6 Alasan Berdarah Setelah Berhubungan Seks, Bukan Tanda Keperawanan

Jum'at, 30 Juli 2021 - 09:47 WIB
loading...
6 Alasan Berdarah Setelah Berhubungan Seks, Bukan Tanda Keperawanan
6 Alasan Berdarah Setelah Berhubungan Seks, Bukan Tanda Keperawanan. Foto/Insider.
A A A
JAKARTA - Berdarah setelah berhubungan seks kerap terjadi. Tidak melulu sebagai tanda keperawanan , berdarah setelah berhubungan seks juga bisa menandai beberapa kondisi lainnya.

"Pendarahan selama atau setelah berhubungan seks yang tidak terkait dengan siklus menstruasi terjadi pada sekitar 6% hingga 10% wanita," kata Rachel Bowman , MD, asisten profesor di Departemen Kesehatan Wanita di The Dell Medical School di University of Texas di Austin.

Berikut enam alasan mengapa Anda berdarah setelah berhubungan seks seperti dilansir dari Insider, Jumat (30/7).

1. Infeksi

Infeksi yang dapat menyebabkan pendarahan setelah berhubungan seks meliputi klamidia, gonorea, trikomoniasis, genital herpes hingga infeksi jamur. Klamidia, herpes genital, gonore, dan trikomoniasis adalah infeksi menular seksual. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan pada leher rahim, yang merupakan saluran antara vagina dan rahim.


Ketika serviks meradang, penetrasi dapat menyebabkan iritasi dan kemungkinan pendarahan. Sebagian besar infeksi menular seksual dapat dengan mudah diobati. Sementara infeksi jamur tidak menular secara seksual tetapi disebabkan oleh infeksi jamur yang mempengaruhi saluran vagina. Kondisi ini menyebabkan iritasi pada saluran vagina, yang berarti lebih mungkin berdarah selama atau setelah berhubungan seks.

2. Vagina kering

Kekeringan vagina dapat terjadi pada wanita dari segala usia, tetapi sangat umum terjadi pada mereka yang memiliki kadar estrogen rendah, seperti wanita pascamenopause dan menyusui. Estrogen berkontribusi pada kelembapan dan kelenturan jaringan vagina, membuat wanita dengan kadar estrogen rendah lebih rentan terhadap pendarahan saat berhubungan seks.

Penyebab umum lainnya dari vagina kering meliputi merokok, ooforektomi atau operasi pengangkatan ovarium, douching dan beberapa obat alergi atau pilek.

3. Polip
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2114 seconds (0.1#10.140)