3 Obat Asam Lambung di Apotek yang Dijual Bebas, Ini Daftarnya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Obat asam lambung di apotek yang dijual bebas penting diketahui, apalagi bagi mereka yang sering mengalami masalah asam lambung naik. Meningkatnya asam lambung sebenarnya adalah hal yang wajar dan biasa dialami oleh hampir semua orang. Melansir dari American Academy of Allergy Asthma and Immunology, produksi asam lambung berlebih akan menimbulkan gangguan pada pencernaan.
Asam lambung juga bisa membawa masalah ketika jumlahnya terlalu banyak. Cairan yang bersifat asam ini bila terus-menerus berlebihan bisa melukai lapisan perut, lambung, bahkan kerongkongan.Kondisi ini dapat menimbulkan gejala maag , mulai dari perut mulas, kembung , mual, panas di dada (heartburn), hingga mulut terasa pahit.
Naiknya asam asam lambung bisa disebabkan oleh kebiasaan kurang tepat atau masalah kesehatan tertentu, seperti gastritis atau GERD. Namun jangan khawatir, kondisi ini bisa diredakan dengan obat-obatan. Ada tiga jenis obat bebas yang dapat digunakan untuk mengobati asam lambung, di antaranya sebagai berikut:
Baca Juga : Stres dan Kecemasan Bisa Menyebabkan Asam Lambung Naik, Waspada!
1. Antasida
Antasida adalah salah satu obat bebas yang digunakan untuk menetralisasi asam lambung. Beberapa antasida mengandung simetikon, yaitu suatu bahan yang membantu menyingkirkan gas berlebih dalam tubuh.
Contoh obat antasida adalah Mylanta, Malox, Rolaids, Gaviscon, Gelusil, dan Tums. Namun obat antasida saja tidak mampu menyembuhkan tenggorokan yang meradang akibat naiknya asam lambung.
Harap diingat, bahwa konsumsi obat ini jangan terlalau sering. Karena bisa menimbulkan efek samping seperti sembelit, diare, kram perut, dan terkadang masalah ginjal. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk konsumsi yang tertera pada label obat.
2. H-2 receptor blockers
Obat histamin-2 (H-2) receptor blockers bekerja secara khusus untuk mengurangi peningkatan produksi asam lambung, yang bisa berujung pada maag. Contoh obat jenis ini adalah cimetidine (Tagamet), ranitidine (Zantac), dan famotidine (Pepcid).
Tapi memang kinerja obat H-2 receptor blockers tidak secepat antasida. Namun obat H-2 receptor blockers ini bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh untuk membantu meredakan keluhan akibat maag.
Penurunan produksi asam lambung di dalam tubuh bisa bertahan hingga sekitar 12 jam setelah minum obat ini. Ada dua jenis dosis obat H-2 receptor blockers, yakni dosis rendah yang bisa dibeli secara bebas dan dosis tinggi perlu resep dokter.
Baca Juga : Gatal di Area Vagina? Ini 4 Penyebab yang Harus Dihindari
3. Proton pump inhibitors (PPI)
Proton pump inhibitors (PPI) ini memiliki dosis yang lebih kuat ketimbang antasida dan H2 receptor blockers. Contoh obat jenis ini adalah omeprazole (Prilosec, Zegerid) dan lansoprazole (Prevacid 24 HR).
Obat PPI ini cukup efekltif menurunkan kenaikan asam lambung, terutama memulihkan penyakit GERD yang merupakan salah satu penyebab maag. Aturan minumnya obat tersebut bisa Anda tanyakan kepada apoteker.
Hindari minum obat-obatan ini di luar dari anjuran yang diberikan. Selain itu, jika gejala asam lambung tidak kunjung mengalami perubahan setelah dua minggu mengonsumsi obat bebas, segera periksakan diri Anda ke dokter.
Asam lambung juga bisa membawa masalah ketika jumlahnya terlalu banyak. Cairan yang bersifat asam ini bila terus-menerus berlebihan bisa melukai lapisan perut, lambung, bahkan kerongkongan.Kondisi ini dapat menimbulkan gejala maag , mulai dari perut mulas, kembung , mual, panas di dada (heartburn), hingga mulut terasa pahit.
Naiknya asam asam lambung bisa disebabkan oleh kebiasaan kurang tepat atau masalah kesehatan tertentu, seperti gastritis atau GERD. Namun jangan khawatir, kondisi ini bisa diredakan dengan obat-obatan. Ada tiga jenis obat bebas yang dapat digunakan untuk mengobati asam lambung, di antaranya sebagai berikut:
Baca Juga : Stres dan Kecemasan Bisa Menyebabkan Asam Lambung Naik, Waspada!
1. Antasida
Antasida adalah salah satu obat bebas yang digunakan untuk menetralisasi asam lambung. Beberapa antasida mengandung simetikon, yaitu suatu bahan yang membantu menyingkirkan gas berlebih dalam tubuh.
Contoh obat antasida adalah Mylanta, Malox, Rolaids, Gaviscon, Gelusil, dan Tums. Namun obat antasida saja tidak mampu menyembuhkan tenggorokan yang meradang akibat naiknya asam lambung.
Harap diingat, bahwa konsumsi obat ini jangan terlalau sering. Karena bisa menimbulkan efek samping seperti sembelit, diare, kram perut, dan terkadang masalah ginjal. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk konsumsi yang tertera pada label obat.
2. H-2 receptor blockers
Obat histamin-2 (H-2) receptor blockers bekerja secara khusus untuk mengurangi peningkatan produksi asam lambung, yang bisa berujung pada maag. Contoh obat jenis ini adalah cimetidine (Tagamet), ranitidine (Zantac), dan famotidine (Pepcid).
Tapi memang kinerja obat H-2 receptor blockers tidak secepat antasida. Namun obat H-2 receptor blockers ini bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh untuk membantu meredakan keluhan akibat maag.
Penurunan produksi asam lambung di dalam tubuh bisa bertahan hingga sekitar 12 jam setelah minum obat ini. Ada dua jenis dosis obat H-2 receptor blockers, yakni dosis rendah yang bisa dibeli secara bebas dan dosis tinggi perlu resep dokter.
Baca Juga : Gatal di Area Vagina? Ini 4 Penyebab yang Harus Dihindari
3. Proton pump inhibitors (PPI)
Proton pump inhibitors (PPI) ini memiliki dosis yang lebih kuat ketimbang antasida dan H2 receptor blockers. Contoh obat jenis ini adalah omeprazole (Prilosec, Zegerid) dan lansoprazole (Prevacid 24 HR).
Obat PPI ini cukup efekltif menurunkan kenaikan asam lambung, terutama memulihkan penyakit GERD yang merupakan salah satu penyebab maag. Aturan minumnya obat tersebut bisa Anda tanyakan kepada apoteker.
Hindari minum obat-obatan ini di luar dari anjuran yang diberikan. Selain itu, jika gejala asam lambung tidak kunjung mengalami perubahan setelah dua minggu mengonsumsi obat bebas, segera periksakan diri Anda ke dokter.
(wur)