Kena Diabetes Setelah Sembuh Covid-19, Ini Penjelasan Dokter
loading...
A
A
A
Selain karena masalah itu, secara medis, sambung dr Wisma, saat seseorang mengalami masalah infeksi kesehatan yang serius, seperti Covid-19, tubuh secara otomatis mengaktifkan beberapa hormon yang mana hormon tersebut meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.
"Covid-19 itu membuat stress pada badan dan sebagai kompensasi, tubuh menaikkan hormon seperti kortisol, dan ini bikin gula darah naik," katanya.
Jadi, secara alamiah, saat tubuh mengalami infeksi parah, hormon-hormon yang meningkat itu menaikkan juga kadar gula dalam darah. Sebagai bentuk pertahanan tubuh agar badan tidak semakin rusak.
Lebih lanjut, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD-KEMD, seorang dokter spesialis penyakit dalam yang juga ketua divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, menambahkan bahwa beberapa data di UK dan Prancis menunjukkan reseptor ACE 2 Covid-19 itu ditemukan tak hanya di paru-paru tetapi di pankreas.
"Jadi ada dugaan, perlu pembuktian dengan autopsi jenazah pasien Covid-19, bahwa pankreasnya juga rusak setelah seseorang menderita Covid-19," katanya.
"Ini dibuktikan juga bahwa pasien Covid-19 membutuhkan insulin yang jauh lebih tinggi misal 25 unit per jam bahkan 50 unit per jam. Jadi, para peneliti ini menduga bahwa Covid-19 bisa merusak pankreasnya," tambah dr TJ, sapaan akrabnya.
"Covid-19 itu membuat stress pada badan dan sebagai kompensasi, tubuh menaikkan hormon seperti kortisol, dan ini bikin gula darah naik," katanya.
Jadi, secara alamiah, saat tubuh mengalami infeksi parah, hormon-hormon yang meningkat itu menaikkan juga kadar gula dalam darah. Sebagai bentuk pertahanan tubuh agar badan tidak semakin rusak.
Lebih lanjut, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, SpPD-KEMD, seorang dokter spesialis penyakit dalam yang juga ketua divisi Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, menambahkan bahwa beberapa data di UK dan Prancis menunjukkan reseptor ACE 2 Covid-19 itu ditemukan tak hanya di paru-paru tetapi di pankreas.
"Jadi ada dugaan, perlu pembuktian dengan autopsi jenazah pasien Covid-19, bahwa pankreasnya juga rusak setelah seseorang menderita Covid-19," katanya.
"Ini dibuktikan juga bahwa pasien Covid-19 membutuhkan insulin yang jauh lebih tinggi misal 25 unit per jam bahkan 50 unit per jam. Jadi, para peneliti ini menduga bahwa Covid-19 bisa merusak pankreasnya," tambah dr TJ, sapaan akrabnya.
(hri)