Onoiwa MX Kembali Terpublikasi di Jurnal Medis Internasional

Kamis, 09 September 2021 - 20:08 WIB
loading...
Onoiwa MX Kembali Terpublikasi di Jurnal Medis Internasional
Dua peneliti itu mengukur potensi anti inflamasi dan antioksidan dalam Onoiwa MX yang dapat berperan sebagai terapi adjuvant. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Prof. Dr. apt. Syamsudin, M.Biomed, yang merupakan Guru Besar Bidang Farmakologi Bahan Alam dari Fakultas Farmasi Universitas Pancasila dan praktisi dokter ahli spesialis paru, dr. Lusi Nursilawati Syamsi, Sp.P, telah menyelesaikan lanjutan penelitiannya terhadap Onoiwa MX.

Baca juga: Indonesia Siap Produksi Vaksin Covid-19 dengan Metode mRNA

Dua peneliti itu mengukur potensi anti inflamasi dan antioksidan dalam Onoiwa MX yang dapat berperan sebagai terapi adjuvant untuk meningkatkan efektivitas pengobatan standar Covid-19 .

Hasil penelitian tersebut sudah terbit dalam jurnal internasional, Teikyo Medical Journal Volume 44 Issue 4 pada Agustus 2021 dengan kode ISSN 03875547. Jurnal itu merupakan jurnal medis terindeks scopus yang diterbitkan Teikyo University School of Medicine sejak 1990. Jurnal tersebut menerima hasil penelitian medis termasuk kedokteran, farmasi, biokimia, psikologi dan sejenisnya.

Dalam penelitian Prof. Syamsudin dan dr. Lusi, kombinasi pemberian channa striata (ikan gabus), curcuma xanthoriza (temulawak), dan moringa oleifera (daun kelor) yang ada pada Onoiwa MX dapat melengkapi pengobatan Covid-19 sebagai terapi adjuvant, terutama untuk pasien dengan pneumonia ringan dan sedang.

Dalam keterangan persnya, Kamis (9/9/2021), Prof Syamsudin menyebutkan jikan penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemberian kombinasi ekstrak channa striata, curcuma xanthoria, dan moringa oliefera sebagai terapi adjuvant dalam pengobatan standar Covid-19.

Manfaat dan kemanjuran untuk meningkatkan nilai protein reaktif C, lama tinggal, dan skor skala sesak yang lebih baik disediakan, dan observasi klinis dilakukan dengan desain studi kohort prospektif.

dr. Lusi memaparkan bahwa subjek penelitian adalah pasien dengan konfirmasi PCR kemungkinan/positif dengan pneumonia Covid-19 sedang setelah memenuhi kriteria inklusi. Sebanyak 48 subjek diperoleh dan dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan masing-masing 24 pasien. Tiga variabel dianalisis secara bivariat, yaitu LOS, mMRC, dan CRP.

Sebagai informasi, LOS, menurut Huffman (1994) adalah "the average hospitalization stay of inpatient dischargedduring the period under consideration". Sedangkan menurut DepKes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.

mMRC (Modified Medical Research Council) merupakan instrumen pengukuran sesak napas berupa kuesioner yang mengandung 5 pertanyaan dengan jawaban yang harus dipilih pada pasien mengalami sesak napas.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1319 seconds (0.1#10.140)