Ahli Vaksin Prediksi Pandemi Selanjutnya Lebih Fatal Dibandingkan Covid-19

Selasa, 07 Desember 2021 - 17:45 WIB
loading...
Ahli Vaksin Prediksi Pandemi Selanjutnya Lebih Fatal Dibandingkan Covid-19
Pandemi di masa mendatang diprediksi akan lebih fatal dibandingkan Covid-19. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Situasi pandemi di masa mendatang, diprediksi lebih fatal atau dengan kata lain lebih mematikan dibandingkan pandemi Covid-19 .
Hal ini disampaikan oleh salah satu ahli pembuat vaksin Oxford- AstraZeneca , Sarah Gilbert.

Seperti dilaporkan BBC, dalam acara Richard Dimbleby Lecture, Sarah menyebutkan pandemi di masa depan bisa lebih parah daripada yang sekarang.

Maka dari itu, lanjut dia, pelajaran yang sudah didapatkan dari saat pandemi Covid-19 saat ini tak boleh disia-siakan, dan dunia global harus bersiap akan hantaman serangan virus berikutnya.

“Yang sebenarnya adalah, pandemi berikutnya bisa lebih buruk, bisa lebih menular, atau lebih mematikan atau keduanya. Ini bukan kali terakhir virus mengancam hidup dan mata pencaharian kita,” ujar Sarah, dikutip dari Reuters, Selasa (7/12/2021).



Sarah yang juga merupakan professor vaksinologi di Universitas Oxford tersebut mengatakan dunia harus memastikan lebih siap menghadapi virus berikutnya.

“Kemajuan yang telah kita buat dan pengetahuan yang telah kita peroleh, tidak boleh hilang,” katanya.

Terkait varian baru, varian Omicron yang saat ini tengah menjadi perhatian dunia. Sarah mengungkapkan, protein lonjakan varian tersebut mengandung mutasi yang diketahui meningkatkan penularan virus.

Mengingat ada pola yang berubah dari varian sebelumnya, Sarah memperingatkan semua orang untuk terus tetap berhati-hati sambil terus melakukan langkah pencegahan.



“Ada perubahan tambahan, yang mungkin berarti antibodi yang diinduksi oleh vaksin, atau oleh infeksi varian lain mungkin kurang efektif dalam mencegah infeksi Omicron.

"Sampai kita tahu lebih banyak soal varian ini, kita harus berhati-hati dan mengambil langkah untuk memperlambat penyebaran varian baru ini,” pungkas Sarah.

Sebagai informasi, dari catatan data to Johns Hopkins University, pandemi Covid-19 akibat virus corona SARS-CoV-2 telah merenggut nyawa sebanyak 5,26 juta jiwa di seluruh dunia dan mengacak-acak kehidupan sosial ekonomi miliaran penduduk bumi.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0992 seconds (0.1#10.140)