Paracetamol 500 Mg Obat Apa dan Bagaimana Dosis Pemakaiannya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Paracetamol 500 mg obat apa sih? Paracetamol adalah obat yang umum digunakan untuk penghilang rasa sakit. Obat ini direkomendasikan untuk mengobati sakit dan nyeri. Ini juga dapat digunakan untuk mengurangi suhu badan yang tinggi akibat infeksi. Tak heran bila dokter sering meresepkan obat ini untuk pasien yang mengalami sakit gigi atau yang sedang mengalami demam.
Paracetamol 500 mg biasanya diresepkan untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 16 tahun ke atas. Aturan penggunaan 500 mg-1 g setiap 4-6 jam hingga maksimum 4 g setiap hari.
Paracetamol dapat diminum setiap 4-6 jam jika diperlukan, hingga empat kali sehari. Tapi ingat ya, jangan meminumnya lebih dari empat dosis paracetamol dalam periode 24 jam. Kamu bisa minum paracetamol sebelum atau sesudah makan.
Obat yang juga dikenal dengan nama acetaminophen ini dapat dikombinasikan dengan obat penghilang rasa sakit dan anti-penyakit lainnya. Acetaminophen juga merupakan bahan dalam berbagai pengobatan flu.
Baca Juga : Produksi BBO Paracetamol, Bio Farma Bakal Tekan Impor Bahan Baku Farmasi
Dilansir dari Drugs, acetaminophen dipasarkan dalam beberapa merk seperti Tylenol, Paracetamol, Aceta, Panadol. Di Indonesia sendiri, menurut BPOM, merk paracetamol yang banyak ditemukan antara lain Acetram, Novagesic, Afibramol
Nufadol Alaxan, dan masih masih banyak lainnya.
Obat ini biasanya dijual dengan harga yang tak terlalu mahal. yakni sekitar Rp. 2000,- / butir sampai dengan sekitar Rp. 20.000,- / per strip.Paracetamol aman dikonsumsi dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapat, overdosis obat baik sengaja ataupun tidak sering terjadi.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, paracetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi paracetamol tidak tergolong dalam obat jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS).
Pada beberapa kasus tertentu, paracetamol bisa menimbulkan efek samping, antara lain perut terasa mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan hingga urin berwarna gelap.
Baca Juga : Tekanan Darah Tinggi, Mimisan Gejala Serius Hipertensi
Paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengonsumsi alkohol.
Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi, paracetamol diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
Lihat Juga: Waspadai Efek Antidepresan, Obat yang Dikonsumsi Edward Akbar hingga Bikin Emosi Tak Stabil
Paracetamol 500 mg biasanya diresepkan untuk orang dewasa dan anak-anak berusia 16 tahun ke atas. Aturan penggunaan 500 mg-1 g setiap 4-6 jam hingga maksimum 4 g setiap hari.
Paracetamol dapat diminum setiap 4-6 jam jika diperlukan, hingga empat kali sehari. Tapi ingat ya, jangan meminumnya lebih dari empat dosis paracetamol dalam periode 24 jam. Kamu bisa minum paracetamol sebelum atau sesudah makan.
Obat yang juga dikenal dengan nama acetaminophen ini dapat dikombinasikan dengan obat penghilang rasa sakit dan anti-penyakit lainnya. Acetaminophen juga merupakan bahan dalam berbagai pengobatan flu.
Baca Juga : Produksi BBO Paracetamol, Bio Farma Bakal Tekan Impor Bahan Baku Farmasi
Dilansir dari Drugs, acetaminophen dipasarkan dalam beberapa merk seperti Tylenol, Paracetamol, Aceta, Panadol. Di Indonesia sendiri, menurut BPOM, merk paracetamol yang banyak ditemukan antara lain Acetram, Novagesic, Afibramol
Nufadol Alaxan, dan masih masih banyak lainnya.
Obat ini biasanya dijual dengan harga yang tak terlalu mahal. yakni sekitar Rp. 2000,- / butir sampai dengan sekitar Rp. 20.000,- / per strip.Paracetamol aman dikonsumsi dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapat, overdosis obat baik sengaja ataupun tidak sering terjadi.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, paracetamol tak memiliki sifat antiradang. Jadi paracetamol tidak tergolong dalam obat jenis obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS).
Pada beberapa kasus tertentu, paracetamol bisa menimbulkan efek samping, antara lain perut terasa mual, sakit perut bagian atas, gatal-gatal, kehilangan nafsu makan hingga urin berwarna gelap.
Baca Juga : Tekanan Darah Tinggi, Mimisan Gejala Serius Hipertensi
Paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang mengonsumsi alkohol.
Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada penggunaan dosis yang lebih tinggi, paracetamol diketahui meningkatkan resiko terjadinya perdarahan lambung.
Lihat Juga: Waspadai Efek Antidepresan, Obat yang Dikonsumsi Edward Akbar hingga Bikin Emosi Tak Stabil
(wur)