6 Alasan Berdarah Setelah Berhubungan Seks, Bukan Tanda Keperawanan
loading...
A
A
A
Polip adalah pertumbuhan kecil seperti bohlam pada lapisan jaringan. Mereka biasanya tidak berbahaya dan tidak menyakitkan, tetapi mudah teriritasi. Jadi, jika terbentur saat penetrasi, oleh jari atau penis, bisa mengakibatkan pendarahan.
Dua jenis polip yang dapat menyebabkan perdarahan adalah polip serviks yang berkembang pada lapisan serviks dan polip rahim yang berkembang di dinding bagian dalam rahim.
4. Berhubungan seks yang kuat
Berhubungan seks yang kuat bisa menjadi kasar pada vagina dan menyebabkan robekan yang dapat menyebabkan pendarahan. Beberapa pendarahan setelah jenis seks ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
"Bercak ringan atau cairan merah muda bisa menjadi respons yang sangat normal saat vagina pulih," ujar Hector Chapa, MD, seorang OB-GYN di Texas A&M College of Medicine.
5. Kanker serviks
Pendarahan vagina yang tidak normal adalah salah satu indikator awal kanker serviks . HPV yakni penyebab utama kanker serviks dapat menyebabkan mutasi pada sel-sel di lapisan serviks. Sel-sel serviks yang abnormal ini dapat menyebabkan berdarah setelah berhubungan seks.
"Jika seseorang datang dengan keluhan pendarahan pascacoital, atau pasca-seks, salah satu hal pertama yang kami lakukan adalah memeriksa riwayat pap smear mereka dan memastikan mereka up to date dengan skrining kanker serviks," jelas Bowman.
6. Alat kontrasepsi
Semua jenis kontrol kelahiran yang mengandung estrogen, seperti patch atau kebanyakan pil, dapat menyebabkan kondisi yang disebut ektropion serviks yaitu. Ini merupakan kondisi yang tidak mengancam yang menyebabkan sel-sel di dalam serviks pindah ke saluran vagina. Karena sel-sel ini lebih lembut, penetrasi dapat menyebabkan berdarah.
Ektropion serviks juga sering terjadi pada wanita hamil, karena kadar estrogen meningkat secara alami selama kehamilan, dan selama masa remaja ketika wanita mengalami perubahan hormonal.
Dua jenis polip yang dapat menyebabkan perdarahan adalah polip serviks yang berkembang pada lapisan serviks dan polip rahim yang berkembang di dinding bagian dalam rahim.
4. Berhubungan seks yang kuat
Berhubungan seks yang kuat bisa menjadi kasar pada vagina dan menyebabkan robekan yang dapat menyebabkan pendarahan. Beberapa pendarahan setelah jenis seks ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
"Bercak ringan atau cairan merah muda bisa menjadi respons yang sangat normal saat vagina pulih," ujar Hector Chapa, MD, seorang OB-GYN di Texas A&M College of Medicine.
5. Kanker serviks
Pendarahan vagina yang tidak normal adalah salah satu indikator awal kanker serviks . HPV yakni penyebab utama kanker serviks dapat menyebabkan mutasi pada sel-sel di lapisan serviks. Sel-sel serviks yang abnormal ini dapat menyebabkan berdarah setelah berhubungan seks.
"Jika seseorang datang dengan keluhan pendarahan pascacoital, atau pasca-seks, salah satu hal pertama yang kami lakukan adalah memeriksa riwayat pap smear mereka dan memastikan mereka up to date dengan skrining kanker serviks," jelas Bowman.
6. Alat kontrasepsi
Semua jenis kontrol kelahiran yang mengandung estrogen, seperti patch atau kebanyakan pil, dapat menyebabkan kondisi yang disebut ektropion serviks yaitu. Ini merupakan kondisi yang tidak mengancam yang menyebabkan sel-sel di dalam serviks pindah ke saluran vagina. Karena sel-sel ini lebih lembut, penetrasi dapat menyebabkan berdarah.
Ektropion serviks juga sering terjadi pada wanita hamil, karena kadar estrogen meningkat secara alami selama kehamilan, dan selama masa remaja ketika wanita mengalami perubahan hormonal.