Migrain, 7 Tanda Sakit Kepala yang Mengancam Jiwa

Selasa, 14 September 2021 - 21:37 WIB
loading...
Migrain, 7 Tanda Sakit Kepala yang Mengancam Jiwa
Migrain bisa ditandai dengan munculnya sakit kepala yang mengancam jiwa jika dibiarkan. Migrain bisa menyebabkan rasa sakit kepala ringan hingga parah. Foto/Express.
A A A
JAKARTA - Migrain bisa ditandai dengan munculnya sakit kepala yang mengancam jiwa jika dibiarkan. Direktur Medis Cosmedics, Dokter Ross Perry mengatakan, migrain adalah jenis sakit kepala tertentu yang dapat menyebabkan sakit kepala ringan hingga parah.

Dilansir dari Express, Selasa (14/9/2021) kondisi ini biasanya memengaruhi satu sisi kepala dan dapat memengaruhi penglihatan dan membuat merasa sakit .

"Mereka sering ditandai dengan mempengaruhi satu sisi kepala dan menyebabkan mual, perubahan visual seperti lampu berkedip atau visi terowongan yang berumur pendek dan aura," kata Dokter Perry.

Ada banyak jenis sakit kepala yang berbeda dari migrain. Di antaranya sakit kepala alergi sinus, sakit kepala hormon, sakit kepala kafein, sakit kepala pasca-trauma, sakit kepala rebound dan sakit kepala hipertensi.

"Sebagian besar dari kita akan menderita setidaknya satu atau lebih hal di atas sesekali," jelas Dokter Perry.


Sebagian besar sakit kepala dianggap sakit kepala primer, yang dalam istilah medis berarti kondisi tersebut tidak terkait dengan kondisi yang mendasarinya. Namun, penting untuk mengidentifikasi sakit kepala yang mengancam jiwa.

Sakit kepala yang mengancam jiwa biasanya akan disertai dengan tanda-tanda lain. Di mana enam di antaranya merupakan tanda peringatan yang harus segera ditangani.

“Anda harus segera mencari pertolongan medis jika memiliki salah satu gejala berikut di samping sakit kepala Anda, leher kaku, bicara cadel, bingung, muntah, demam lebih dari 38 derajat Celcius, kehilangan penglihatan, dan kelumpuhan," ujar Dokter Perry.

"Sangat penting untuk menemui dokter jika sakit kepala Anda terus datang kembali dan jika obat penghilang rasa sakit tidak membantu dan sakit kepala Anda semakin parah," sambungnya.

Meskipun sakit kepala sekunder jarang terjadi, mereka memerlukan diagnosis dan pengobatan segera, karena penundaan dapat memiliki tingkat kematian mendekati 50%.

(dra)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2335 seconds (0.1#10.140)