WHO Rekomendasikan Vaksin Booster Bagi Orang dengan Gangguan Kekebalan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panel penasehat vaksin Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) merekomendasikan kepada orang-orang yang memiliki gangguan kekebalan atau menerima vaksin yang tidak aktif harus menerima suntikan vaksin booster.
Sebenarnya beberapa negara telah mengizinkan untuk pemberian vaksin booster . Namun, setelah munculnya varian baru virus corona Omicron membuat suntikan booster sangat dianjurkan oleh WHO terlebih terhadap kelompok orang tua untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.
Mengingat tingkat vaksinasi rendah yang terjadi di sejumlah negara berkembang, WHO mengatakan bahwa pemberian dosis pertama harus menjadi prioritas daripada booster.
Rekomendasi tersebut muncul setelah Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) tentang vaksinasi mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi kebutuhan booster Covid-19.
Ketua SAGE Alejandro Cravioto mengatakan data yang muncul menunjukkan bahwa kemanjuran dosis kedua vaksin Covid-19 dinilai masih belum cukup melindungi sistem kekebalan tubuh lantaran terjadi penurunan yang signifikan seperti yang terlihat pada orang tua.
Senada dengan Alejandro, Direktur Departemen Imunisasi WHO, Kate O'Brien juga berpendapat demikian. Menurutnya, vaksin Covid-19 hanya melindungi sistem kekebalan tubuh selama enam bulan setelah dosis terakhir.
"Rekomendasinya ialah vaksinasi dosis ketiga, vaksinasi tambahan. Hal itu berdasarkan pada bukti yang menunjukkan bahwa imunogenisitas dan bukti tentang infeksi yang sangat tidak proporsional pada orang-orang itu,” ujarnya seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA), Kamis (9/12/2021).
O'Brien menambahkan, SAGE akan meninjau semua data global tentang suntikan booster. Tinjauan akan dilakukan di tengah pertanyaan tentang varian Omicron dan potensi penurunan kekebalan.
Menurutnya, saat ini sekitar 3,5 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan. Diperkirakan 1,5 miliar dosis tersedia secara global setiap bulan, cukup untuk memenuhi target vaksinasi 40 persen dari populasi masing-masing negara pada akhir tahun.
Sebenarnya beberapa negara telah mengizinkan untuk pemberian vaksin booster . Namun, setelah munculnya varian baru virus corona Omicron membuat suntikan booster sangat dianjurkan oleh WHO terlebih terhadap kelompok orang tua untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka.
Mengingat tingkat vaksinasi rendah yang terjadi di sejumlah negara berkembang, WHO mengatakan bahwa pemberian dosis pertama harus menjadi prioritas daripada booster.
Rekomendasi tersebut muncul setelah Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) tentang vaksinasi mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi kebutuhan booster Covid-19.
Ketua SAGE Alejandro Cravioto mengatakan data yang muncul menunjukkan bahwa kemanjuran dosis kedua vaksin Covid-19 dinilai masih belum cukup melindungi sistem kekebalan tubuh lantaran terjadi penurunan yang signifikan seperti yang terlihat pada orang tua.
Senada dengan Alejandro, Direktur Departemen Imunisasi WHO, Kate O'Brien juga berpendapat demikian. Menurutnya, vaksin Covid-19 hanya melindungi sistem kekebalan tubuh selama enam bulan setelah dosis terakhir.
"Rekomendasinya ialah vaksinasi dosis ketiga, vaksinasi tambahan. Hal itu berdasarkan pada bukti yang menunjukkan bahwa imunogenisitas dan bukti tentang infeksi yang sangat tidak proporsional pada orang-orang itu,” ujarnya seperti dikutip dari Channel News Asia (CNA), Kamis (9/12/2021).
O'Brien menambahkan, SAGE akan meninjau semua data global tentang suntikan booster. Tinjauan akan dilakukan di tengah pertanyaan tentang varian Omicron dan potensi penurunan kekebalan.
Menurutnya, saat ini sekitar 3,5 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan. Diperkirakan 1,5 miliar dosis tersedia secara global setiap bulan, cukup untuk memenuhi target vaksinasi 40 persen dari populasi masing-masing negara pada akhir tahun.
(hri)