Singapura Konfirmasi Tambahan Kasus Omicron dari Petugas Bandara

Sabtu, 11 Desember 2021 - 09:18 WIB
loading...
Singapura Konfirmasi...
Kementerian Kesehatan Singapura mengonfirmasi penemuan kasus baru varian Omicron dari dua orang pria petugas layanan Bandara Changi, Singapura. / Foto: ilustrasi/Reuters/Edgar Su
A A A
SINGAPURA - Kementerian Kesehatan Singapura mengonfirmasi penemuan kasus baru varian Omicron dari dua orang pria petugas layanan Bandara Changi, Singapura, Jumat, 10 Desember 2021.

Dengan tambahan tersebut, kini total kasus infeksi Omicron dilaporkan mencapai 3 kasus.

Pihak Otoritas Kesehatan Singapura (MOH) telah mengidentifikasi kasus infeksi Omicron dari seorang pria berusia 38 tahun yang bekerja sebagai anggota staf layanan penumpang di gerbang keberangkatan di Terminal 3 Bandara Changi.

Baca juga: Jatuh Bangun Jalani Bisnis, Shireen Sungkar Pernah Rasakan Tidak Balik Modal

MOH menyebutkan, pria itu tidak berinteraksi dengan satu kasus infeksi Omicron yang dilaporkan sebelumnya. Dua di antaranya telah dikonfirmasi memiliki varian Omicron, sementara tes konfirmasi untuk individu ketiga sedang menunggu.

Lebih lanjut, MOH menjelaskan bahwa pria tersebut tidak ada hubungannya dengan kasus yang dilaporkan sebelumnya, yang juga merupakan anggota staf layanan penumpang Bandara Changi.

Pria berusia 38 tahun itu diuji untuk Covid-19 pada 9 Desember sebagai bagian dari pengujian rutin mingguan untuk pekerja garis depan perbatasan. Hasil tes polymerase chain reaction (PCR)-nya kembali positif untuk varian Omicron.

"Pria itu tidak menunjukkan gejala, dan telah melakukan isolasi di rumah ketika dia diberitahu tentang hasil tesnya," kata Kementerian Kesehatan seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat.

Sebagaimana diketahui, kasus pertama ditemukan pada warga Singapura yang melakukan penerbangan dari Johannesburg, Afrika Selatan pada 2 Desember 2021. Diketahui, penduduk berusia 30 tahun itu melakukan perjalanan ke Mozambik, kemudian transit di Johannesburg.

Kemudian, kasus kedua yaitu seorang pria berusia 26 tahun yang melakukan perjalanan dari Afrika Selatan. Keduanya mengalami gejala ringan seperti batuk dan gatal di tenggorokan.

Penelitian terhadap ketiga kasus sedang dilakukan Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional untuk mengonfirmasi variannya. Semua kontak dekat dari kasus tersebut akan ditempatkan pada karantina selama 10 hari di fasilitas yang ditunjuk dan menjalani tes PCR pada awal dan akhir masa karantina mereka.

Semua pekerja bandara garis depan saat ini menjalani pengujian rutin mingguan, dan semua pekerja bandara pada pengujian rutin akan diminta untuk melakukan tes cepat antigen setiap hari selama tujuh hari ke depan.

Baca juga: Ini Kisah Perjuangan Anji untuk Bangkit dari Keterpurukan Masa Lalu

"Mengingat tingkat penularannya yang tinggi dan menyebar ke banyak bagian dunia, kita harus berharap untuk menemukan lebih banyak kasus Omicron di perbatasan kita dan juga di dalam komunitas kita," pungkas pernyataan tersebut.
(nug)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)