Tagar #JanganTerbuai Menggema, Ingatkan Masyarakat Tidak Abai Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jagat Twitter dibanjiri tagar #JanganTerbuai. Apabila diperhatikan, cuitan demi cuitan yang membubuhkan tagar tersebut meminta kepada masyarakat agar tidak abai protokol kesehatan karena kasus Covid-19 di Indonesia rendah.
Sebagaimana yang disampaikan netizen dengan akun @yuliastuti****, "Ada varian Delta Plus di negara tetangga. Jangan lalai, ya, patuhi prokes apalagi akan menjelang libur Natal. Semoga tetap aman dari Covid-19."
"Hati-hati ya, gengs. Walau kini kondisi aman, takutnya mengalami peningkatan liburan akhir tahun. So #JanganTerbuai dan abai prokes, ya," tambahnya.
Baca juga: Kolesterol Naik Setelah Vaksin Covid-19, Ini Penjelasannya
Netizen lain pun ikut mengajak masyarakat untuk tidak patuh prokes mentang-mentang kasus Covid-19 melandai.
"Gaes, aku habis baca berita, ternyata ada varian Covid-19 baru lagi, sebutannya AY.4.2 atau biasa disebut Delta Plus. Varian baru ini sudah masuk di 2 negara tetangga, Malaysia dan Singapura. #JanganTerbuai untuk jalan-jalan di wilayah yang kurang aman dulu, ya. Tahan," kata @yulaku****.
Apa yang digaungkan netizen di media sosial sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo untuk tetap waspada terutama dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pun juga dengan pernyataan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
"Kami awasi dengan ketat semua kasus yang terjadi di negara-negara luar negeri dan kami laporkan ke Presiden agar membuat kita semua waspada terutama di masa Nataru ini," kata Menkes Budi dalam konferensi pers virtual, belum lama ini.
Salah satu fenomena yang sangat disorot Kemenkes adalah kejadian di Eropa yang terus memperlihatkan peningkatan kasus Covid-19 disebabkan oleh varian Delta dan turunannya. Namun, kasus konfirmasi di beberapa negara yang sempat terkena Covid-19 varian Delta sudah mulai melandai.
"India yang dulu pernah puncaknya terkena Delta, sekarang masih landai sesudah 195 hari. Contohnya juga Afrika Selatan pernah kena Delta dan sekarang melandai sudah 134 hari. Indonesia 124 hari. Maroko 101 hari, dan Jepang 86 hari," terangnya.
Sebagaimana yang disampaikan netizen dengan akun @yuliastuti****, "Ada varian Delta Plus di negara tetangga. Jangan lalai, ya, patuhi prokes apalagi akan menjelang libur Natal. Semoga tetap aman dari Covid-19."
"Hati-hati ya, gengs. Walau kini kondisi aman, takutnya mengalami peningkatan liburan akhir tahun. So #JanganTerbuai dan abai prokes, ya," tambahnya.
Baca juga: Kolesterol Naik Setelah Vaksin Covid-19, Ini Penjelasannya
Netizen lain pun ikut mengajak masyarakat untuk tidak patuh prokes mentang-mentang kasus Covid-19 melandai.
"Gaes, aku habis baca berita, ternyata ada varian Covid-19 baru lagi, sebutannya AY.4.2 atau biasa disebut Delta Plus. Varian baru ini sudah masuk di 2 negara tetangga, Malaysia dan Singapura. #JanganTerbuai untuk jalan-jalan di wilayah yang kurang aman dulu, ya. Tahan," kata @yulaku****.
Apa yang digaungkan netizen di media sosial sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo untuk tetap waspada terutama dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pun juga dengan pernyataan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
"Kami awasi dengan ketat semua kasus yang terjadi di negara-negara luar negeri dan kami laporkan ke Presiden agar membuat kita semua waspada terutama di masa Nataru ini," kata Menkes Budi dalam konferensi pers virtual, belum lama ini.
Salah satu fenomena yang sangat disorot Kemenkes adalah kejadian di Eropa yang terus memperlihatkan peningkatan kasus Covid-19 disebabkan oleh varian Delta dan turunannya. Namun, kasus konfirmasi di beberapa negara yang sempat terkena Covid-19 varian Delta sudah mulai melandai.
"India yang dulu pernah puncaknya terkena Delta, sekarang masih landai sesudah 195 hari. Contohnya juga Afrika Selatan pernah kena Delta dan sekarang melandai sudah 134 hari. Indonesia 124 hari. Maroko 101 hari, dan Jepang 86 hari," terangnya.