Gejala Diabetes pada Wanita, Wajib Tahu Sebelum Terlambat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada gejala diabetes yang hanya dialami oleh wanita. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi gejala diabetes pada wanita sedari dini untuk mengendalikan penyakit lebih awal dan mencegah komplikasi.
Diabetes merupakan penyakit metabolik yang terjadi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi atau hiperglikemia. Pada diabetes tipe 2 , insulin tidak dapat berfungsi optimal sehingga glukosa menumpuk di dalam darah.
Padahal, gula darah seharusnya diserap oleh sel-sel tubuh dengan bantuan insulin untuk dibakar menjadi energi. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala diabetes secara umum bagi pria maupun wanita, seperti kelelahan, sering buang air kecil, luka sulit sembuh, cepat lapar dan haus, atau penglihatan buram.
Selain gejala tersebut, terdapat beberapa gejala khas yang terjadi pada wanita. Pasalnya, kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkendali dapat memengaruhi fungsi dan kesehatan seksual wanita. Berikut daftar gejala diabetes pada wanita dikutip dari Hello Sehat, Jumat (17/9/2021).
1. Disfungsi Seksual
Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa mengganggu fungsi saraf (neuropati diabetik) di sekitar vagina dan pembuluh darah yang melewatinya. Kentalnya pembuluh darah akibat konsentrasi gula yang tinggi pun menghambat aliran darah ke arah vagina.
Kondisi tersebut dapat memengaruhi respons wanita dalam menerima rangsangan seksual atau mencapai orgasme. Gejala seperti nyeri saat berhubungan seks juga bisa terjadi pada wanita dengan diabetes akibat berkurangnya produksi cairan lubrikasi alami.
Gangguan pada fungsi seksual ini akan memengaruhi kondisi psikologis wanita dengan diabetes sehingga menurunkan libido atau hasrat seksual.
2. Infeksi Jamur Vagina
Wanita dengan diabetes berisiko lebih tinggi mengalami infeksi jamur vagina. Gejala diabetes pada wanita ini terjadi karena kadar gula darah tinggi menyebabkan glukosa ikut terbuang ke dalam cairan ekskresi seperti urine. Kadar gula yang tinggi pada urine akan menciptakan lingkungan hidup yang subur bagi jamur candida.
Pertumbuhan jamur yang tidak terkendali akhirnya bisa menyebabkan infeksi jamur di sekitar vagina. Kondisi ini dikenal sebagai kandidiasis vagina. Infeksi jamur pada vagina biasanya ditandai dengan rasa gatal, nyeri, dan kemerahan di sekitar vagina. Anda juga akan merasakan nyeri saat berhubungan seksual dan keluarnya cairan kental berwarna putih dari vagina.
3. Infeksi Jamur Mulut (Kandidiasis Oral)
Jamur Candida juga dapat tumbuh di lapisan dalam mulut. Dengan banyaknya glukosa dalam darah Anda, mikroba ini mendapatkan semua nutrisi yang ia butuhkan untuk tumbuh subur. Kondisi ini akhirnya menyebabkan kandidiasis oral.
Gejala kandidiasis oral pada wanita yang menderita diabetes yakni munculnya bercak putih pada pipi bagian dalam atau lidah. Bercak putih ini terkadang menyebar ke gusi, langit-langit mulut, amandel, atau belakang kerongkongan.
4. Perubahan Siklus Menstruasi
Tingginya kadar gula darah juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi siklus menstruasi. Menurut CDC, siklus menstruasi yang lebih panjang dan berat dapat menjadi gejala pada wanita dengan diabetes.
Selama menstruasi, Anda mungkin jadi lebih sulit mengendalikan keinginan untuk makan sehingga kadar gula darah meningkat drastis. Maka itu, waspadalah jika Anda mengalami perubahan siklus menstruasi yang disertai peningkatan kadar gula darah.
5. Sindrom Ovarium Polikistik
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) yaitu kondisi yang menunjukkan terdapatnya banyak kista di sekeliling ovarium (indung telur). Setiap kista ini mengandung sel telur yang belum matang dengan sempurna.
Para ahli meyakini bahwa tingginya level hormon tertentu dalam tubuh menjadi faktor yang meningkatkan risiko PCOS. Menurut mereka, jumlah hormon androgen yang berlebih atau resistensi insulin menjadi awal dari diabetes tipe 2 pada wanita.
Meski begitu, PCOS tidak selalu menjadi gejala umum diabetes pada wanita. Pada beberapa kasus, PCOS menandakan kondisi prediabetes. Kondisi ini menunjukkan Anda berisiko tinggi terkena penyakit gula darah tinggi, tapi belum mengalami diabetes.
Diabetes merupakan penyakit metabolik yang terjadi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi atau hiperglikemia. Pada diabetes tipe 2 , insulin tidak dapat berfungsi optimal sehingga glukosa menumpuk di dalam darah.
Padahal, gula darah seharusnya diserap oleh sel-sel tubuh dengan bantuan insulin untuk dibakar menjadi energi. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala diabetes secara umum bagi pria maupun wanita, seperti kelelahan, sering buang air kecil, luka sulit sembuh, cepat lapar dan haus, atau penglihatan buram.
Selain gejala tersebut, terdapat beberapa gejala khas yang terjadi pada wanita. Pasalnya, kadar gula darah yang tinggi dan tidak terkendali dapat memengaruhi fungsi dan kesehatan seksual wanita. Berikut daftar gejala diabetes pada wanita dikutip dari Hello Sehat, Jumat (17/9/2021).
1. Disfungsi Seksual
Kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa mengganggu fungsi saraf (neuropati diabetik) di sekitar vagina dan pembuluh darah yang melewatinya. Kentalnya pembuluh darah akibat konsentrasi gula yang tinggi pun menghambat aliran darah ke arah vagina.
Kondisi tersebut dapat memengaruhi respons wanita dalam menerima rangsangan seksual atau mencapai orgasme. Gejala seperti nyeri saat berhubungan seks juga bisa terjadi pada wanita dengan diabetes akibat berkurangnya produksi cairan lubrikasi alami.
Gangguan pada fungsi seksual ini akan memengaruhi kondisi psikologis wanita dengan diabetes sehingga menurunkan libido atau hasrat seksual.
2. Infeksi Jamur Vagina
Wanita dengan diabetes berisiko lebih tinggi mengalami infeksi jamur vagina. Gejala diabetes pada wanita ini terjadi karena kadar gula darah tinggi menyebabkan glukosa ikut terbuang ke dalam cairan ekskresi seperti urine. Kadar gula yang tinggi pada urine akan menciptakan lingkungan hidup yang subur bagi jamur candida.
Pertumbuhan jamur yang tidak terkendali akhirnya bisa menyebabkan infeksi jamur di sekitar vagina. Kondisi ini dikenal sebagai kandidiasis vagina. Infeksi jamur pada vagina biasanya ditandai dengan rasa gatal, nyeri, dan kemerahan di sekitar vagina. Anda juga akan merasakan nyeri saat berhubungan seksual dan keluarnya cairan kental berwarna putih dari vagina.
3. Infeksi Jamur Mulut (Kandidiasis Oral)
Jamur Candida juga dapat tumbuh di lapisan dalam mulut. Dengan banyaknya glukosa dalam darah Anda, mikroba ini mendapatkan semua nutrisi yang ia butuhkan untuk tumbuh subur. Kondisi ini akhirnya menyebabkan kandidiasis oral.
Gejala kandidiasis oral pada wanita yang menderita diabetes yakni munculnya bercak putih pada pipi bagian dalam atau lidah. Bercak putih ini terkadang menyebar ke gusi, langit-langit mulut, amandel, atau belakang kerongkongan.
4. Perubahan Siklus Menstruasi
Tingginya kadar gula darah juga bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi siklus menstruasi. Menurut CDC, siklus menstruasi yang lebih panjang dan berat dapat menjadi gejala pada wanita dengan diabetes.
Selama menstruasi, Anda mungkin jadi lebih sulit mengendalikan keinginan untuk makan sehingga kadar gula darah meningkat drastis. Maka itu, waspadalah jika Anda mengalami perubahan siklus menstruasi yang disertai peningkatan kadar gula darah.
5. Sindrom Ovarium Polikistik
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) yaitu kondisi yang menunjukkan terdapatnya banyak kista di sekeliling ovarium (indung telur). Setiap kista ini mengandung sel telur yang belum matang dengan sempurna.
Para ahli meyakini bahwa tingginya level hormon tertentu dalam tubuh menjadi faktor yang meningkatkan risiko PCOS. Menurut mereka, jumlah hormon androgen yang berlebih atau resistensi insulin menjadi awal dari diabetes tipe 2 pada wanita.
Meski begitu, PCOS tidak selalu menjadi gejala umum diabetes pada wanita. Pada beberapa kasus, PCOS menandakan kondisi prediabetes. Kondisi ini menunjukkan Anda berisiko tinggi terkena penyakit gula darah tinggi, tapi belum mengalami diabetes.
(dra)