Bagikan Sembako hingga Borong Cilok, Aksi Sosial Heni Tania Kerap Tuai Pujian Netizen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nama Heni Tania lekat dengan berbagai kegiatan sosial yang menjadi perbincangan publik. Istri Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Slamet Riyadi ini gemar melalukan aktivitas sosial membantu masyarakat secara pribadi dan melalui organisasi Diva Baksos yang dibentuknya.
"Harta dan gaya tak akan membuat manusia menjadi lebih berharga. Karena percuma menjadi kaya, terlihat menawan, brilian dan rupawan, tapi tak bisa memberi arti pada hidup seseorang," kata Heni Tania kepada awak media, Jumat (3/12/2021).
Wanita yang menjabat Ketua Komisi Sosial Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) ini menambahkan, prinsipnya dalam bermasyarakat adalah tak apa memberi walau tak seberapa, asalkan bisa membuat orang lain tertawa bahagia.
Beberapa aksi sosial Heni pernah menjadi sorotan netizen dan mendapat pujian. Misalnya memborong cilok di pinggir jalan. Jajanan ini habis dibeli olehnya, untuk kemudian dibagikan kepada anak-anak dan masyarakat sekitar.
Heni juga pernah menyiapkan makanan murah bersama organisasinya, PPLIPI. Ia dan aktivis perempuan lain bergerak membagikan makan siap santap dengan harga sangat murah, Rp5.000 setiap minggu melalui kegiatan Jumat Berkah.
Kepada awak media, Heni Tania menjelaskan, pandemi COVID-19 menjadikan wanita dan anak pada posisi rentan. Tak hanya dari sisi kesehatan, namun juga sosial dan ekonomi.
"Perempuan adalah tiang negara. Bila perempuan terdampak COVID-19 dan harus isolasi mandiri atau dirawat, maka anak dan keluarganya akan tak terawat," ujarnya.
Dalam skala yang lebih besar, Heni pernah pula terlibat dalam program wirausaha mandiri Warung Cilik (Warcil) yang diinisiasi oleh Wakil Ketua Umum Bidang Sosial PPLIPI Hera Susno Duadji.
"Alhamdulillah, saat ini Warcil sudah ada di delapan titik yang tersebar di Tangerang, Kabupaten Bekasi, Bintaro, Tebet, Grogol, Kramat Jati, Pejaten, Cempaka Putih, dan Cilincing," sebutnya.
Menurut Heni Tania, Warcil memberi dampak berupa pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi sekaligus menjadi bukti nyata kepedulian PPLIPI atas dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19.
"Sumber dananya berasal dari pengurus PPLIPI dan simpatisan PPLIPI, yang memberi sumbangan dalam bentuk sedekah Jumat. Jadi program Jumat Berkah dan Warung Cilik menjadi komiten kami untuk melayani masyarakat. Sekaligus mewujudkan nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya
Tak berhenti sampai di situ, Heni juga pernah membagikan paket sembako kepada masyarakat. Pandemi yang hampir dua tahun menerpa Indonesia berdampak pada masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Maka itu, Heni Tania tergerak untuk menyiapkan paket sembako sederhana di mobilnya yang setiap saat bisa dibagikan kepada siapa pun yang ditemui saat bepergian.
Menurut Heni, para pencari nafkah di jalanan adalah pejuang keluarga yang setiap hari mencurahkan keringat untuk istri dan anak-anak mereka. Karena itu, bantuan sekecil apa pun sangat berharga.
"Tetap semangat ya orang-orang baik. Semoga selalu diberikan kesehatan. Semoga selalu dibukakan pintu rezeki," pungkasnya.
"Harta dan gaya tak akan membuat manusia menjadi lebih berharga. Karena percuma menjadi kaya, terlihat menawan, brilian dan rupawan, tapi tak bisa memberi arti pada hidup seseorang," kata Heni Tania kepada awak media, Jumat (3/12/2021).
Wanita yang menjabat Ketua Komisi Sosial Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) ini menambahkan, prinsipnya dalam bermasyarakat adalah tak apa memberi walau tak seberapa, asalkan bisa membuat orang lain tertawa bahagia.
Beberapa aksi sosial Heni pernah menjadi sorotan netizen dan mendapat pujian. Misalnya memborong cilok di pinggir jalan. Jajanan ini habis dibeli olehnya, untuk kemudian dibagikan kepada anak-anak dan masyarakat sekitar.
Heni juga pernah menyiapkan makanan murah bersama organisasinya, PPLIPI. Ia dan aktivis perempuan lain bergerak membagikan makan siap santap dengan harga sangat murah, Rp5.000 setiap minggu melalui kegiatan Jumat Berkah.
Kepada awak media, Heni Tania menjelaskan, pandemi COVID-19 menjadikan wanita dan anak pada posisi rentan. Tak hanya dari sisi kesehatan, namun juga sosial dan ekonomi.
"Perempuan adalah tiang negara. Bila perempuan terdampak COVID-19 dan harus isolasi mandiri atau dirawat, maka anak dan keluarganya akan tak terawat," ujarnya.
Dalam skala yang lebih besar, Heni pernah pula terlibat dalam program wirausaha mandiri Warung Cilik (Warcil) yang diinisiasi oleh Wakil Ketua Umum Bidang Sosial PPLIPI Hera Susno Duadji.
"Alhamdulillah, saat ini Warcil sudah ada di delapan titik yang tersebar di Tangerang, Kabupaten Bekasi, Bintaro, Tebet, Grogol, Kramat Jati, Pejaten, Cempaka Putih, dan Cilincing," sebutnya.
Menurut Heni Tania, Warcil memberi dampak berupa pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi sekaligus menjadi bukti nyata kepedulian PPLIPI atas dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19.
"Sumber dananya berasal dari pengurus PPLIPI dan simpatisan PPLIPI, yang memberi sumbangan dalam bentuk sedekah Jumat. Jadi program Jumat Berkah dan Warung Cilik menjadi komiten kami untuk melayani masyarakat. Sekaligus mewujudkan nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya
Tak berhenti sampai di situ, Heni juga pernah membagikan paket sembako kepada masyarakat. Pandemi yang hampir dua tahun menerpa Indonesia berdampak pada masyarakat yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Maka itu, Heni Tania tergerak untuk menyiapkan paket sembako sederhana di mobilnya yang setiap saat bisa dibagikan kepada siapa pun yang ditemui saat bepergian.
Menurut Heni, para pencari nafkah di jalanan adalah pejuang keluarga yang setiap hari mencurahkan keringat untuk istri dan anak-anak mereka. Karena itu, bantuan sekecil apa pun sangat berharga.
"Tetap semangat ya orang-orang baik. Semoga selalu diberikan kesehatan. Semoga selalu dibukakan pintu rezeki," pungkasnya.
(tsa)