Kasus Flu Burung H5N6 Ditemukan di China, WHO Imbau Tingkatkan Pengawasan
loading...
A
A
A
JAKARTA - China kembali melaporkan kasus flu burung H5N6 pada manusia. Peneliti meminta kepada dunia untuk meningkatkan pengawasan.
Departemen Kesehatan Hong Kong mengatakan, mereka diberitahu bahwa ada seorang perempuan berusia 60 tahun dari Changde, Hunan, dites positif terinfeksi flu burung H5N6. Menariknya, pejabat setempat tidak melaporkan kejadian ini.
"Perempuan itu mengalami gejala pertama pada 3 Oktober, lalu dirawat pada 13 Oktober. Pasien dalam kondisi kritis," lapor Departemen Kesehatan Hong Kong, dikutip MNC Portal dari BNO News, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: 5 Destinasi Wisata di Kota Suci Mekkah yang Sayang Dilewatkan
Menurut informasi yang beredar, perempuan berusia 60 tahun itu adalah seorang petani yang sebelumnya berinteraksi dengan unggas mati.
Hingga saat ini, sudah ada 49 laporan kasus flu burung H5N6 sejak kasus pertama yang dikonfirmasi pada 2014. Namun, sepertiga dari jumlah tersebut dilaporkan pada 3 bulan terakhir, dan lebih dari setengahnya dilaporkan pada tahun lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerangkan bahwa flu burung H5N6 sendiri menyebabkan penyakit parah pada manusia di segala usia, dan telah membunuh lebih dari setengah mereka yang terinfeksi.
Tidak ada kasus penularan dari manusia ke manusia, tetapi ada satu kasus pada perempuan berusia 61 tahun dites positif pada Juli membantah sebelumnya berinteraksi dengan unggas mati.
Bulan lalu, penelitian yang diterbitkan Pusat Pengendalian Penyakit China mengidentifikasi beberapa mutasi dalam dua kasus flu burung H5N6 baru-baru ini.
"Meningkatnya keragaman genetik dan distribusi geografis H5N6 menimbulkan ancaman serius bagi industri unggas dan kesehatan manusia," kata peneliti.
Departemen Kesehatan Hong Kong mengatakan, mereka diberitahu bahwa ada seorang perempuan berusia 60 tahun dari Changde, Hunan, dites positif terinfeksi flu burung H5N6. Menariknya, pejabat setempat tidak melaporkan kejadian ini.
"Perempuan itu mengalami gejala pertama pada 3 Oktober, lalu dirawat pada 13 Oktober. Pasien dalam kondisi kritis," lapor Departemen Kesehatan Hong Kong, dikutip MNC Portal dari BNO News, Selasa (19/10/2021).
Baca juga: 5 Destinasi Wisata di Kota Suci Mekkah yang Sayang Dilewatkan
Menurut informasi yang beredar, perempuan berusia 60 tahun itu adalah seorang petani yang sebelumnya berinteraksi dengan unggas mati.
Hingga saat ini, sudah ada 49 laporan kasus flu burung H5N6 sejak kasus pertama yang dikonfirmasi pada 2014. Namun, sepertiga dari jumlah tersebut dilaporkan pada 3 bulan terakhir, dan lebih dari setengahnya dilaporkan pada tahun lalu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menerangkan bahwa flu burung H5N6 sendiri menyebabkan penyakit parah pada manusia di segala usia, dan telah membunuh lebih dari setengah mereka yang terinfeksi.
Tidak ada kasus penularan dari manusia ke manusia, tetapi ada satu kasus pada perempuan berusia 61 tahun dites positif pada Juli membantah sebelumnya berinteraksi dengan unggas mati.
Bulan lalu, penelitian yang diterbitkan Pusat Pengendalian Penyakit China mengidentifikasi beberapa mutasi dalam dua kasus flu burung H5N6 baru-baru ini.
"Meningkatnya keragaman genetik dan distribusi geografis H5N6 menimbulkan ancaman serius bagi industri unggas dan kesehatan manusia," kata peneliti.