilakukan secara terus-menerus dan terintegrasi,” katanya.
Menurut Spesialis Anak yang dikenal dengan sebutan Dokter Tiwi itu, orang tua juga memiliki peranan penting dalam menentukan kebiasaan anak, termasuk aktivitas anak. Katanya, kreativitas orang tua akan membantu anak menjadi lebih aktif.
Baca Juga : Obat Masuk Angin Secara Alami yang Ampuh dan Mudah
"Dengan hanya menonton TV atau bermainn gadget, anak tidak mendapat pembelajaran riil. Yang bekerja hanya pembelajaran visual. Persepsi tidak dapat berkembang jika anak tidak melakukan sendiri. Anak hanya bisa bagaimana menghindari jatuh saat melompat jika dia melakukannya. Tidak bisa hanya dengan menyentuh layar gadget,” tambahnya.
Lihat Juga: Pengendali Saham KB Bank Sponsori Operasi Jantung Gratis 10 Anak Indonesia di Korea Selatan
"Tidur malam harus cukup. Begitu juga dengan istirahat siang. Meskipun demikian, istirahat siang anak dapat juga disesuaikan dengan kegiatan anak," kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia Jakarta, Prof. DR. Dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) dalam Webinar Gelato Talks Hari Anak Nasional 2021.
Rini juga mengatakan, proses tidur juga menjadi sesuatu yang bisa dipelajari dan dilatih kepada anak. Sebagai contoh, katanya, proses menyapih tidur adalah salah satu contoh latihan agar anak dapat terbiasa disiplin dengan waktu tidurnya.
"Dengan membiasakan tidur terpisah dengan orang tua, anak dilatih untuk tidak menunggu dan bergantung pada kesibukan orang tuanya," katanya.
Baca Juga : Gandeng Tokoh Masyarakat, Sandiaga Uno Genjot Vaksinasi Covid-19 untuk Pelaku Parekraf dan Masyarakat
Selain tidur yang cukup, beberapa upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak diantaranya, tetap mengupayakan anak agar tetap riang gembira. Kedua, menjaga asupan makanan yang bergizi cukup, menjaga kebersihan anak, dan terakhir memastikan agar anak tetap aktif dan berolah raga.
Pada kesempatan yang sama, dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi menggarisbawahi sejumlah persoalan yang dihadapi anak pada masa pertumbuhan. Salah satunya adalah aktivitas yang cukup bagi anak yang dapat dimulai sejak usia dini, terutama di tengah kecanggihan teknologi yang selama ini sudah begitu dekat dengan anak.
"Stimulasi dini itu penting. Otak bayi yang sangat plastis, termasuk bayi yang dirawat di NICU (Neonatal Intensive Care Unit), perlu dibekali stimulasi yang dilakukan secara terus-menerus dan terintegrasi,” katanya.
Menurut Spesialis Anak yang dikenal dengan sebutan Dokter Tiwi itu, orang tua juga memiliki peranan penting dalam menentukan kebiasaan anak, termasuk aktivitas anak. Katanya, kreativitas orang tua akan membantu anak menjadi lebih aktif.
Baca Juga : Obat Masuk Angin Secara Alami yang Ampuh dan Mudah
"Dengan hanya menonton TV atau bermainn gadget, anak tidak mendapat pembelajaran riil. Yang bekerja hanya pembelajaran visual. Persepsi tidak dapat berkembang jika anak tidak melakukan sendiri. Anak hanya bisa bagaimana menghindari jatuh saat melompat jika dia melakukannya. Tidak bisa hanya dengan menyentuh layar gadget,” tambahnya.
Lihat Juga: Pengendali Saham KB Bank Sponsori Operasi Jantung Gratis 10 Anak Indonesia di Korea Selatan
(wur)