Diabetes tipe 2, Gula Darah Tinggi Terkait dengan Penyakit Kulit Serius
loading...
A
A
A
JAKARTA - Diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi yang identik dengan gula darah tinggi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jika tidak dijaga dengan baik. Termasuk salah satunya penyakit kulit yang serius.
Sangat penting untuk menjaga keseimbangan gula darah karena peningkatan glukosa yang tidak terkontrol diketahui mempengaruhi kulit dan menyebabkan berbagai penyakit kulit.
Dilansir dari Express, Selasa (24/8) bahkan, sebuah penelitian terbaru telah menemukan 47 jenis penyakit kulit berbeda yang disebabkan oleh gula darah tinggi.
Hubungan antara terjadinya penyakit kulit dan kondisi diabetes , seperti yang ditunjukkan dalam beberapa studi klinis, menyoroti pentingnya upaya yang konsisten untuk melacak komplikasi kulit dari diabetes tipe 2.
Sekelompok peneliti dari Cina dan Amerika Serikat memeriksa data selama 30 tahun untuk membandingkan penyakit kulit pada orang dewasa Cina yang menderita diabetes dan non-diabetes.
Studi yang diterbitkan dalam Chinese Medical Journal ini memberikan informasi yang membantu dalam pengelolaan klinis masalah kulit yang terkait dengan diabetes tipe 2.
Studi ini mengidentifikasi orang-orang dengan gangguan toleransi glukosa atau kondisi pra-diabetes dan secara acak membagi mereka menjadi beberapa kelompok untuk menerima intervensi gaya hidup yang dirancang untuk mencegah perkembangan diabetes tipe 2.
"Kami melihat data awal dari 1.986 orang, dikelompokkan menjadi individu dengan toleransi glukosa normal (NGT), toleransi glukosa terganggu (IGT), dan pasien dengan diabetes tipe 2," kata Profesor Guang-Wei Cui yang memimpin penelitian.
“Kemudian, kami mempelajari data tindak lanjut dari individu-individu ini dan memilih 383 individu menggunakan data 2016 untuk mempelajari kejadian penyakit kulit," sambungnya.
Studi ini menemukan bahwa 93,5% individu memiliki masalah kulit. Persentase tersebut menunjukkan prevalensi penyakit kulit yang tinggi secara keseluruhan dan mencakup lebih dari tiga perempat subjek dengan dua atau lebih jenis penyakit kulit.
Juga ditemukan total 47 jenis penyakit kulit penyerta pada individu dengan diabetes tipe 2, dan delapan jenis penyakit kulit terjadi dengan prevalensi 10%. Gangguan pigmentasi lebih tinggi di antara peserta laki-laki daripada peserta perempuan.
Seperti beberapa komorbiditas lain seperti kejadian kardiovaskular, lesi vaskular, atau depresi, prevalensi gangguan pigmentasi dan dermatosis neurologis dan psikogenik secara signifikan terkait dengan durasi diabetes tipe 2.
Adapun beberapa penyakit kulit yang umumnya terkait dengan diabetes tipe 2 meliputi retinopati diabetik, bula diabetes, kulit kaku diabetes, ulkus kaki, nekrobiosis lipoidika, kolagenosis perforasi reaktif, penyakit kyrle, skleroedema.
Granuloma annulare, xanthoma erupsi, skin tag, xanthelasma, akantosis nigrikans, gatal dan disaestesia kulit.
Sangat penting untuk menjaga keseimbangan gula darah karena peningkatan glukosa yang tidak terkontrol diketahui mempengaruhi kulit dan menyebabkan berbagai penyakit kulit.
Dilansir dari Express, Selasa (24/8) bahkan, sebuah penelitian terbaru telah menemukan 47 jenis penyakit kulit berbeda yang disebabkan oleh gula darah tinggi.
Hubungan antara terjadinya penyakit kulit dan kondisi diabetes , seperti yang ditunjukkan dalam beberapa studi klinis, menyoroti pentingnya upaya yang konsisten untuk melacak komplikasi kulit dari diabetes tipe 2.
Sekelompok peneliti dari Cina dan Amerika Serikat memeriksa data selama 30 tahun untuk membandingkan penyakit kulit pada orang dewasa Cina yang menderita diabetes dan non-diabetes.
Studi yang diterbitkan dalam Chinese Medical Journal ini memberikan informasi yang membantu dalam pengelolaan klinis masalah kulit yang terkait dengan diabetes tipe 2.
Studi ini mengidentifikasi orang-orang dengan gangguan toleransi glukosa atau kondisi pra-diabetes dan secara acak membagi mereka menjadi beberapa kelompok untuk menerima intervensi gaya hidup yang dirancang untuk mencegah perkembangan diabetes tipe 2.
"Kami melihat data awal dari 1.986 orang, dikelompokkan menjadi individu dengan toleransi glukosa normal (NGT), toleransi glukosa terganggu (IGT), dan pasien dengan diabetes tipe 2," kata Profesor Guang-Wei Cui yang memimpin penelitian.
“Kemudian, kami mempelajari data tindak lanjut dari individu-individu ini dan memilih 383 individu menggunakan data 2016 untuk mempelajari kejadian penyakit kulit," sambungnya.
Studi ini menemukan bahwa 93,5% individu memiliki masalah kulit. Persentase tersebut menunjukkan prevalensi penyakit kulit yang tinggi secara keseluruhan dan mencakup lebih dari tiga perempat subjek dengan dua atau lebih jenis penyakit kulit.
Juga ditemukan total 47 jenis penyakit kulit penyerta pada individu dengan diabetes tipe 2, dan delapan jenis penyakit kulit terjadi dengan prevalensi 10%. Gangguan pigmentasi lebih tinggi di antara peserta laki-laki daripada peserta perempuan.
Seperti beberapa komorbiditas lain seperti kejadian kardiovaskular, lesi vaskular, atau depresi, prevalensi gangguan pigmentasi dan dermatosis neurologis dan psikogenik secara signifikan terkait dengan durasi diabetes tipe 2.
Adapun beberapa penyakit kulit yang umumnya terkait dengan diabetes tipe 2 meliputi retinopati diabetik, bula diabetes, kulit kaku diabetes, ulkus kaki, nekrobiosis lipoidika, kolagenosis perforasi reaktif, penyakit kyrle, skleroedema.
Granuloma annulare, xanthoma erupsi, skin tag, xanthelasma, akantosis nigrikans, gatal dan disaestesia kulit.
(dra)