Stasiun TV Korsel Tayangkan Kalimat Rasisme tentang Indonesia saat Pembukaan Olimpiade Tokyo, Netizen Emosi

Rabu, 28 Juli 2021 - 10:37 WIB
loading...
Stasiun TV Korsel Tayangkan...
Kontingen Indonesia mengikuti defile atlet di upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (23/7) Foto/REUTERS/Hannah Mckay
A A A
JAKARTA - Stasiun televisi (TV) Korea Selatan (Korsel) berbuat ulah dengan bersikap rasisme saat menampilkan kontingen sejumlah negara, termasuk Indonesia, pada pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 belum lama ini. Atas sikap media negeri ginseng itu, sejumlah netizen emosi dengan perlakuan tak terpuji stasiun TV tersebut.

Masalah ini bermula saat kontingen Indonesia memasuki area parade. MBC mengenalkan Indonesia sebagai negara yang memiliki GDP rendah dan menjadi salah satu negara dengan kasus COVID-19 tertinggi di dunia. Bahkan MBC menggunakan foto peta Indonesia dengan penempatan lokasi yang salah, karena titik keterangan berada di Serawak. Wilayah ini masuk administrasi Malaysia yang berada di Pulau Kalimantan.



"Sedikit informasi mengenai Indonesia. Negara kepulauan terbesar di dunia. Negara dengan penduduk terpada di dunia pada urutan keempat, memiliki GDP rendah, vaksin rendah, dan enam persen penduduknya terinfeksi COVID-19," tulis MBC, seperti dikutip Selasa (27/7).

Stasiun TV Korsel Tayangkan Kalimat Rasisme tentang Indonesia saat Pembukaan Olimpiade Tokyo, Netizen Emosi


Hal tersebut jelas memicu emosi netizen Indonesia. Karena stasiun televisi Korea Selatan itu memberikan keterangan yang tidak relevan, seperti tingkat persentase vaksin. Sementara itu, sejumlah negara diperkenalkan dengan menempatkan foto makanan.

Seperti saat atlet Italia memasuki area parade, MBC menampilkan foto pizza. Kemudian MBC juga menempatkan foto sushi untuk Jepang dan ikan salmon untuk Norwegia.

Sejumlah negara bahkan digambarkan dengan foto sensitif yang menyinggung masalah politik. MBC menempatkan foto peta Wuhan untuk China, dan tembok Berlin untuk Jerman. Kemudian mereka menggunakan pula foto insiden nuklir chernobyl untuk mengenalkan Ukraina dan foto insiden kerusuhan saat mengenalkan Haiti.

Ironisnya, MBC menampilkan gambar tembok perbatasan antara Israel-Palestina saat memperkenalkan atlet Palestina. Entah kurangnya empati atau memang staf produksi MBC yang tidak memiliki pengetahuan luas.

Ternyata, kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali dilakukan oleh stasiun televisi Korea Selatan. Pasalnya, pada ajang Asiang Games 2018, stasiun televisi Korea Selatan, KBS, pernah menyiarkan tayangan yang dinilai menodai citra Indonesia sebagai negara penyelenggara Asian Games 2018.

Pada saat acara penutupan Asian Games 2018 lalu, KBS menampilkan tayangan yang tidak ada kaitannya dengan Asian Games. Mereka menampilkan kawasan kumuh Jakarta dan memperlihatkan barisan rumah pinggir kali reot dan warga yang tinggal di perumahan gang sempit.



Perlu diketahui, Korea Selatan juga memiliki banyak kawasan kumuh yang tersebar luas, terutama di Seoul. Pada 2018, PBB mencatat perumahan warga miskin masih menjadi masalah yang tak kunjung selesai di Korea Selatan.

Lalu, generasi muda Negara Ginseng yang berusia di bawah 35 tahun dan sudah bekerja memiliki kemampuan sewa tempat tinggal dengan rasio kurang dari 50%. Oleh karena itu, beberapa netizen Indonesia menganggap aksi rasis yang dilakukan oleh Korea Selatan sudah biasa mereka lakukan dan tidak terpikir bahwa hal itu menyakiti banyak orang.

Netizen Korea Selatan pun ikut emosi melihat siaran langsung yang disiarkan oleh MBC pada acara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020. Mereka membuat petisi kepada Blue House (Kepresidenan Korea Selatan) untuk menuntut tindakan para eksekutif stasiun televisi yang menyetujui foto-foto dan deskripsi tersebut layak disiarkan.

MBC kemudian membuat permintaan maaf melalui akun Twitter resminya pada Sabtu (24/7). Mereka beralasan arena kurangnya pertimbangan dan mengakui atas kesalahan yang telah diperbuat.

"Gambar dan keterangan dimaksudkan untuk memudahkan pemirsa memahami negara yang masuk dengan cepat selama upacara pembukaan. Namun, kami akui bahwa ada kurangnya pertimbangan untuk negara-negara yang bersangkutan, dan pemeriksaannya tidak cukup menyeluruh. Itu adalah kesalahan yang tidak bisa dimaafkan," tulis MBC hanya dalam bahasa Korea.



Kemudian stasiun televisi Korea Selatan itu mengadakan konferensi pers pada Senin (26/7). Direktur Utama MBC Park Sung Je meminta maaf atas tindakan yang dinilai rasis tersebut.

"Kami MBC telah merusak siaran Olimpiade yang seharusnya menjadi pemersatu dunia di tengah situasi pandemi COVID-19 di muka bumi. Sekali lagi, saya menundukkan kepala dan meminta maaf," pungkasnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3563 seconds (0.1#10.140)