Menkes Budi Ingatkan 3 Varian Baru Covid-19: Pemerintah Pantau Perkembangannya

Selasa, 14 September 2021 - 05:05 WIB
loading...
Menkes Budi Ingatkan...
Menkes Budi Ingatkan 3 Varian Baru Covid-19: Pemerintah Pantau Perkembangannya. Foto/INews
A A A
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, virus SARS-CoV-2 ini sangat mudah bermutasi. Sejak muncul Desember 2019 hingga sekarang, banyak mutan atau muncul varian baru.

"Termasuk varian Alpha, Beta, Gamma, dan yang terakhir Delta yang menyebabkan kasus Sanga tinggi di India dan Indonesia pada bulan Juli 2021," katanya saat konferensi pers Update Penanganan Pandemi Covid-19 secara virtual, Senin (13/9/21).

Ia melanjutkan, bahwa varian Delta ini terus menjalar ke pelosok dunia. Sehingga menjadikan lonjakan kasus di negara-negara lain seperti Amerika, Israel dan Inggris.

Selain itu, ditambah meningkatkan jumlah kasus secara signifikan di negara-negara Asia seperti Indonesia, Singapura dan Jepang. Mengikuti apa yang sudah terjadi di India dan Indonesia.



Oleh karena itu pemerintah memutuskan untuk terus memantau perkembangan varian virus SARS-CoV-2 di seluruh dunia. Serta menjaga ketat pintu masuk baik dari udara, laut dan daratan.

"Kita pantau cepat, kita jaga agar sebisa mungkin tidak masuk ke wilayah Indonesia," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, varian baru yang masuk di dalam pengamatan pemerintah, yaitu Lambda atau C 37 ini ditemukan di Peru pada Desember 2020, dan sekarang sudah tersebar di 42 negara.

Varian yang kedua adalah varian MU atau b.1621 pertama kali ditemukan di Colombia Januari 2021 Sekarang sudah tersebar di 49 negara, dan yang paling baru adalah C.1.2 Ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2021 sekarang sudah menyebar ke 9 negara.

Tiga varian tersebut, kata Budi, memang sedang dalam penelitian, bagaimana perilakunya, laju penularannya, apakah dapat menghindar dari antibodi secara natural maupun vaksinasi, dan sampai sekarang belum ada hasil riset yang pasti.

"Tetapi tiga varian ini baik varian Lambda, MU maupun C.1.2 belum ada di Indonesia," tuturnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2091 seconds (0.1#10.140)