Sandiaga Uno dan Istri Pakai Baju Adat Tunjukan Kebhinnekaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan istri, Nur Asia , kenakan baju adat . Ada nilai bhineka tunggal ika yang ingin mereka sampaikan.
Pada kesempatan ini, Sandiaga mengatakan bahwa dirinya tampil mengenakan baju adat Riau, tempat dirinya dilahirkan.
"Saya memakai busana dari Riau karena kebetulan saya kelahiran Pekanbaru, Riau," kata Sandiaga, Selasa (17/8).
Sandi kemudian menuturkan bahwa pakaian adat Riau yang dipakainya sebagai busana HUT ke-76 RI ini adalah produk ekonomi kreatif dari gerakan masyarakat wirausaha yang merupakan mitra Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Ini kami lakukan untuk membangkitkan produk ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19 ," jelas Sandiaga.
Untuk melengkapi penampilannya, Sandi mengenakan semacam aksesori kepala dipadukan dengan pakaian Melayu yang khas dengan songket yang dililit di pinggang. Untuk alas kaki, ia mengandalkan loafer hitam simple tanpa motif.
Sementara Nur Asia mengenakan busana warna senada namun berasal dari Garut, Jawa Barat. Motif batik Cirebonan yang khas dengan awan-awan terlihat jelas sebagai atasannya.
Songket ungu di selendang dan rok langsung jadi sorotan. Tak hanya itu, aksesori berupa produk kriya asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama mamuli ia pakai juga untuk mempercantik tampilan keseluruhan.
"Jadi, Mbak Nur ini memadukan yang ada di Barat dan Timur Indonesia. Semoga bhineka tunggal ika ini semakin memperlihatkan perjuangan kita mengatasi pandemi," ungkap Sandiaga.
"Semoga upaya ini juga dapat membangkitkan ekonomi kita agar lapangan kerja dan mata pencaharian kembali terbuka untuk bangsa Indonesia," tandasnya.
Pada kesempatan ini, Sandiaga mengatakan bahwa dirinya tampil mengenakan baju adat Riau, tempat dirinya dilahirkan.
"Saya memakai busana dari Riau karena kebetulan saya kelahiran Pekanbaru, Riau," kata Sandiaga, Selasa (17/8).
Sandi kemudian menuturkan bahwa pakaian adat Riau yang dipakainya sebagai busana HUT ke-76 RI ini adalah produk ekonomi kreatif dari gerakan masyarakat wirausaha yang merupakan mitra Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Ini kami lakukan untuk membangkitkan produk ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19 ," jelas Sandiaga.
Untuk melengkapi penampilannya, Sandi mengenakan semacam aksesori kepala dipadukan dengan pakaian Melayu yang khas dengan songket yang dililit di pinggang. Untuk alas kaki, ia mengandalkan loafer hitam simple tanpa motif.
Sementara Nur Asia mengenakan busana warna senada namun berasal dari Garut, Jawa Barat. Motif batik Cirebonan yang khas dengan awan-awan terlihat jelas sebagai atasannya.
Songket ungu di selendang dan rok langsung jadi sorotan. Tak hanya itu, aksesori berupa produk kriya asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama mamuli ia pakai juga untuk mempercantik tampilan keseluruhan.
"Jadi, Mbak Nur ini memadukan yang ada di Barat dan Timur Indonesia. Semoga bhineka tunggal ika ini semakin memperlihatkan perjuangan kita mengatasi pandemi," ungkap Sandiaga.
"Semoga upaya ini juga dapat membangkitkan ekonomi kita agar lapangan kerja dan mata pencaharian kembali terbuka untuk bangsa Indonesia," tandasnya.
(dra)