Covid-19 Indonesia Masuki Transisi Pandemi ke Endemi, Pakar Kesehatan: Herd Immunity Belum Bisa Dipastikan!

Kamis, 07 Oktober 2021 - 12:45 WIB
loading...
Covid-19 Indonesia Masuki Transisi Pandemi ke Endemi, Pakar Kesehatan: Herd Immunity Belum Bisa Dipastikan!
Covid-19 Indonesia Masuki Transisi Pandemi ke Endemi, Pakar Kesehatan: Herd Immunity Belum Bisa Dipastikan!
A A A
JAKARTA - Beberapa waktu lalu, pemerintah sempat menyatakan bahwa masyarakat Indonesia harus sudah bersiap dalam menghadapi masa transisi dari pandemi menuju endemi , karena nantinya Covid-19 ini diprediksi akan berubah menyerupai penyakit flu biasa.

Walaupun begitu, masyarakat kembali diingatkan untuk tidak meremehkan, apalagi lalai untuk tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19 , dr. Muhamad Fajri Adda’i menjelaskan bahwa untuk bisa menurunkan derajat keparahan kasus Covid-19, maka herd immunity (kekebalan kelompok) perlu dicapai oleh suatu negara.

Salah satunya dengan upaya pemerintah melalui vaksinasi dan kerjasama masyarakat dengan patuh terhadap protokol kesehatan.



“Kita tidak bisa memastikan bahwa herd immunity dapat terbentuk sempurna. Bahkan, beberapa pakar juga memprediksi Covid-19 akan menjadi epidemi jangka panjang dengan tingkat keparahannya akan berkurang," kata dr. Fajri, Kamis (7/10/2021).

Menurutnya meski akan menjadi endemi dan epidemi, disiplin menerapkan protokol kesehatan menjadi sebuah keharusan dan harus dilakukan secara ketat, sehingga nantinya tingkat keparahan penyakit dari Covid-19 tidak terlalu berat.

Lebih lanjut, dr. Fajri menjelaskan bahwa, parameter pandemi bisa menjadi endemi adalah ketika masyarakat banyak yang tertular Covid-19, tapi tidak banyak yang masuk ke rumah sakit, sehingga tidak menyebabkan rumah sakit penuh.

Sehingga harapannya, Covid-19 menjadi seperti penyakit flu biasa dan hanya tinggal menunggu kekebalan tubuhnya terbentuk.



“Tapi kalau sekarang masih belum tahu kapan pandemi bisa berubah menjadi endemi, bahkan Israel saja sekarang sedang outbreak kembali.

"Setelah divaksin dosis ketiga, baru akan turun lagi kasusnya. Inggris juga naik kasusnya, tapi karena 70 persen penduduknya sudah divaksin, jadi kasusnya tidak terlalu tinggi,” pungkasnya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2230 seconds (0.1#10.140)