10 Makanan Indonesia Warisan Belanda, Ada Kue Cubit hingga Semur

Jum'at, 13 Agustus 2021 - 12:20 WIB
loading...
10 Makanan Indonesia...
10 Makanan Indonesia Warisan Belanda, Ada Kue Cubit hingga Semur. Foto/Cookpad.
A A A
JAKARTA - Indonesia memiliki beragam makanan yang menggugah selera. Namun, belum banyak yang mengetahui jika beberapa makanan Indonesia merupakan warisan dari Belanda.

Meski beberapa makanan terasa sangat budaya Timur, beberapa makanan nyatanya merupakan adaptasi dari makanan Barat yang sering dikonsumsi di Eropa, khususnya di Belanda dan sekitarnya.

Lalu makanan Indonesia apa saja yang merupakan warisan Belanda? Berikut ulasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (13/8).

1. Kastengel

Kastengel adalah satu dari sekian banyak jajanan kering yang disuguhkan ketika Lebaran. Namun, kue yang satu ini berasal dari jajanan Belanda, kaastengels. Kaas sendiri berarti keju dan tengels berarti jari, membuat kastengel memiliki arti jari-jari keju alias stik keju, tentunya sesuai dengan bentuk yang dikenal.

2. Nastar

Selain kastengel, kue kering yang satu ini juga sering disuguhkan ketika hari raya. Memiliki adonan yang tak jauh berbeda, nastar juga memiliki asal negara yang sama dengan kastengel. Memiliki nama asli annanastaart, yang berarti harfiah kue nanas, nastar versi Indonesia adalah versi adaptasi dari resep Belanda yang disesuaikan dengan selera orang Indonesia.


3. Dadar gulung

Dadar gulung adalah lembaran-lembaran adonan tipis yang dimasak di atas penggorengan anti-lengket dan diisi gula merah sebelum digulung. Meski memiliki cita rasa yang sangat Jawa, kue basah ini berasal dari resep pancake Eropa yang di Indonesia dibuat lebih tipis.

4. Lapis legit

Lapis legit atau sering disebut orang Surabaya sebagai Spikoe adalah jajanan manis peninggalan Belanda. Sebenarnya, dari namanya sudah terlihat bahwa kue yang satu ini berasal dari bahasa Belanda, Spekkoek yaitu spek berarti lemak babi, dan koek berarti kue. Namun, jangan khawatir, Spikoe tidak mengandung lemak babi. Nama ini dipilih murni karena tampilan berlapis spikoe yang mirip lapisan lemak babi.

5. Kue cubit

Kue cubit adalah jajanan yang sering terlihat di pinggir jalan atau depan sekolah. Memiliki beberapa topping khas Indonesia seperti parutan kelapa atau gula merah, kue cubit merupakan versi Indonesia dari kue poffertjes asal Belanda.

6. Klappertaart

Seperti Spikoe, terlihat jelas dari namanya bahwa kue yang satu ini merupakan peninggalan Belanda. Memiliki struktur nama yang mirip dengan annanastaart, klappertaart memiliki arti harfiah kue kelapa. Terkenal sebagai kuliner khas Manado, kue ini terbuat dari terigu, susu, dan gula yang kemudian diisi potongan buah kelapa yang manis, lembut, dan memiliki tekstur unik.


7. Kroket

Kroket adalah gorengan berbasis kentang yang hingga kini sering muncul di kotak-kotak jajanan yang dibagikan ketika mengadakan acara besar. Kue ini tak mengalami banyak perubahan dari versi aslinya.

8. Perkedel

Selain kroket, makanan berbasis kentang yang berasal dari Belanda adalah perkedel . Sering dijadikan lauk oleh orang Indonesia, terutama sebagai pendamping nasi Padang, perkedel berasal dari jajanan bernama frikadeller yang berisi kentang dan daging.

9. Semur

Olahan daging berwarna coklat gelap ini selain manis dan gurih juga biasanya dibuat dalam waktu lama agar daging menjadi empuk. Kata semur datang dari Smoor, bahasa Belanda yang berarti rebusan. Di negara asalnya, Smoor dibuat dengan merebus daging bersama tomat dan bawang, berbeda dengan semur Indonesia yang memiliki banyak rempah dan menggunakan kecap.

10. Selat Solo

Selat adalah kuliner khas Solo yang terinspirasi dari steak ala barat. Jika di Eropa steak memiliki saus yang kental, di Solo steak memiliki saus yang lebih encer. Nama selat diperkirakan datang dari kata salad karena banyaknya campuran sayur seperti buncis, kentang, tomat, selada, dan lain-lain yang datang didampingi dengan daging.

(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3470 seconds (0.1#10.140)