Ini 13 Efek Samping Cuci Darah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Cuci darah atau lebih dikenal dengan istilah hemodialisa adalah salah satu pengobatan yang dikhususkan bagi penderita gagal ginjal kronik. Proses cuci darah ini dilakukan oleh mesin yang menyaring limbah berupa garam dan cairan dari darah karena ginjal tidak lagi mampu dalam melakukan pekerjaannya dengan baik.
Meski cuci darah bisa menjadi cara terbaik untuk menjaga pasien gagal ginjal supaya tetap bugar, namun metode ini juga bisa menyebabkan efek samping yang serius. Oleh sebab itu, metode cuci darah ini harus disokong dengan perawatan kesehatan serta bantuan dari dokter spesialis ginjal yang memiliki pengalaman dalam dunia hemodialisa.
Merangkum dari laman Mayo Clinic, Rabu (25/8), berikut sejumlah risiko maupun efek samping yang mungkin saja timbul jika melakukan cuci darah. Yuk disimak.
1. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Penurunan tekanan darah adalah efek samping yang umum dari cuci darah. Tekanan darah rendah dapat disertai dengan sesak napas, kram perut, kram otot, mual atau muntah.
2. Kram Otot
Kram otot selama hemodialisis sering terjadi. Menyesuaikan asupan cairan dan natrium sebelum melakukan cuci darah juga dapat membantu mencegah gejala selama proses berlangsung.
3. Gatal
Banyak orang yang menjalani cuci darah merasa gatal pada kulit. Kondisi ini sering kali memburuk selama atau setelah prosedur cuci darah.
4. Gangguan Tidur
Orang yang menjalani cuci darah sering mengalami kesulitan tidur, kadang-kadang karena gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea) atau karena kaki pegal, tidak nyaman atau gelisah.
5. Anemia (Kurang Darah)
Anemia adalah komplikasi umum dari gagal ginjal dan cuci darah. Gagal ginjal mengurangi produksi hormon yang disebut erythropoietin, yang merangsang pembentukan sel darah merah. Pembatasan diet, penyerapan zat besi yang buruk, tes darah yang sering, atau hilangnya zat besi dan vitamin karena cuci darah juga menjadi penyebab utama anemia.
6. Penyakit Tulang
Ginjal yang rusak tidak lagi dapat memproses vitamin D untuk membantu menyerap kalsium. Alhasil tulang mungkin akan menjadi lemah. Selain itu, kelebihan produksi hormon paratiroid (komplikasi umum dari gagal ginjal) dapat melepaskan kalsium dari tulang. Cuci darah dapat memperburuk kondisi ini dengan membuang terlalu banyak atau terlalu sedikit kalsium dari dalam tubuh.
7. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Jika mengonsumsi terlalu banyak garam atau minum terlalu banyak cairan, tekanan darah tinggi pasien gagal ginjal kemungkinan akan memburuk dan menyebabkan masalah jantung atau stroke.
8. Kelebihan Cairan
Karena cairan dikeluarkan dari tubuh selama proses cuci darah, mengonsumsi lebih banyak cairan dari yang direkomendasikan selama perawatan cuci darah dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti gagal jantung atau akumulasi cairan di paru-paru (edema paru).
9. Peradangan pada Selaput yang Mengelilingi Jantung (Perikarditis)
Cuci darah yang tidak mencukupi dapat menyebabkan peradangan pada membran yang mengelilingi jantung. Kondisi ini bisa mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
10. Kadar Kalium Tinggi (Hiperkalemia) atau Kadar Kalium Rendah (Hipokalemia)
Cuci darah menghilangkan kelebihan kalium yang merupakan mineral dari tubuh. Jika terlalu banyak atau terlalu sedikit kalium dikeluarkan selama cuci darah, jantung mungkin berdetak tidak teratur atau berhenti.
11. Komplikasi
Komplikasi yang berbahaya seperti infeksi, penyempitan atau penggelembungan dinding pembuluh darah (aneurisma), atau penyumbatan dapat memengaruhi kualitas cuci darah. Ikuti instruksi tim hemodialisa tentang cara memeriksa perubahan yang terjadi dalam tubuh dan mungkin menunjukkan masalah.
12. Amiloidosis
Amiloidosis terkait cuci darah, dapat terjadi ketika protein dalam darah disimpan pada persendian dan tendon. Kondisi ini menyebabkan nyeri, kekakuan, dan cairan pada persendian. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang telah menjalani cuci darah selama beberapa tahun.
13. Depresi
Perubahan suasana hati sering terjadi pada orang dengan gagal ginjal. Jika mengalami depresi atau kecemasan setelah memulai cuci darah, bicarakan dengan tim perawatan kesehatan tentang pilihan pengobatan yang efektif.
Meski cuci darah bisa menjadi cara terbaik untuk menjaga pasien gagal ginjal supaya tetap bugar, namun metode ini juga bisa menyebabkan efek samping yang serius. Oleh sebab itu, metode cuci darah ini harus disokong dengan perawatan kesehatan serta bantuan dari dokter spesialis ginjal yang memiliki pengalaman dalam dunia hemodialisa.
Merangkum dari laman Mayo Clinic, Rabu (25/8), berikut sejumlah risiko maupun efek samping yang mungkin saja timbul jika melakukan cuci darah. Yuk disimak.
1. Tekanan Darah Rendah (Hipotensi)
Penurunan tekanan darah adalah efek samping yang umum dari cuci darah. Tekanan darah rendah dapat disertai dengan sesak napas, kram perut, kram otot, mual atau muntah.
2. Kram Otot
Kram otot selama hemodialisis sering terjadi. Menyesuaikan asupan cairan dan natrium sebelum melakukan cuci darah juga dapat membantu mencegah gejala selama proses berlangsung.
3. Gatal
Banyak orang yang menjalani cuci darah merasa gatal pada kulit. Kondisi ini sering kali memburuk selama atau setelah prosedur cuci darah.
4. Gangguan Tidur
Orang yang menjalani cuci darah sering mengalami kesulitan tidur, kadang-kadang karena gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea) atau karena kaki pegal, tidak nyaman atau gelisah.
5. Anemia (Kurang Darah)
Anemia adalah komplikasi umum dari gagal ginjal dan cuci darah. Gagal ginjal mengurangi produksi hormon yang disebut erythropoietin, yang merangsang pembentukan sel darah merah. Pembatasan diet, penyerapan zat besi yang buruk, tes darah yang sering, atau hilangnya zat besi dan vitamin karena cuci darah juga menjadi penyebab utama anemia.
6. Penyakit Tulang
Ginjal yang rusak tidak lagi dapat memproses vitamin D untuk membantu menyerap kalsium. Alhasil tulang mungkin akan menjadi lemah. Selain itu, kelebihan produksi hormon paratiroid (komplikasi umum dari gagal ginjal) dapat melepaskan kalsium dari tulang. Cuci darah dapat memperburuk kondisi ini dengan membuang terlalu banyak atau terlalu sedikit kalsium dari dalam tubuh.
7. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Jika mengonsumsi terlalu banyak garam atau minum terlalu banyak cairan, tekanan darah tinggi pasien gagal ginjal kemungkinan akan memburuk dan menyebabkan masalah jantung atau stroke.
8. Kelebihan Cairan
Karena cairan dikeluarkan dari tubuh selama proses cuci darah, mengonsumsi lebih banyak cairan dari yang direkomendasikan selama perawatan cuci darah dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti gagal jantung atau akumulasi cairan di paru-paru (edema paru).
9. Peradangan pada Selaput yang Mengelilingi Jantung (Perikarditis)
Cuci darah yang tidak mencukupi dapat menyebabkan peradangan pada membran yang mengelilingi jantung. Kondisi ini bisa mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
10. Kadar Kalium Tinggi (Hiperkalemia) atau Kadar Kalium Rendah (Hipokalemia)
Cuci darah menghilangkan kelebihan kalium yang merupakan mineral dari tubuh. Jika terlalu banyak atau terlalu sedikit kalium dikeluarkan selama cuci darah, jantung mungkin berdetak tidak teratur atau berhenti.
11. Komplikasi
Komplikasi yang berbahaya seperti infeksi, penyempitan atau penggelembungan dinding pembuluh darah (aneurisma), atau penyumbatan dapat memengaruhi kualitas cuci darah. Ikuti instruksi tim hemodialisa tentang cara memeriksa perubahan yang terjadi dalam tubuh dan mungkin menunjukkan masalah.
12. Amiloidosis
Amiloidosis terkait cuci darah, dapat terjadi ketika protein dalam darah disimpan pada persendian dan tendon. Kondisi ini menyebabkan nyeri, kekakuan, dan cairan pada persendian. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang telah menjalani cuci darah selama beberapa tahun.
13. Depresi
Perubahan suasana hati sering terjadi pada orang dengan gagal ginjal. Jika mengalami depresi atau kecemasan setelah memulai cuci darah, bicarakan dengan tim perawatan kesehatan tentang pilihan pengobatan yang efektif.
(tsa)