Raih Beasiswa, Para Perempuan Muda Ini Bersiap Wujudkan Mimpi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mimpi perempuan muda Indonesia untuk mengenyam pendidikan tinggi bukan lagi sekadar mimpi. Dengan tekad serta keyakinan yang kuat, mimpi itu bisa diwujudkan salah satunya melalui jalan beasiswa .
Jalan itulah yang kini sedang diretas oleh Andina Fitriyah Salsabilah, Lestari, dan Laras Ayuningtyas. Ketiganya berasal dari latar sekolah yang berbeda, namun memiliki mimpi yang sama, yaitu berkuliah di bidang studi yang mereka minati. Jalan yang mereka pilih untuk meraih mimpi itu pun sama, yaitu lewat program Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2021.
Sejak 2017, Glow & Lovely Bintang Beasiswa bekerja sama dengan Hoshizora Foundation secara konsisten telah memfasilitasi perempuan muda Indonesia yang ingin melangkah maju. Inisiatif ini ada mengingat fakta bahwa masih banyak perempuan muda Indonesia yang terhalang untuk mengenyam pendidikan tinggi karena berbagai keterbatasan.
"Sudah seharusnya perempuan mendapatkan dukungan akses pendidikan yang lebih tinggi agar mereka menjadi lebih berdaya serta memaksimalkan peranan di dalam keluarga dan masyarakat," kata Senior Brand Manager Glow & Lovely Imelda Scherers dalam konferensi pers virtual Inaugurasi 60 Peserta Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2021, belum lama ini.
Menurut Co-Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan Novi Poespita Chandra, hingga saat ini angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Tanah Air tercatat masih rendah, yaitu 30,85%. Mayoritas lulusan sekolah menengah atas dan sederajat mengakui bahwa kesulitan ekonomi adalah salah satu penghambat utama.
"Tantangan itu kian berat saat pandemi karena para perempuan muda juga harus berhadapan dengan penilaian sosial yang kerap memarginalkan. Akhirnya ada yang memilih tidak berkuliah, ada pula yang tetap meneruskan dengan penuh tekanan. Artinya, dukungan menyeluruh guna membantu mereka mengoptimalkan potensi masih sangat dibutuhkan," papar Novi.
Kendala itu coba dipecahkan oleh Glow & Lovely melalui program beasiswanya, yang salah satu misinya adalah mencerahkan masa depan perempuan Indonesia.
"Selama lima tahun kami berkomitmen untuk #CerahkanPendidikanIndonesia sebagai perwujudan dari purpose atau tujuan mulia kami. Yaitu dengan memberikan beasiswa kepada perempuan melalui program Glow & Lovely Bintang Beasiswa,” ujar Imelda.
Dari tahun ke tahun, program Glow & Lovely Bintang Beasiswa terus memperluas cakupan wilayah pendaftaran agar bisa menjangkau lebih banyak calon peserta. Tahun ini tercatat hampir 16 ribu perempuan muda telah mendaftarkan diri. Mereka berasal dari 14 provinsi, yang tiga di antaranya merupakan cakupan provinsi baru yang ada di Sumatera yaitu Aceh, Riau, dan Lampung.
Untuk pelaksanaan program di tahun ini, telah terpilih 60 perempuan muda sebagai penerima beasiswa Glow & Lovely, hingga menggenapkan jumlah penerima beasiswa tersebut menjadi 270 orang yang memiliki sebutan Adik Bintang.
Andina Fitriyah Salsabilah, Lestari, dan Laras Ayuningtyas adalah tiga di antara puluhan Adik Bintang yang berhasil mendapatkan beasiswa Glow & Lovely pada tahun ini. Tiga perempuan muda yang berasal dari keluarga sederhana itu sebelumnya adalah para siswi berprestasi di sekolah masing-masing. Mereka mempunyai harapan untuk bisa berkuliah di tengah keterbatasan ekonomi keluarga. Maka itu, jalur beasiswa mereka bidik.
Kini, Andina yang menyukai pelajaran Kimia dapat mewujudkan mimpinya berkuliah di jurusan Kimia Universitas Airlangga. Cita-citanya adalah menjadi dosen Kimia. Sementara Lestari masuk Institut Agama Islam Negeri Salatiga jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan harapan bisa menambah pengetahuannya demi mewujudkan cita-cita menjadi presenter. Kemudian Laras yang bermimpi menjadi peneliti LIPI, kini tembus ke Universitas Brawijaya jurusan Biologi.
Andina, Lestari, dan Laras sebelumnya juga pernah mencetak berbagai prestasi. Andina, misalnya. Di sekolahnya dulu, yaitu MAN 2 Gresik, ia adalah lulusan terbaik untuk bidang akademik di angkatan 2021. Pada tingkat yang lebih tinggi, mantan Ketua OSIS ini juga pernah menyabet posisi juara 1 kompetisi Speech tingkat nasional dan meraih medali perak dalam Olimpiade Kimia di level yang sama. Prestasi terakhir itulah yang akhirnya mengantarkan Andina masuk ke Universitas Airlangga di Surabaya.
"Dari kompetisi itulah saya mendapatkan golden ticket ke Universitas Airlangga program studi Kimia," katanya.
Sementara Lestari merupakan alumni Pondok Pesantren Madania, Yogyakarta. Saat menjadi santri, gadis asal Purworejo, Jawa Tengah, itu kerap mengikuti berbagai lomba seperti essay, puisi, cerpen, kisah inspirasi, dan pidato bahasa Inggris.
Lestari sosok perempuan muda yang pantang menyerah dan memiliki tekad kuat. Terbukti dari besarnya upaya dia dalam mengejar kesempatan demi dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, meski di tengah ketatnya aturan penggunaan gadget di pesantren dulu sehingga sedikit menghambat upayanya mendapatkan informasi dengan cepat.
Baca Juga: AMMAN dan Algoritma Inisiasi Beasiswa Kelas Data Science untuk Dukung Kemajuan NTB
Pengalaman yang nyaris sama dirasakan Laras, remaja asal Malang. Bagi Laras, melanjutkan pendidikan tinggi merupakan tantangan yang cukup besar mengingat latar belakang keluarganya yang sederhana dengan sumber pendapatan dari berjualan mi ayam. Meski demikian, Laras tak putus harapan. Minat belajarnya tinggi hingga mampu meraih sejumlah prestasi di bidang akademik.
Kemampuan belajar Laras yang cemerlang dibuktikan dengan keberhasilannya menempuh pendidikan SMA hanya dalam tempo dua tahun. Selain itu, ia juga pernah memenangkan berbagai lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya sebagai Best Innovation dalam International Young Inventors Award (IYIA) 2019.
Lihat Juga: SCG Berikan Beasiswa untuk 410 Pelajar, Siapkan SDM Berkualitas Menuju Indonesia Emas 2045
Jalan itulah yang kini sedang diretas oleh Andina Fitriyah Salsabilah, Lestari, dan Laras Ayuningtyas. Ketiganya berasal dari latar sekolah yang berbeda, namun memiliki mimpi yang sama, yaitu berkuliah di bidang studi yang mereka minati. Jalan yang mereka pilih untuk meraih mimpi itu pun sama, yaitu lewat program Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2021.
Sejak 2017, Glow & Lovely Bintang Beasiswa bekerja sama dengan Hoshizora Foundation secara konsisten telah memfasilitasi perempuan muda Indonesia yang ingin melangkah maju. Inisiatif ini ada mengingat fakta bahwa masih banyak perempuan muda Indonesia yang terhalang untuk mengenyam pendidikan tinggi karena berbagai keterbatasan.
"Sudah seharusnya perempuan mendapatkan dukungan akses pendidikan yang lebih tinggi agar mereka menjadi lebih berdaya serta memaksimalkan peranan di dalam keluarga dan masyarakat," kata Senior Brand Manager Glow & Lovely Imelda Scherers dalam konferensi pers virtual Inaugurasi 60 Peserta Glow & Lovely Bintang Beasiswa 2021, belum lama ini.
Menurut Co-Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan Novi Poespita Chandra, hingga saat ini angka partisipasi kasar perguruan tinggi di Tanah Air tercatat masih rendah, yaitu 30,85%. Mayoritas lulusan sekolah menengah atas dan sederajat mengakui bahwa kesulitan ekonomi adalah salah satu penghambat utama.
"Tantangan itu kian berat saat pandemi karena para perempuan muda juga harus berhadapan dengan penilaian sosial yang kerap memarginalkan. Akhirnya ada yang memilih tidak berkuliah, ada pula yang tetap meneruskan dengan penuh tekanan. Artinya, dukungan menyeluruh guna membantu mereka mengoptimalkan potensi masih sangat dibutuhkan," papar Novi.
Kendala itu coba dipecahkan oleh Glow & Lovely melalui program beasiswanya, yang salah satu misinya adalah mencerahkan masa depan perempuan Indonesia.
"Selama lima tahun kami berkomitmen untuk #CerahkanPendidikanIndonesia sebagai perwujudan dari purpose atau tujuan mulia kami. Yaitu dengan memberikan beasiswa kepada perempuan melalui program Glow & Lovely Bintang Beasiswa,” ujar Imelda.
Dari tahun ke tahun, program Glow & Lovely Bintang Beasiswa terus memperluas cakupan wilayah pendaftaran agar bisa menjangkau lebih banyak calon peserta. Tahun ini tercatat hampir 16 ribu perempuan muda telah mendaftarkan diri. Mereka berasal dari 14 provinsi, yang tiga di antaranya merupakan cakupan provinsi baru yang ada di Sumatera yaitu Aceh, Riau, dan Lampung.
Baca Juga
Untuk pelaksanaan program di tahun ini, telah terpilih 60 perempuan muda sebagai penerima beasiswa Glow & Lovely, hingga menggenapkan jumlah penerima beasiswa tersebut menjadi 270 orang yang memiliki sebutan Adik Bintang.
Andina Fitriyah Salsabilah, Lestari, dan Laras Ayuningtyas adalah tiga di antara puluhan Adik Bintang yang berhasil mendapatkan beasiswa Glow & Lovely pada tahun ini. Tiga perempuan muda yang berasal dari keluarga sederhana itu sebelumnya adalah para siswi berprestasi di sekolah masing-masing. Mereka mempunyai harapan untuk bisa berkuliah di tengah keterbatasan ekonomi keluarga. Maka itu, jalur beasiswa mereka bidik.
Kini, Andina yang menyukai pelajaran Kimia dapat mewujudkan mimpinya berkuliah di jurusan Kimia Universitas Airlangga. Cita-citanya adalah menjadi dosen Kimia. Sementara Lestari masuk Institut Agama Islam Negeri Salatiga jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dengan harapan bisa menambah pengetahuannya demi mewujudkan cita-cita menjadi presenter. Kemudian Laras yang bermimpi menjadi peneliti LIPI, kini tembus ke Universitas Brawijaya jurusan Biologi.
Andina, Lestari, dan Laras sebelumnya juga pernah mencetak berbagai prestasi. Andina, misalnya. Di sekolahnya dulu, yaitu MAN 2 Gresik, ia adalah lulusan terbaik untuk bidang akademik di angkatan 2021. Pada tingkat yang lebih tinggi, mantan Ketua OSIS ini juga pernah menyabet posisi juara 1 kompetisi Speech tingkat nasional dan meraih medali perak dalam Olimpiade Kimia di level yang sama. Prestasi terakhir itulah yang akhirnya mengantarkan Andina masuk ke Universitas Airlangga di Surabaya.
"Dari kompetisi itulah saya mendapatkan golden ticket ke Universitas Airlangga program studi Kimia," katanya.
Sementara Lestari merupakan alumni Pondok Pesantren Madania, Yogyakarta. Saat menjadi santri, gadis asal Purworejo, Jawa Tengah, itu kerap mengikuti berbagai lomba seperti essay, puisi, cerpen, kisah inspirasi, dan pidato bahasa Inggris.
Lestari sosok perempuan muda yang pantang menyerah dan memiliki tekad kuat. Terbukti dari besarnya upaya dia dalam mengejar kesempatan demi dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, meski di tengah ketatnya aturan penggunaan gadget di pesantren dulu sehingga sedikit menghambat upayanya mendapatkan informasi dengan cepat.
Baca Juga: AMMAN dan Algoritma Inisiasi Beasiswa Kelas Data Science untuk Dukung Kemajuan NTB
Pengalaman yang nyaris sama dirasakan Laras, remaja asal Malang. Bagi Laras, melanjutkan pendidikan tinggi merupakan tantangan yang cukup besar mengingat latar belakang keluarganya yang sederhana dengan sumber pendapatan dari berjualan mi ayam. Meski demikian, Laras tak putus harapan. Minat belajarnya tinggi hingga mampu meraih sejumlah prestasi di bidang akademik.
Kemampuan belajar Laras yang cemerlang dibuktikan dengan keberhasilannya menempuh pendidikan SMA hanya dalam tempo dua tahun. Selain itu, ia juga pernah memenangkan berbagai lomba karya tulis ilmiah tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya sebagai Best Innovation dalam International Young Inventors Award (IYIA) 2019.
Lihat Juga: SCG Berikan Beasiswa untuk 410 Pelajar, Siapkan SDM Berkualitas Menuju Indonesia Emas 2045
(tsa)