Ini Cara Mahasiswa Ubaya Obati Kejenuhan Selama di Rumah Saja
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sekitar tiga bulan lamanya, aktivitas pembelajaran dan perkuliahan telah dilakukan di dalam rumah secara online. Kegiatan kemahasiswaan yang dilakukan secara tatap muka dan mengundang massa di kampus terpaksa harus ditunda maupun ditiadakan. Hal itu tentunya cukup membuat mahasiswa menjadi jenuh.
(Baca juga: Hasil Tes Swab di Kedungdoro Molor, Wawali Surabaya Jadi Korban )
Melihat kondisi ini, mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) berinisiatif membuat kegiatan internal secara online yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa Ubaya. Untuk menghilangkan rasa bosan selama pembelajaran secara daring dari rumah, mereka menggelar CreatiOnline 2020.
Kegiatan itu merupakan kompetisi antar mahasiswa dari berbagai program studi di Ubaya yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Surabaya (BEMUS) bersama BEM Fakultas.
Ada sembilan kategori cabang kompetisi yang dilombakan yaitu face painting, mash up lagu, cover lagu, komik pendek, stand up comedy, poster, cover dance, video opini, dan D’ideas. Kompetisi berupa karya asli mahasiswa digelar selama satu bulan secara online pada 20 April-2 Juni 2020.
Wakil Ketua CreatiOnline 2020, Zefanya Vincentia mengatakan, CreatiOnline 2020 adalah kompetisi bersifat online dan dapat dilakukan di rumah masing-masing. Kompetisi ini berlangsung untuk membantu mahasiswa Ubaya menjadi lebih produktif dan mampu memanfaatkan waktu luang mereka dengan terus mengasah kemampuannya.
"Jadi tidak hanya untuk menghilangkan rasa bosan tetapi menjadi media untuk menunjukkan kemampuan dan karya mereka di berbagai bidang," katanya.
Setiap kategori cabang yang dilombakan mengangkat tema yang berbeda. Kompetisi pertama yang dilombakan yaitu face painting dengan tema "Pesona Indonesia". Masing-masing peserta diharuskan membuat video dengan durasi waktu maksimal lima menit selama merias wajah sendiri atau model.
Peserta juga diminta untuk menampilkan dan menggunggah hasil karyanya berupa foto dan video di akun instagram masing-masing. Konsep yang dibawa dalam riasan wajah harus mencerminkan pesan yang kuat dan sesuai dengan tema.
Seperti Desniar Indah Rasni Putri. Mahasiswa Politeknik Ubaya yang menjadi juara pertama face painting CreatiOnline 2020 ini mengusung konsep face painting, dengan judul The Beauty of Peacock and Batik.
Ia menyampaikan pesan keindahan nusantata melalui riasan wajah dengan simbol kecantikan merak, dan harmoni motif batik yang merupakan bagian kecil dari pesona nusantara. "Kita harus bangga karena Indonesia punya pesona luar biasa," ucapnya.
Indah memaparkan, konsep ide yang dibuat didapat dari melihat beragam motif kain batik ibunya yang bagus dan estetis. Kemudian dipadukan dengan keindahan warna bulu burung merak.
Lain halnya dengan Cecilia Rhenata Palmaristi Suryo. Mahasiswa dari Fakultas Teknik Ubaya menyampaikan bahwa karyanya terinspirasi ketika memperingati Hari Bumi Sedunia.
(Baca juga: Ini Penjelasan Risma Tentang Penanganan COVID-19 di Surabaya )
Mahasiswi berparas cantik ini mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki keindahan alam yang belum banyak diketahui orang-orang. Dirinya mengusung konsep Indonesia’s Mother Nature yang merupakan sumber kehidupan dari pesona alam di Indonesia.
"Saya menggunakan ranting dan daun yang melambangkan pesona alam untuk hiasan pada riasan wajah. Riasan wajah ini juga sebagai pengingat atau reminder agar kita lebih ramah kepada bumi. Kain Sumba yang saya pakai juga menggambarkan keindahan bahwa Indonesia itu beragam dari adat dan budayanya dan inilah salah satunya," kata mahasiswi semester empat ini.
Selain face painting, terdapat delapan kompetisi lain yang dapat diikuti oleh mahasiswa Ubaya dalam menunjukkan bakat serta kemampuannya. Semua karya dalam kompetisi dapat dilihat secara online melalui instagram @creationline2020. Pemenang dari masing-masing kategori cabang yang dilombakan akan mendapat uang dengan total hadiah sebesar 60 juta rupiah.
Melalui kompetisi CreatiOnline 2020 inj diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas mahasiswa Ubaya agar lebih produktif, kreatif, dan terus belajar hal yang baru selama melakukan social distancing atau physical distancing di rumah.
(Baca juga: Hasil Tes Swab di Kedungdoro Molor, Wawali Surabaya Jadi Korban )
Melihat kondisi ini, mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) berinisiatif membuat kegiatan internal secara online yang dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa Ubaya. Untuk menghilangkan rasa bosan selama pembelajaran secara daring dari rumah, mereka menggelar CreatiOnline 2020.
Kegiatan itu merupakan kompetisi antar mahasiswa dari berbagai program studi di Ubaya yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Surabaya (BEMUS) bersama BEM Fakultas.
Ada sembilan kategori cabang kompetisi yang dilombakan yaitu face painting, mash up lagu, cover lagu, komik pendek, stand up comedy, poster, cover dance, video opini, dan D’ideas. Kompetisi berupa karya asli mahasiswa digelar selama satu bulan secara online pada 20 April-2 Juni 2020.
Wakil Ketua CreatiOnline 2020, Zefanya Vincentia mengatakan, CreatiOnline 2020 adalah kompetisi bersifat online dan dapat dilakukan di rumah masing-masing. Kompetisi ini berlangsung untuk membantu mahasiswa Ubaya menjadi lebih produktif dan mampu memanfaatkan waktu luang mereka dengan terus mengasah kemampuannya.
"Jadi tidak hanya untuk menghilangkan rasa bosan tetapi menjadi media untuk menunjukkan kemampuan dan karya mereka di berbagai bidang," katanya.
Setiap kategori cabang yang dilombakan mengangkat tema yang berbeda. Kompetisi pertama yang dilombakan yaitu face painting dengan tema "Pesona Indonesia". Masing-masing peserta diharuskan membuat video dengan durasi waktu maksimal lima menit selama merias wajah sendiri atau model.
Peserta juga diminta untuk menampilkan dan menggunggah hasil karyanya berupa foto dan video di akun instagram masing-masing. Konsep yang dibawa dalam riasan wajah harus mencerminkan pesan yang kuat dan sesuai dengan tema.
Seperti Desniar Indah Rasni Putri. Mahasiswa Politeknik Ubaya yang menjadi juara pertama face painting CreatiOnline 2020 ini mengusung konsep face painting, dengan judul The Beauty of Peacock and Batik.
Ia menyampaikan pesan keindahan nusantata melalui riasan wajah dengan simbol kecantikan merak, dan harmoni motif batik yang merupakan bagian kecil dari pesona nusantara. "Kita harus bangga karena Indonesia punya pesona luar biasa," ucapnya.
Indah memaparkan, konsep ide yang dibuat didapat dari melihat beragam motif kain batik ibunya yang bagus dan estetis. Kemudian dipadukan dengan keindahan warna bulu burung merak.
Lain halnya dengan Cecilia Rhenata Palmaristi Suryo. Mahasiswa dari Fakultas Teknik Ubaya menyampaikan bahwa karyanya terinspirasi ketika memperingati Hari Bumi Sedunia.
(Baca juga: Ini Penjelasan Risma Tentang Penanganan COVID-19 di Surabaya )
Mahasiswi berparas cantik ini mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki keindahan alam yang belum banyak diketahui orang-orang. Dirinya mengusung konsep Indonesia’s Mother Nature yang merupakan sumber kehidupan dari pesona alam di Indonesia.
"Saya menggunakan ranting dan daun yang melambangkan pesona alam untuk hiasan pada riasan wajah. Riasan wajah ini juga sebagai pengingat atau reminder agar kita lebih ramah kepada bumi. Kain Sumba yang saya pakai juga menggambarkan keindahan bahwa Indonesia itu beragam dari adat dan budayanya dan inilah salah satunya," kata mahasiswi semester empat ini.
Selain face painting, terdapat delapan kompetisi lain yang dapat diikuti oleh mahasiswa Ubaya dalam menunjukkan bakat serta kemampuannya. Semua karya dalam kompetisi dapat dilihat secara online melalui instagram @creationline2020. Pemenang dari masing-masing kategori cabang yang dilombakan akan mendapat uang dengan total hadiah sebesar 60 juta rupiah.
Melalui kompetisi CreatiOnline 2020 inj diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas mahasiswa Ubaya agar lebih produktif, kreatif, dan terus belajar hal yang baru selama melakukan social distancing atau physical distancing di rumah.
(eyt)